Liputan6.com, Jakarta Biaya produksi adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk proses produksi. Biaya produksi ini harus dikeluarkan oleh sebuah perusahaan ketika sedang melakukan pengadaan produk. Hal ini merupakan salah satu komponen yang sangat penting dalam bisnis.
Menghitung biaya produksi dengan cermat dapat meminimalisir kerugian atau pengeluaran yang tidak perlu selama produksi. Biasanya, menghemat biaya produksi menjadi cara seorang produsen untuk memaksimalkan keuntungna dan meminimalisir kerugian.
Advertisement
Baca Juga
Biaya produksi adalah akumulasi atau penghitungan biaya ongkos produksi. Dalam sebuah usaha, mengeluarkan biaya produksi yang efisien namun mendapatkan pendapatan maksimal tentunya menjadi tujuan.
Hal tersebut hanya dapat dilakukan jika biaya produksi dihitung dan dicermati dengan baik. Apalagi, biaya produksi merupakan salah satu faktor penting saat kamu sedang menentukan harga sebuah barang atau jasa. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (7/7/2022) tentang biaya produksi.
Biaya Produksi adalah
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), biaya produksi adalah biaya yang meliputi biaya untuk memperoleh bahan, upah, dan biaya tidak langsung (seperti mengurus perizinan). Biaya produksi adalah biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan selama proses manufakturing atau pengelolaan dengan tujuan menghasilkan produk yang siap dipasarkan. Perhitungan biaya produksi adalah perhitungan yang terbilang cukup kompleks karena banyak sekali jenis komponen pengeluaran dalam perusahaan manufaktur yang harus dihitung.
Sederhananya, biaya produksi adalah total biaya yang dikeluarkan untuk proses produksi. Biaya produksi adalah pengeluaran yang pasti dibutuhkan untuk menghasilkan barang jadi. Sifat biaya produksi ini dianggap pasti akan dikeluarkan selama kegiatan produksi selama barang masih terus berlangsung. Setelah memahami apa itu biaya produksi, kamu juga perlu mengenali unsur-unsur dan jenis-jenisnya.
Advertisement
Unsur-Unsur Biaya Produksi
Unsur-unsur biaya produksi adalah sebagai berikut:
1. Bahan Baku Langsung atau Direct Material
Bahan baku langsung merupakan bahan yang memiliki bentuk fisik serta diidentifikasi sebagai bahan awal atau mentah dalam sebuah proses produksi. Bahan baku ini nantinya akan diolah agar menjadi sebuah produk yang memiliki nilai tukar dan nilai guna.
2. Tenaga Kerja Langsung atau Direct Labour
Selain bahan baku, gaji tenaga kerja yang mengolah bahan baku tersebut juga termasuk dalam biaya produksi. Tanpa diolah oleh tenaga kerja bahan baku tidak akan menjadi barang yang layak untuk dijual di pasar.
3. Overhead Pabrik atau Factory Overhead
Dalam sebuah biaya produksi biasanya ada pengeluaran yang tidak terlihat secara langsung. Pengeluaran ini akan nampak pada pelaporan keuangan. Overhead pabrik merupakan semua biaya produksi di luar bahan baku dan tenaga kerja langsung. Dalam pencatatan biaya overhead pabrik, terdapat banyak faktor yang memengaruhi namun tetap tercatat dalam pelaporan keuangan.
Contoh-contoh overhead pabrik, yaitu biaya pemeliharaan mesin serta reparasi, tenaga kerja tidak langsung, adanya biaya bahan baku tak langsung, amortisasi dan depresiasi, asuransi pabrik, biaya air dan listrik pabrik, biaya operasi, dan lain-lain.
Hal-hal di atas akan berpengaruh ketika kamu sedang menghitung biaya produksi bisnis. Biaya produksi adalah biaya yang melibatkan segala aspek dan faktor kebutuhan yang harus ada selama proses pengadaan suatu barang maupun jasa. Selain itu, biaya overhead pabrik ini kadang kala berada di luar ekspektasi.
Jenis-Jenis Biaya Produksi
Secara umum, ada 5 jenis biaya produksi yang dikenal untuk mengakumulasikan pengeluaran saat pengelolaan barang. Jenis-jenis biaya produksi adalah sebagai berikut:
1. Biaya Tetap (Fixed Cost)
Biaya tetap dalam biaya produksi adalah jumlah nominal sama yang harus dibayarkan pada setiap proses produksinya. Biaya tetap tidak akan mengalami pembengkakan sekalipun proses produksi sedang padat, sehingga bisa meningkatkan output.
2. Biaya Variabel (Variabel Cost)
Biaya variabel dalam biaya produksi adalah pengeluaran yang besarannya bergantung pada output. Apabila produksi barang semakin tinggi, maka biaya variabel juga akan mengalami peningkatan. Biaya variabel hanya akan diperlukan pada saat proses produksi berlangsung, sehingga menjadi dasar pengeluaran per unit yang akan dilaporkan. Jenis biaya variabel yang ada diperlukan pada proses produksi adalah pembelian bahan baku.
3. Biaya Rata-Rata (Average Cost)
Biaya rata-raya dalam biaya produksi adalah biaya per unit yang akan didapatkan dengan cara membagi total pengeluaran dengan jumlah output produksi. Biaya rata-rata ini dibutuhkan oleh perusahaan untuk menentukan keputusan produksi kedepannya.
4. Biaya Marginal
Biaya marginal dalam biaya produksi adalah pengeluaran tambahan yang akan digunakan oleh perusahaan untuk meningkatkan produksi. Perusahaan bisa mengetahui jumlah output maksimal yang bisa didapatkan selama proses produksi dengan menambahkan biaya marginal.
5. Biaya Total
Biaya total pada biaya produksi adalah pengeluaran yang diperoleh dari penggabungan variabel dan biaya tetap. Biaya total ini akan menjadi informasi mengenai jumlah total pengeluaran yang terjadi selama proses produksi.
Advertisement