Liputan6.com, Jakarta Keutamaan puasa Arafah sangatlah besar untuk seluruh umat Islam. Bagi setiap muslim yang melaksanakan ibadah puasa ini, maka akan mendapatkan pengampunan dosa. Oleh karena itu, kamu tidak boleh melewatkannya.
Puasa Arafah bisa kamu laksanakan pada tanggal 9 Dzulhijjah, tepat 1 hari sebelum hari raya Idul Adha. Hal ini berarti, hanya dengan puasa 1 hari saja, yaitu puasa Arafah, kamu akan mendapatkan keistimewaan yang begitu besar.
Advertisement
Baca Juga
Puasa Arafah dilaksanakan pada bulan Dzulhijjah. Sebelum ibadah puasa sunah yang sangat istimewa tersebut, kamu juga bisa melaksanakan ibadah puasa lainnya, yaitu puasa Dzulhijjah dan puasa Tarwiyah. 7 hari pertama kamu bisa melaksanakn puasa Dzulhijjah, hari ke 8 puasa Tarwiyah, dan hari ke 9 puasa Arafah.
Dari Ibnu Umar Radhiyallaahu ‘Anhuma, dari Nabi Shallallaahu ‘Alaihi Wasallam bersabda,
“Tidak ada hari-hari yang lebih agung di sisi Allah dan amal shalih di dalamnya lebih dicintai oleh-Nya daripada hari yang sepuluh (sepuluh hari pertama dari Dzulhijjah).” (HR. Ahmad, dishahihkan Syaikh Ahmad Syakir)
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (5/7/2022) tentang keutamaan puasa Arafah.
Kapan Pelaksanaan Puasa Arafah?
Kapan pelaksanaan puasa Arafah menjadi pertanyaan banyak orang. Puasa Arafah dilaksanakan sehari sebelum hari raya Idul Adha, yaitu pada tanggal 9 Dzulhijjah. Pada tahun 2022 ini, puasa Arafah bertepatan dengan tanggal 9 Juli 2022. Hal ini mengacu pada pemerintah yang menetapkan tanggal 10 Dzulhijjah atau hari raya Idul Adha pada tanggal 10 Juli 2022.
Jadi, kapan pelaksanaan puasa Arafah yaitu pada hari Sabtu, 9 Juli 2022. Kamu tentunya tidak boleh ketinggalan melaksanakan ibadah puasa sunah ini, karena keistimewaanya begitu besar. Keutamaan puasa Arafah bisa menghapuskan dosa seorang muslim. Oleh karena itu, akan sangat merugi bila kamu tidak mengamalkannya.
Advertisement
Keutamaan Puasa Arafah
Puasa Arafah merupakan puasa sunah yang dianjurkan bagi umat Muslim yang tidak sedang menjalankan ibadah Haji. Puasa Arafah dilakukan tepat setelah puasa Dzulhijjah dan Tarwiyah, yakni pada tanggal 9 Dzulhijjah.
Keutamaan puasa Arafah ini sangat besar, sehingga ia termasuk ke dalam puasa sunah yang sangat dianjurkan (sunah muakkad). Bagaimana tidak, hanya dengan berpuasa selama 1 hari saja, dosa kamu selama dua tahun, yaitu satu tahun sebelum, dan satu tahun yang akan datang akan dihapuskan.
Rasulullah SAW bersabda dalam riwayat Muslim:
"Puasa hari Arafah dapat menghapus dosa satu tahun yang telah lalu dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapus dosa setahun yang lalu," (HR Muslim).
Niat Puasa Arafah
Keutamaan puasa Arafah membuat umat Islam berbondong-bondong melaksanakan ibadah sunah satu ini. Untuk mendapatkan keutamaan puasa Arafah kamu tentu perlu mengenali niatnya. Kamu bisa melafalkan niat puasa Arafah pada malam hari sebelum berpuasa maupun pada siang hari. Berikut lafal niat puasa Arafah di malam hari sebelum berpuasa dan siang hari:
Lafal niat puasa Arafah di malam hari:
Nawaitu shauma ghadin ‘an adaa’i sunnati Arafah lillaahi ta‘aalaa.
Artinya, “Saya berniat puasa sunah Arafah esok hari karena Allah SWT.”
Lafal niat puasa Arafah di siang hari:
Nawaitu shauma haadzal yaumi ‘an adaa’i sunnati Arafah lillaahi ta‘aalaa.
Artinya, “Aku berniat puasa sunah Arafah hari ini karena Allah SWT.”
Jadi, jika kamu lupa melafalkan niat di malam hari, kamu tidak perlu khawatir karena kamu masih bisa melafalkannya di siang hari saat berpuasa. Tentunya dengan catatan kamu belum makan dari waktu subuh.
Advertisement
Puasa di Bulan Dzulhijjah
Tidak hanya puasa Arafah, pada bulan Dzulhijah ini kamu juga bisa melaksanakan berbagai amalan puasa lainnya, yaitu pausa Dzulhijah dan puasa Tarwiyah. Puasa Dzulhijah ini dilaksanakan di awal bulan, yaitu dari hari pertama hingga hari ke-7, yang dilanjutkan dengan hari ke-8 dengan puasa Tarwiyah, dan hari ke-9 dengan puasa Arafah.
Sementara itu, pada bulan Dzulhijah ini, kamu dilarang untuk berpuasa pada tanggal 10 Dzulhijah, yaitu pada Hari Raya Idul Adha. Selain itu, berpuasa pada tanggal 10, 12, dan 13 Dzulhijah juga dilarang karena merupakan hari Tasyrik. Hari tasyrik merupakan salah satu hari di mana umat Islam dilarang berpuasa karena hari Tasyrik adalah hari untuk makan dan minum (HR. Thabrani).
Setelah selesai dengan ibadah puasa sunah 7 hari di awal bulan Dzulhijjah, umat Muslim yang masih ingin memperoleh keberkahan dari Allah SWT bisa melanjutkan dengan puasa Tarwiyah. Keutamaan puasa tarwiyah adalah dapat menghapuskan dosa satu tahun bagi siapa pun yang melakukannya. Keutamaan puasa Tarwiyah ini dijelaskan dalam hadis riwayat (HR) Ibnu An-Najjar dan Abdullah bin Abbas. Dalam HR tersebut Nabi Muhammad SAW berkata:
"Puasa di hari Tarwiyah (8 Zulhijah) akan mengampuni dosa setahun yang lalu. Sedangkan puasa hari Arafah (9 Zulhijah) akan mengampuni dosa dua tahun," (H.R. Tirmidzi).