Liputan6.com, Jakarta Bronkitis adalah infeksi yang berkaitan dengan paru-paru. Gejala bronkitis bisa menyebabkan batuk, mengi, dan kesulitan bernapas. Bronkitis adalah kondisi yang bisa menurunkan kinerja pernapasan dan menghambat kerja paru-paru.
Bronkitis adalah penyakit yang bisa bersifat akut atau kronis. Biasanya, bronkitis akut bisa sembuh. Sementara bronkitis kronis bisa berlangsung terus-menerus dan tidak pernah benar-benar hilang. Bronkitis adalah kondisi yang bisa menyebabkan pnemumonia jika terjadi komplikasi.
Ini sebabnya, bronkitis adalah kondisi yang harus diwaspadai. Selain itu, bronkitis adalah penyakit yang bisa dicegah. Berikut penjelasan tentang bronkitis, penyebab, gejala, dan pencegahannya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis(7/7/2022).
Advertisement
Mengenal bronkitis
Melansir Healthline, bronkitis adalah peradangan yang terjadi pada saluran udara utama paru-paru yang disebut bronkial. Tabung bronkial mengirimkan udara dari trakea (tenggorokan) ke paru-paru. Ketika tabung ini meradang, lendir bisa menumpuk.
Kondisi inilah yang disebut bronkitis. Bronkitis bisa bersifat akut dan kronis. Bronkitis akut berlangsung untuk jangka waktu tertentu. Bronkitis akut biasanya berlangsung kurang dari 10 hari, tetapi batuk dapat berlanjut selama beberapa minggu.
Gejala bronkitis termasuk batuk, mengi, dan kesulitan bernapas. Orang yang menderita bronkitis bisa juga mengalami kesulitan membersihkan lendir atau dahak yang berat dari saluran udara mereka.
Advertisement
Penyebab bronkitis
Penyebab bronkitis adalah peradangan dan infeksi pada saluran bronkial. Penyebab bronkitis bisa dibedakan berdasarkan sifatnya, akut dan kronis. Bronkitis akut biasanya disebabkan oleh virus, biasanya virus yang sama yang menyebabkan pilek dan flu (influenza). Sementara penyebab bronkitis kronis paling sering adalah karena merokok.
Penyebab bronkitis akut
Virus
Penyebab bronkitis akut biasanya disebabkan oleh infeksi virus, mirip dengan virus yang menyebabkan pilek dan flu. Ini membuat penyebab bronkitis ini bersifat menular.
Bakteri
Bronkitis juga bisa disebabkan oleh infeksi bakteri. Namun, kasus ini sangat jarang terjadi. Bronkitis bakteri dapat berkembang setelah infeksi virus bronkitis. Hal ini dapat terjadi akibat infeksi oleh bakteri seperti Mycoplasma pneumoniae, Chlamydia pneumoniae, dan Bordetella pertussis (penyebab batuk rejan).
Iritan
Menghirup iritan seperti asap, kabut asap, atau asap kimia dapat menyebabkan peradangan pada trakea dan saluran bronkial. Ini dapat menyebabkan bronkitis akut.
Kondisi paru-paru lainnya
Orang dengan bronkitis kronis atau asma terkadang mengembangkan bronkitis akut. Dalam kasus ini, bronkitis akut tidak mungkin menular karena tidak disebabkan oleh infeksi.
Refluks asam
Asam lambung yang naik juga bisa menjadi penyebab bronkitis akut. Asam lambung naik yang parah dan berulang dapat mengiritasi tenggorokan dan membuat seseorang lebih rentan terkena bronkitis.
Penyebab bronkitis kronis
Merokok
Penyebab bronkitis kronis paling sering karena merokok, baik pasif maupun aktif. Menghirup asap rokok untuk sementara melumpuhkan silia, sehingga sering merokok dalam waktu lama dapat merusak silia. Orang yang merokok atau yang tinggal dengan seorang perokok berisiko lebih tinggi terkena bronkitis akut dan bronkitis kronis.
Paparan iritan
Risiko seseorang terkena bronkitis lebih besar jika ia bekerja atau hidup di sekitar sumber iritan paru-paru. Ini seperti polusi udara, debu, gas beracun, tekstil atau asap kimia.
Infeksi paru-paru
Infeksi paru-paru berulang dapat menyebabkan kerusakan lebih lanjut pada paru-paru dan memperburuk gejala bronkitis kronis. riwayat penyakit pernapasan atau penyakit refluks gastroesofageal ( GERD) juga bisa menjadi penyebab bronkitis kronis.
Gejala bronkitis
Gejala bronkitis akut dan kronis bisa serupa. Namun, ada sedikit perbedaan di antaranya. Pada kasus akut, gejala bronkitis adalah batuk dengan atau tanpa lendir, ketidaknyamanan atau nyeri dada, demam, sakit kepala ringan dan nyeri tubuh, dan sesak napas.
Gejala ini mirip dengan pilek atau flu. Bronkitis akut berlangsung untuk jangka waktu tertentu. Biasanya mengikuti pola yang mirip dengan infeksi virus, seperti pilek atau flu. Gejala biasanya hilang setelah beberapa hari atau minggu.
Sementara gejala bronkitis kronis bisa bersifat berkelanjutan. Seseorang menderita bronkitis kronis jika mereka mengalami batuk produktif setiap hari selama minimal 3 bulan dalam setahun, 2 tahun atau lebih berturut-turut.
Bronkitis kronis menyebabkan batuk produktif yang persisten karena peningkatan jumlah lendir di paru-paru dan saluran udara. Selain batuk, seseorang mungkin mengalami sesak napas atau mengi sebagai akibat dari saluran udara yang meradang. Gejala bronkitis lainnya meliputi demam rendah, nyeri dada, sakit tenggorokan, pegal-pegal, sakit kepala, hidung tersumbat, dan sinus.
Advertisement
Cara mencegah bronkitis
Bronkitis adalah kondisi yang bisa dicegah dengan penerapan hidup bersih dan sehat. Melansir Mayo Clinic, berikut cara mencegah bronkitis:
Cuci tangan
Untuk mengurangi risiko infeksi virus, sering-seringlah mencuci tangan dan biasakan menggunakan pembersih tangan berbahan dasar alkohol.
Vaksinasi
Banyak kasus bronkitis akut akibat influenza, virus. Mendapatkan vaksin flu tahunan dapat membantu melindungi tubuh dari flu. Vaksin untuk mencegah pnemumonia juga bisa dipertimbangkan.
Hindari asap rokok
Asap rokok meningkatkan risiko bronkitis kronis. Hindari menghirup asap rokok. Jika merupakan perokok, cobalah untuk mulai berhenti.
Pakailah masker bedah
Jika mengalami Penyakit paru obstruktif kronis (PPOK) untuk mengenakan masker bedah di tempat kerja jika terpapar debu atau asap, dan ketika akan berada di antara orang banyak, seperti saat bepergian.
Pencegahan lainnya:
- Dapatkan cukup tidur
- Hindari menyentuh mulut, hidung, atau mata jika berada di sekitar penderita bronkitis.
- Hindari berbagi gelas atau peralatan makan.
- Makan makanan yang seimbang untuk menjaga tubuh sesehat mungkin.
- Batasi paparan iritasi udara seperti debu, asap kimia, dan polutan lainnya. Pakailah masker, jika perlu.