Liputan6.com, Jakarta Diversifikasi adalah istilah yang sudah tak asing lagi dalam dunia bisnis. Diversifikasi adalah salah satu strategi dalam operasional bisnis. Menurut Kamus Besar bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian diversifikasi adalah penganekaan usaha untuk menghindari ketergantungan pada ketunggalan kegiatan, produk, jasa, atau investasi.
Dikutip dari Collins Dictionary, diversifikasi adalah praktik memvariasikan usaha, produk, investasi, jenis aset, dan sebagainya guna mengurangi risiko. Dengan kata lain, diversifikasi adalah mencoba peluang keuntungan dari produk atau jasa lainnya.
Dengan melakukan diversifikasi dapat mengurangi risiko karena ketergantungan pada satu produk atau jasa. Artinya dengan mendiversifikasi dapat membuat perusahaan semakin stabil dalam bisnisnya.
Advertisement
Berikut Liputan6.com ulas mengenai pengertian diversifikasi, manfaat, dan caranya untuk investasi yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Sabtu (9/7/2022).
Pengertian Diversifikasi
Pengertian diversifikasi adalah salah satu strategi dalam bisnis untuk memperluas unit bisnis lainnya. Dalam dunia bisnis, diversifikasi adalah upaya yang digunakan untuk meningkatkan penjualan atau keuntungan atau profit. Peningkatan penjualan berdasarkan pengertian diversifikasi adalah bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, misalnya mengidentifikasi peluang atau memilih perluasan barang dan jasa.
Pada sisi yang lain, pengertian diversifikasi adalah upaya yang bisa digunakan pebisnis menghadapi lebih banyak persaingan sangat ketat seiring pertumbuhan pasar yang semakin cepat. Penerapan strategi diversifikasi hanya bisa dilakukan atas dorongan pemilik bisnis itu sendiri.
Bagi banyak perusahaan besar, diversifikasi adalah lazimnya memperluas bisnis yang masih berkaitan bisnis inti perusahaan. Ini karena ada risiko besar apabila perusahaan memutuskan berekspansi ke bisnis yang tidak berhubungan dengan bisnis inti.
Advertisement
Pengertian Diversifikasi Menurut Para Ahli
Fandy Tjiptono
Diversifikasi adalah usaha dari perusahaan, pebisnis, atau investor dalam mencari dan menciptakan produk baru untuk mengejar pertumbuhan, peningkatan penjualan, profitabilitas, dan fleksibilitas bisnis.
Philip Kotler
Menurut Kotler pengertian diversifikasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kinerja bisnis. Cara meningkatkan kinerja bisnis ini dengan mengidentifikasi peluang untuk menambah lini bisnis yang tidak berkaitan dengan bisnis perusahaan saat ini.
Effendi
Effendi mengatakan bahwa arti dari diversifikasi adalah bentuk perluasan barang dan jasa yang sudah dipilih dan akan dijual oleh perusahaan.Â
Manfaat Diversifikasi dalam Bisnis
Berikut terdapat beberapa manfaat dari diversifikasi dalam bisnis, antara lain:
1. Mengikuti kebutuhan zaman
Diversifikasi memungkinkan Anda menyediakan produk yang sesuai dengan zamannya. Hal itu karena dilakukan pembaruan terus-menerus. Ini yang membuat produk Anda akan selalu diincar oleh konsumen.
2. Mengurangi risiko pada bisnis
Diversifikasi produk juga bermanfaat untuk mengurangi risiko. Apabila satu produk tidak terlalu bagus penjualannya, tapi produk lainnya laris manis, perusahaan pun tetap bisa mengantongi keuntungan.
3. Sumber pendapatan tidak hanya satu
Perusahaan jadi tidak hanya mengandalkan satu sumber pendapatan. Punya lebih dari satu sumber pendapatan membuat pemasukan usaha jadi lebih meningkat.
4. Memproduksi barang dan jasa sesuai dengan pasarnya
Dengan diversifikasi produk atau bisnis, perusahaan bisa membuat produk yang disesuaikan dengan target pasarnya.Â
Advertisement
Cara Diversifikasi untuk Investasi
Dilansir dari Forbes, berikut ini cara diversifikasi untuk investasi adalah:
1. Pelajari Mengapa Perlu Melakukan Diversifikasi
Portofolio yang terdiversifikasi membantu mengurangi potensi risiko yang mungkin terjadi pada investasi yang dilakukan. Bisa dikatakan, diversifikasi memberikan keseimbangan terbaik untuk rencana tabungan atau investasi.Â
2. Alokasi Aset
Secara garis besar, ada dua tipe dasar investasi, yakni saham dan obligasi. Saham dipandang berisiko tinggi dengan tingkat pengembalian tinggi, sementara obligasi biasanya lebih stabil dengan tingkat pengembalian yang lebih rendah. Distribusi aset biasanya berdasarkan usia dan gaya hidup. Umumnya, semakin lanjut usia yang melakukan investasi, maka sebaiknya memilih profil risiko yang lebih rendah.
3. Menilai Risiko Kualitatif Saham
Meminimalkan ketidakpastian transaksi saham dengan menerapkan analisis risiko kualitatif sebelum membeli atau menjual saham. Analisis risiko kualitatif memberikan peringkat yang telah ditentukan sebelumnya untuk menilai keberhasilan proyek.
Parameter ini akan mencakup model bisnis yang kuat, integritas manajemen senior, tata kelola perusahaan, nilai merek, kepatuhan terhadap peraturan, praktik manajemen risiko yang efektif, dan ketergantungan produk atau layanannya, ditambah dengan keunggulan kompetitifnya.
4. Investasikan dalam Pasar Uang
Instrumen pasar uang termasuk sertifikat deposito (certificates of deposit/CDs), surat berharga (commercial papers/CPs), dan treasury bills (T-bills). Keuntungan terbesar dari pasar uang adalah kemudahan likuidasi. Resiko yang lebih rendah membuatnya menjadi investasi yang aman.Â
5. Ikuti Strategi Beli-Tahan (Buy-Hold)
Rencana investasi pada dasarnya adalah rencana tabungan jangka panjang. Jadi, harus mulai berpikir jangka panjang dan menghindari reaksi spontan. Pikirkan beli-tahan alih-alih strategi perdagangan konstan. Ini berarti menjaga portofolio yang relatif stabil dari waktu ke waktu, terlepas dari fluktuasi pasar.Â
Cara Diversifikasi untuk Investasi
6. Pahami Faktor-Faktor Pemengaruh
Pahami terlebih dahulu faktor-faktor yang mempengaruhi pergerakannya. Pasar keuangan termasuk bursa saham, valuta asing, pasar obligasi, pasar uang, dan pasar antar bank. Ini pada dasarnya adalah pasar untuk instrumen keuangan seperti pasar lainnya, mereka berfungsi berdasarkan permintaan dan penawaran. Akan ada faktor eksternal seperti suku bunga dan inflasi yang mempengaruhi dinamikanya. Pengaruh besar lainnya adalah bank sentral, Reserve Bank of India dan kebijakan moneternya.
7. Pelajari Pasar Global
Pasar global memiliki potensi pengembalian yang tinggi dalam waktu singkat. Pasar-pasar ini biasanya dicirikan oleh dinamika yang bergerak sangat cepat di mana seorang investor juga harus berurusan dengan berbagai peraturan moneter.Â
8. Seimbangkan Portofolio
Penting untuk memeriksa portofolio investasi secara berkala untuk memeriksa saldo berbagai aset. Latihan ini juga membuat lebih disiplin tentang investasi, sekaligus bikin tetap sadar akan pertumbuhan tahunannya.
9. Cobalah Skema Investasi yang DisiplinÂ
Jika memiliki jumlah kecil untuk diinvestasikan selama waktu tertentu, systematic investment plan (SIP) adalah pilihan yang baik. Metode ini dapat digunakan untuk menginvestasikan jumlah tetap dengan interval tetap.
Advertisement
Contoh Diversifikasi
Sebagai salah satu contoh diversifikasi adalah sebuah perusahaan produsen tepung terigu akan melakukan diversifikasi ke bisnis lainnya seperti menjadi produsen mi instan karena bahan bakunya masih terkait dengan tepung terigu. Diversifikasi lain yang bisa dijalankan namun masih berkaitan dengan bisnis inti yakni produksi tepung terigu seperti mendiversifikasi usaha dengan mendirikan perusahaan roti. Perusahaan yang sama juga bisa mendirikan perusahaan pakan ternak, karena banyak tepung terigu kualitas rendah yang bisa diolah menjadi pakan hewan. Arti diversifikasi, perusahaan bahkan bisa berekspansi dengan membuka bisnis restoran yang menjual berbagai macam menu tepung.Â