Sukses

Agnostik Adalah Ragu akan Keberadaan Tuhan, Ketahui Perbedaannya dengan Ateis

Agnostik adalah golongan orang yang ragu terhadap keberadaan Tuhan.

Liputan6.com, Jakarta Istilah agnostik kerap kali kita dengar dari beberapa orang. Agnostik adalah golongan orang yang ragu terhadap keberadaan Tuhan. Menurut golongan agnostik, Tuhan yang dipercaya oleh mereka yang beragama tidak bisa dinalar oleh akal manusia. 

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian agnostik adalah orang yang berpandangan kebenaran tertinggi (misalnya Tuhan) tidak dapat diketahui dan mungkin tidak akan dapat diketahui. Kepercayaan terhadap agnostik adalah agnostisisme.

Istilah agnostik ini sering dianggap sama dengan ateis, namun sebenarnya agnostik memiliki perbedaan dasar yang membedakan agnostic dengan ateis. Untuk itu, anda perlu memahami istilah agnostik dan ateis.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian agnostik dan perbedaannya dengan ateis yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (6/7/2022).

2 dari 4 halaman

Pengertian Istilah Agnostik

Secara etimologis, agnostik berasal dari dua kata dari bahasa Yunani, yaitu kata (a) yang berarti tidak dan gnostik yang berarti pengetahuan. Jadi secara harfiah, agnostik berarti “tidak mengetahui.” Namun pengertian dari agnostik sebenarnya adalah suatu kepercayaan bahwa ada atau tidaknya Tuhan merupakan sesuatu yang tidak diketahui.

Para penganut agnostik membutuhkan alasan ilmiah yang jelas untuk membuktikan keberadaan Tuhan. Mereka percaya bahwa ada kekuatan lain yang lebih besar daripada Tuhan yang dapat dibuktikan secara ilmiah, yaitu alam semesta.

Sedangkan menurut oleh Huxley bahwa kata agnostik adalah untuk menunjukkan orang-orang yang seperti (dirinya), mengaku tak peduli tentang ragam hal yang di dalamnya para ahli metafisika dan teolog baik ortodoks maupun heterodoks melakukan dogmatisasi dengan begitu yakinnya termasuk tentang adanya keberadaan Tuhan.

Secara tidak langsung prinsip Huxley mengatakan bahwa agnostik adalah hal yang salah untuk mengatakan bahwa seseorang mengetahui atau percaya bahwa suatu proposisi adalah benar tanpa bukti yang memuaskan secara logis (Huxley 1884 dan 1889).

Tetapi, penerapan prinsip ini oleh Huxley pada kepercayaan teistik dan ateistik-lah yang pada akhirnya memiliki pengaruh terbesar pada arti istilah tersebut.  Secara terminologi, agnostik adalah orang yang memiliki pandangan bahwa ada atau tidaknya Tuhan merupakan hal yang tidak dapat diketahui. Agnostisisme tidak menyangkal keberadaan Tuhan secara mutlak. Mereka beranggapan bahwa keberadaan Tuhan adalah sesuatu yang tidak mungkin dapat dinalar oleh akal manusia, dan konsekuensinya adalah keberadaan Tuhan tidak dapat diketahui dengan cara apapun.

3 dari 4 halaman

Pengertian Agnostik Menurut Agama Islam

Menurut Kementerian Agama RI mengungkap fenomena agnostik adalah bisa dijawab oleh Islam. Ini berhubungan dengan penampilan luar orang beragama. Jika ada orang Islam yang mudah marah, intoleran, suka menghina dengan ujaran kebencian, berperilaku kasar, dan berakhlak buruk pasti ada yang salah dalam cara mereka berislam.

“Islam yang dibawa oleh Nabi Muhammad, selain mengajarkan aspek lahir dengan rangkaian ritualnya, seperti salat, puasa, zakat, haji, dan  lain-lain, juga menekankan aspek batin melalui jalan spiritual untuk membentuk perilaku (akhlak) dan kedekatan kepada Tuhan,” mengutip dari laman kemenag.go.id

Di balik aspek ritual dalam Islam oleh Kemenag dijelaskan sesungguhnya mengandung unsur-unsur batin. Dimisalkan dengan salat manusia diajarkan bagaimana memiliki ketundukan total kepada Tuhan, sehingga tidak muncul sikap congkak, tetap taat pada ajaran Tuhan, memiliki jiwa yang lembut dan sopan, jujur, dan lain-lain.

"Sesungguhnya salat itu mencegah dari (perbuatan- perbuatan) keji dan mungkar.” (QS. Al Ankabut: 45).

Itu dua contoh ibadah dalam Islam, dan semua rangkaian ibadah dalam Islam memiliki tujuan yng komprehensif untuk membentuk akhlak yang paling mulia. Ada pula amalan-amalan yang bersifat olah batin (riyadhah) melalui jalan sufi. Banyak orang-orang modern pada akhirnya menempuh jalan sufi (mistisisme Islam) karena memberi jawaban yang konkrit dan lengkap atas kebutuhan spiritualisme manusia.

4 dari 4 halaman

Perbedaan Istilah Agnostik dan Ateis

Setelah mengetahui pengertian agnostik secara umum, anda juga perlu memahami pengertian ateis terlebih dahulu. Ateis adalah keyakinan atau pandangan bahwa Tuhan itu tidak ada. Ada dua jenis ateis, yaitu ateis gnostik dan ateis agnostik.

Penganut ateis gnostik tidak mempercayai keberadaan Tuhan dan dapat membuktikan pandangannya itu. Sementara ateis agnostik adalah pandangan yang tidak mempercayai keberadaan Tuhan, namun tidak bisa membuktikannya. Para ateis bahkan beranggapan bahwa Tuhan hanyalah alat pemersatu manusia.

Para penganut ateis percaya bahwa keberadaan manusia di bumi tidak terjadi begitu saja, melainkan karena proses metafisika dan alamiah yang terjadi secara berkesinambungan di alam semesta. Mereka juga tidak percaya akan adanya kehidupan setelah kematian, karena di mata mereka, jika seseorang mati, berarti proses metafisika dan alamiahnya memang telah selesai.

Perbedaan antara agnostik dan ateis terletak pada pandangan mereka. Para penganut agnostik masih bisa mempercayai keberadaan Tuhan apabila mereka bisa membuktikan keberadaan-Nya secara ilmiah. Seandainya pun Tuhan itu ada, para penganut agnostik percaya bahwa hanya ada Tuhan, sehingga tidak ada agama yang membedakannya.

Sedangkan para penganut ateis percaya bahwa Tuhan itu tidak ada, karena bagi mereka, alam semesta, termasuk seluruh makhluk hidup di dalamnya adalah proses alamiah yang terjadi dalam waktu yang amat panjang.

Secara singkat, agnostik adalah pandangan yang percaya akan adanya Tuhan jika mereka dapat membuktikannya secara ilmiah, sedangkan ateis adalah pandangan yang tidak percaya akan adanya Tuhan dan menolak keberadaan Tuhan.