Sukses

Iklim Adalah Karakter Cuaca di Suatu Daerah, Kenali Penyebab dan Dampak Perubahannya

Iklim adalah karakter cuaca yang terjadi di suatu tempat atau daerah.

Liputan6.com, Jakarta Iklim adalah istilah yang tentunya sudah familier di telinga setiap orang. Iklim berkaitan dengan cuaca yang terjadi di suatu daerah. Perubahan iklim menjadi perhatian banyak orang sekarang ini terkait dengan dampaknya yang sangat besar untuk kehidupan.

Iklim adalah karakter cuaca yang terjadi di suatu tempat atau daerah. Iklim merupakan perubahan yang terjadi secara signifikan mengenai pola cuaca yang dihitung berdasarkan angka statistik dalam rentang waktu puluhan hingga ratusan tahun lamanya.

Kurun waktu yang menjadi acuan penentuan iklim rata-rata berdurasi 30 tahun. Pembentukan iklim di suatu tempat atau daerah dipengaruhi oleh letak garis lintang, lereng, ketinggian, jarak dari perairan, serta kondisi arus air laut. Maka dari itu, setiap daerah memiliki iklim yang berbeda.

Perubahan iklim memberikan berbagai dampak untuk kehidupan manusia. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (14/7/2022) tentang Iklim adalah.

2 dari 5 halaman

Iklim adalah

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), iklim adalah keadaan hawa (suhu, kelembapan, awan, hujan, dan sinar matahari) dalam jangka waktu yang agak lama (30 tahun) di suatu daerah. Iklim adalah adalah gambaran pola cuaca jangka panjang di suatu daerah. Dikutip Liputan6.com dari Knowloedge Centre Perubahan Iklim, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, iklim adalah ukuran rata-rata dan variabilitas kuantitas yang relevan dari variabel tertentu (seperti temperatur, curah hujan atau angin), pada periode waktu tertentu, yang merentang dari bulanan hingga tahunan atau jutaan tahun. 

Beberapa ilmuwan mendefinisikan iklim adalah cuaca rata-rata untuk wilayah dan periode waktu tertentu, biasanya memakan waktu selama 30 tahun. Iklim adalah yang menjadi pola cuaca rata-rata untuk wilayah tertentu.

Iklim adalah rata-rata cuaca dari waktu ke waktu dan ruang. Pola cuaca rata-rata di suatu tempat selama beberapa dekade disebut iklim. Daerah yang berbeda memiliki iklim daerah yang berbeda pula. Ketika ilmuwan berbicara tentang iklim, mereka melihat rata-rata curah hujan, suhu, kelembaban, sinar matahari, kecepatan angin, fenomena seperti kabut, embun beku, dan badai es, dan ukuran cuaca lainnya yang terjadi dalam jangka waktu yang lama di suatu tempat tertentu.

3 dari 5 halaman

Mengenal Perubahan Iklim

Sebelum mengenali berbagai penyebab perubahan iklim, kamu tentunya juga perlu memahami tentang makna perubahan iklim terlebih dahulu. Dikutip Liputan6.com dari Knowloedge Centre Perubahan Iklim, menurut Konvensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tentang Kerangka Kerja Perubahan Iklim (United Nations Framework Convention on Climate Change/UNFCCC), perubahan iklim adalah perubahan iklim yang disebabkan baik secara langsung atau tidak langsung oleh aktivitas manusia sehingga mengubah komposisi dari atmosfer global dan variabilitas iklim alami pada perioda waktu yang dapat diperbandingkan.

Komposisi atmosfer global yang dimaksud adalah komposisi material atmosfer bumi berupa Gas Rumah Kaca (GRK) yang di antaranya, terdiri dari Karbon Dioksida, Metana, Nitrogen, dan sebagainya.

Pada dasarnya, Gas Rumah Kaca dibutuhkan untuk menjaga suhu bumi tetap stabil. Akan tetapi, konsentrasi Gas Rumah kaca yang semakin meningkat membuat lapisan atmosfer semakin tebal. Penebalan lapisan atmosfer tersebut menyebabkan jumlah panas bumi yang terperangkap di atmosfer bumi semakin banyak, sehingga mengakibatkan peningkatan suhu bumi, yang disebut dengan pemanasan global.

4 dari 5 halaman

Penyebab Perubahan Iklim

Penyebab perubahan iklim adalah hal-hal yang bisa dipengaruhi oleh perbuatan manusia yang tidak memperhatikan lingkungannya. Penyebab perubahan iklim ini dipengaruhi oleh perbuatan manusia yang melepaskan Gas Rumah Kaca ke atmosfer. Contoh penyebab perubahan iklim karena perbuatan manusia ini seperti pembakaran bahan bahan bakar fosil dan deforestasi. Selain itu, ada juga berbagai penyebab perubahan iklim yang dipengaruhi perbuatan manusia lainnya, seperti:

- Mengendarai mobil. Bensin termasuk dari bahan bakar fosil, pembuangan gas pada mobil juga mengandung banyak polusi gas kimia lainnya. Hal ini tentunya menjadi salah satu penyebab perubahan iklim yang tidak terbantahkan lagi.

- Tempat pembuangan sampah. Saat kamu membuang makanan dan sampah taman ke dalam tempat sampah, sampah-sampah tersebut akan dibawa dan terkubur di tempat-tempat pembuangan sampah. Hal inilah yang menjadi salah satu penyebab perubahan iklim. Saat sampah yang berada paling bawah mengalami pembusukan, terbentuklah gas methan.

- CFC untuk kulkas dan aerosol. CFC atau chloro-fluoro-carbo' tidak terbentuk secara alami. Kamu memakainya untuk keseluruhan proses industri. CFC digunakan sebagai pendingin di lemari es dan bahan pembakar pada aerosol. Hal ini merupakan penyebab perubahan iklim yang menimbulkan sekitar 10.000 kali 'efek rumah kaca' dari CO2. CFC juga menghancurkan ozon, bagian penting yang berada di lapisan atas atmosfer.

- Pertanian dan peternakan. Saat petani menambah pupuk penyubur nitrogen ke dalam tanah, beberapa dari nitrogen tersebut berubah menjadi Nitro Oksida (N2O), gas rumah kaca yang sangat kuat. Sapi menciptakan gas methan saat rumput mengalami peragian di perutnya. Ada sekitar 1,2 miliar ternak sapi didunia, semuanya menambah kadar gas rumah kaca yang menjadi penyebab perubahan iklim di seluruh dunia.

5 dari 5 halaman

Dampak Perubahan Iklim

Perubahan iklim adalah penyebab dampak yang sangat luas pada kehidupan masyarakat. Kenaikan suhu bumi tidak hanya berdampak pada naiknya temperatur bumi tetapi juga mengubah sistem iklim yang mempengaruhi berbagai aspek pada perubahan alam dan kehidupan manusia, seperti kualitas dan kuantitas air, habitat, hutan, kesehatan, lahan pertanian dan ekosistem wilayah pesisir.

Berpengaruh Terhadap Kualitas dan Kuantitas Air

Terlalu tingginya curah hujan akan mengakibatkan menurunnya kualitas sumber air. Selain itu, kenaikan suhu juga mengakibatkan kadar klorin pada air bersih. Selain itu, pemanasan global akan meningkatkan jumlah air pada atmosfer, yang kemudian meningkatkan curah hujan.

Meski kenaikkan curah hujan sebetulnya dapat meningkatkan jumlah sumber air bersih, namun curah hujan yang terlalu tinggi mengakibatkan tingginya kemungkinan air untuk langsung kembali ke laut, tanpa sempat tersimpan dalam sumber air bersih untuk digunakan manusia.

Berpengaruh Terhadap Habitat dan Kepunahan Spesies

Pemanasan suhu bumi, kenaikan batasan air laut, terjadinya banjir dan juga badai karena perubahan iklim akan membawa perubahan besar pada habitat sebagai rumah alami bagi berbagai spesies binatang, tanaman, dan berbagai organisme lain.

Selain itu, hal ini juga akan menyebabkan punahnya berbagai spesies, baik binatang maupun tanaman, seperti pohon-pohon besar di hutan yang menjadi penyerap utama karbondioksida. Hal ini disebabkan karena mereka tidak sempat beradaptasi terhadap perubahan suhu dan perubahan alam yang terjadi terlalu cepat. Punahnya berbagai spesies ini, akan berdampak lebih besar lagi pada ekosistem dan rantai makanan.

Berpengaruh Terhadap Hutan

Kebakaran hutan merupakan salah satu dampak dari perubahan iklim, sebagai paru paru bumi hutan merupakan produsen Oksigen (O2), selain itu, hutan juga membantu menyerap gas rumah kaca yang menjadi penyebab terjadinya pemanasan global.

Pohon-pohon yang mati karena perubahan tata guna hutan, ataupun karena mengering dengan sendirinya akibat meningkatnya suhu dalam perubahan iklim, akan melepaskan karbondioksida. Selain itu, kematian pohon-pohon menyebabkan berkurangnya penyerap karbondioksida itu sendiri. Dengan demikian, karbondioksida dan gas rumah kaca lain akan meningkat drastis.

Meningkatnya Wabah Penyakit

Kenaikan suhu curah hujan dapat meningkatkan penyebaran wabah penyakit yang mematikan, seperti malaria, kolera dan demam berdarah. Bahkan, penipisan ozon menyebabkan peningkatan intesitas sinar ultra violet yang mencapai permukaan bumi yang menyebabkan kanker kulit, katarak, dan penurunan daya tahan tubuh sehingga manusia menjadi rentan terhadap penyakit. Manusia menjadi lebih rentan terhadap asma dan alergi, penyakit kardiovaskular, jantung dan stroke.