Liputan6.com, Jakarta Denotasi adalah sebuah sifat pada kata, frasa, atau kalimat. Denotasi adalah kebalikan dari konotasi. Menggunakan ungkapan konotasi atau denotasi adalah bagian dari pemilihan kata. Menentukan pilihan kata yang tepat bisa membantu memengaruhi dan meyakinkan pembaca.
Denotasi adalah sifat yang berkaitan dengan makna sebuah pernyataan. Denotasi adalah makna objektif. Kata atau kalimat denotasi sering digunakan dalam penulisan yang bersifat faktual seperti ilmu pengetahuan, hukum, dan bentuk ilmiah lainnya.
Ini sebabnya, memahami denotasi adalah bagian penting ketika menulis. Denotasi adalah ungkapan yang pasti digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut pengertian denotasi, perbedaannya dengan konotasi, serta contohnya, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Jumat(8/7/2022).
Advertisement
Pengertian denotasi
Denotasi berasal dari kata denotare berarti "untuk menandai". Menurut KBBI, arti denotasi adalah makna kata atau kelompok kata yang didasarkan atas penunjukan yang lugas pada sesuatu di luar bahasa atau yang didasarkan atas konvensi tertentu dan bersifat objektif. Denotasi berarti arti harfiah dari sebuah kata.
Makna denotasi adalah makna kata yang tidak mengalami perubahan, sesuai dengan konsep asalnya. Makna denotasi disebut juga makna lugas. Melansir Masterclass, denotasi adalah makna objektif dari sebuah kata. Denotasi sebuah kata adalah definisi literalnya—definisi kamusnya—dan tidak mengandung emosi.
Denotasi adalah arti harfiah dari sebuah kata, isyarat, atau tanda apa pun, tanpa emosi. Denotasi berarti setiap arti sebuah kata yang didefinisikan dalam kamus. Setiap kata memiliki denotasi. Tidak peduli bahasa atau bagian dari pidato, setiap kata memiliki definisi kamus.
Advertisement
Beda makna denotasi dan konotasi
Perbedaan utama makna denotasi dan konotasi didasarkan pada ada atau tidak adanya “nilai rasa” pada sebuah kata. Makna denotasi adalah makna yang sesuai dengan hasil observasi menurut penglihatan, penciuman, pendengaran, perasaan, atau pengalaman lainnya, atau dengan kata lain makna sebenarnya.
Sementara manka konotasi adalah makna kiasan, tambahan, atau makna yang muncul karena nilai rasa. Konotasi adalah perasaan yang ditimbulkan oleh sebuah kata. Denotasi suatu kata atau ungkapan adalah makna langsungnya. Sementara konotasinya terdiri dari ide-ide atau makna yang terkait dengannya atau disarankan olehnya.
Melansir Masterclass, penulis menggunakan denotasi ketika mereka perlu menyampaikan makna eksplisit dari sebuah kata dengan jelas. Jika tidak, mereka lebih cenderung menggunakan konotasi. Konotasi dan denotasi berjalan beriringan dalam karya sastra; ketika pembaca memahami makna denotatif kata, mereka dapat memahami makna konotatif juga.
Sifat-sifat kata denotasi
Melansir Masterclass, berikut sifat-sifat yang bisa dikenali dalam kata denotasi:
Setiap kata memiliki denotasi
Setiap kata memiliki makna denotasi. Tidak peduli bahasa atau bagian dari pidato, setiap kata memiliki definisi kamus.
Denotasi bersifat objektif
Makna konotatif dapat berubah, tetapi makna denotatif tidak. Kamu memahami konotasi sebuah kata tergantung pada latar belakangmu. Misalnya, dua orang mungkin menganggap konotasi yang berbeda untuk kata "ibu" tergantung pada pengalaman hidup mereka. Dalam konotasi, ibu bisa berarti perempuan yang melahirkan anak, bisa juga perempuan yang dianggap seperti orang tua sendiri. Definisi kamus dari sebuah kata akan selalu sama untuk semua orang, apa pun yang terjadi. Dalam makna denotasi, ibu berarti wanita yang telah melahirkan seseorang, atau kata sapaan untuk wanita yang sudah bersuami.
Beberapa kata dapat menunjukkan hal yang sama
Terkadang, kata yang mirip memiliki definisi kamus yang sama. Misalnya, hewan dan binatang memiliki makna sama yang berarti makhluk bernyawa yang mampu bergerak (berpindah tempat) dan mampu bereaksi terhadap rangsangan, tetapi tidak berakal budi.
Denotasi tidak selalu netral
Konotasi dapat menambahkan putaran positif atau negatif ke denotasi kata, tetapi definisi kamus dari sebuah kata bisa positif atau negatif dengan sendirinya. Misalnya, definisi kata "senyuman" bisa berarti senyum sombong dan menyinggung, bisa juga berarti senyum ramah.
Advertisement
Contoh kalimat denotasi
Berikut contoh kalimat denotasi yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari:
1. Yasmin menyeduh kopi dengan air panas. (Makna denotasi panas: suhu air yang tinggi)
Hati Rumi panas ketika melihat pacarnya jalan dengan orang lain (Makna konotasi panas: rasa cemburuh, marah, tidak nyaman).
2. Adik kecilku sangat suka menggigit jari. (Makna denotasi menggigit jari: memasukkan jari ke mulut dan di gigit)
Pemerintah hanya bisa gigit jari ketika harga minyak goreng melambung. (Makna konotasi menggigit jari: kecewa, tidak bisa berbuat apa-apa)
3. Ayah duduk di kursi empuk yang baru dibelinya (Makna denotasi kursi empuk: kursi yang nyaman diduduki)
Anggota DPR itu sudah 5 tahun menduduki kursi empuk parlemen (Makna konotasi kursi empuk: jabatan di parlemen)
4. Ayam itu tenggelam di sungai. (Makna denotasi tenggelam: masuk terbenam ke dalam air)
Lelaki itu tenggelam dalam kesedihannya. (Makna konotasi tenggelam: larut dalam kesedihan)
5. Kopi buatan Maman sangat pahit rasanya. (Makna denotasi pahit: rasa tidak sedap seperti rasa empedu)
Anak kecil itu sudah merasakan pahitnya kehidupan. (Makna konotasi pahit: tidak nyaman, sengsara)
6. Dudung membanting tulang sapi yang ia beli. (Makna denotasi banting tulang: kegiatan membanting tulang)
Ibu tunggal itu membanting tulang untuk kehidupan anaknya. (Makna konotasi banting tulang: bekerja keras).