Sukses

Fertilisasi Adalah Penyatuan Sel Gamet Laki-Laki dan Perempuan, Kenali Prosesnya

Fertilisasi adalah proses penyatuan sel gamet yang terdiri dari sel sperma laki-laki dan sel telur wanita.

Liputan6.com, Jakarta Fertilisasi adalah salah satu pembahasan dalam pembelajaran Biologi. Fertilisasi merupakan sebuah proses yang terjadi di dalam tubuh wanita sebelum lahiranya seorang bayi. Proses ini dikenal juga dengan sebutan pembuahan.

Fertilisasi adalah proses penyatuan sel gamet yang terdiri dari sel sperma laki-laki dan sel telur wanita. Hasil dari fertilisasi adalah sel tunggal atau zigot. Fertilisasi adalah proses yang terjadi di tuba falopi wanita.

Fertilisasi adalah pembuahan. Fertilisasi adalah pengetahuan yang sangat penting dipahami karena memengaruhi peluang seorang wanita mendapatkan keturunan. Sehingga, ketika terjadi masalah pada proses pembuahan ini, kamu dapat segera mencari solusi yang tepat untuk mengatasinya. 

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (11/7/2022) tentang fertilisasi adalah.

2 dari 5 halaman

Fertilisasi adalah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), fertilisasi adalah pembuahan atau penghamilan. Mengutip sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id, fertilisasi adalah proses berfusinya pronukleus jantan pada sperma dengan pronukleus betina pada ovum hingga berbentuk zigot yang berlangsung di dalam tuba falopi (saluran telur).

Fertilisasi adalah proses penyatuan sel gamet yang terdiri dari sel sperma laki-laki dan sel telur wanita. Hasil dari fertilisasi kedua sel gamet ini adalah sel tunggal atau zigot. Fertilisasi terjadi di tuba falopi wanita.

Pembuahan atau fertilisasi adalah peleburan dua gamet yang dapat berupa nukleus atau sel-sel bernukleus untuk membentuk sel tunggal (zigot) atau peleburan nukleus. Fertilisasi adalah porses yang biasanya melibatkan penggabungan sitoplasma (plasmogami) dan penyatuan bahan nukleus (kariogami).

Dengan meiosis, zigot itu membentuk ciri fundamental dari kebanyakan siklus seksual eukariota, dan pada dasarnya gamet-gamet yang melebur adalah haploid. Bilamana keduanya motil seperti pada tumbuhan, maka fertilisasi itu disebut isogami, bilamana berbeda dalam ukuran tetapi serupa dalam bentuk maka disebut anisogami, bila satu tidak motil (dan biasanya lebih besar) dinamakan oogami. Hal ini merupakan cara khas pada beberapa tumbuhan, hewan, dan sebagian besar jamur. Pada sebagian gimnofita dan semua antofita, gametnya tidak berflagel, dan polen tube terlibat dalam proses fertilisasi.

3 dari 5 halaman

Struktur Ovum dan Sperma

Fertilisasi adalah proses penyatuan sel gamet yang terdiri dari sel sperma laki-laki dan sel telur wanita. Sebelum mengenali proses fertilisasi, kamu perlu mengetahui struktur ovum dan sperma terlebih dahulu. Melansir sumberbelajar.belajar.kemdikbud.go.id, beriktu stuktur ovum dan sperma:

Struktur Ovum

Sel yang diovulasikan dari ovarium dilindungi oleh:

- Corona radiata merupakan lapisan sel-sel granulosa yang melekat di sisi luar oosit

- Zona pelusida merupakan glikoprotein yang membungkus oosit.

Sel telur mengeluarkan senyawa fertilizin yang tersusun dari glikoprotein yang berfungsi :

- Mengaktifkan sperma agar bergerak lebih cepat.

- Menarik sperma secara kemotaksis positif.

- Mengumpulkan sperma di sekeliling ovum.

 

Struktur Sperma

Sperma memiliki bagian sebagai berikut:

-  Kepala yang berinti tebal dan sedikit sitoplasma diselubungi oleh selubung tebal yang disebut akrosom.

-  Badan sperma terletak di bagian tengah sperma dan banyak mengandung mitokondria sebagai penghasil energi untuk pergerakan sperma.

-  Ekor untuk alat pergerakan sperma.

Bagian akrosom sperma menghasilkan enzim, sebagai berikut :

-  Hialuronidase: Enzim yang dapat melarutkan hialuronid pada corona radiata, sehingga sperma dapat menembus ovum.

-  Akrosin: protease yang dapat menghancurkan glikoprotein pada zona pelusida

-  Anti Fertilizin: antigen terhadap ovum sehingga sperma dapat melekat pada sel telur.

4 dari 5 halaman

Proses Fertilisasi

Fertilisasi terjadi saat oosit sekunder yang mengandung ovum dibuahi oleh sperma dan terjadi di tuba falopi. Proses fertilisasi adalah sebagai berikut:

1. Penetrasi sperma

Oosit sekunder mengeluarkan fertilizin untuk menarik sperma agar mendekatinya. Sperma harus menembus lapisan-lapisan yang mengelilingi oosit sekunder dengan cara mengeluarkan enzim hialuronidase untuk melarutkan senyawa hialuronid pada corona radiata, lalu mengeluarkan akrosin untuk menghancurkan glikoprotein pada zona pelusida dan anti fertilizin agar dapat melekat pada oosit sekunder.

2. Proses di sel telur

Sel-sel granulosit di bagian korteks oosit sekunder mengeluarkan senyawa tertentu agar zona pelusida tidak dapat ditembus oleh sperma yang lainnya. Penetrasi sperma akan merangsang sel telur untuk menyelesaikan proses meiosis II yang menghasilkan 3 badan polar dan satu ovum (inti oosit sekunder).

3. Setelah penetrasi

Setelah sperma memasuki oosit sekunder, inti atau nukleus pada kepala sperma akan membesar dan ekor sperma akan berdegenerasi.

4. Penggabungan inti

Terjadi penggabungan inti sperma yang mengandung 23 kromosom (haploid) dengan inti ovum yang mengandung 23 kromosom (haploid) sehingga menghasilkan zigot.

5 dari 5 halaman

Jenis Fertilisasi pada Hewan

Pada hewan, jenis fertilisasi adalah:

- Fertilisasi eksternal (khas pada hewan-hewan akuatik): gamet-gametnya dikeluarkan dari dalam tubuhnya sebelum fertilisasi.

- Fertilisasi internal (khas untuk adaptasi dengan kehidupan di darat): sperma dimasukkan ke dalam daerah reproduksi betina yang kemudian disusul dengan fertilisasi. Setelah pembuahan, telur itu membentuk membran fertilisasi untuk merintangi pemasukan sperma lebih lanjut. Kadang-kadang sperma itu diperlukan hanya untuk mengaktivasi telur.