Loyalitas Adalah Kesetiaan, Berikut Pengertian dan Contohnya

Loyalitas adalah kata benda dari kata sifat loyal. Loyal sendiri berarti setia, sedangkan loyalitas berarti kesetiaan. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), loyalitas adalah kepatuhan atau kesetiaan. Sementara itu, menurut Kamus Merriam Webster, loyalitas adalah kualitas, keadaan, atau contoh dari kesetiaan. Cambridge Dictionary menyebutkan, loyalitas adalah kualitas menjadi loyal.

Loyal adalah kata benda dari sifat tegas dan tidak berubah dalam bersahabat atau mendukung orang atau organisasi. Loyal adalah perwujudan dari sifat setia yang selalu memberikan bantuan dan dorongan.

Dikutip dari Britannica, loyalitas adalah istilah umum yang menunjukkan pengabdian seseorang atau sentimen keterikatan pada objek tertentu. Loyalitas adalah kata beda dari sifat setia yang melekat pada sesuatu, seperti negara, perusahaan, teman, kekasih, klub sepak bola yang didukung, dan sebagainya.

Loyalitas adalah sifat setia yang diwujudkan dalam berbagai macam bentuk tindakan, seperti menepati janji, memberikan dukungan secara penuh, dan menjaga komitmen. Dengan kata lain, loyalitas adalah lawan kata dari pengkhianatan. Sebab, pengkhianatan memiliki komponen makna yang berkebalikan dari loyalitas.

Menurut KBBI, khianat adalah perbuatan tidak setia, tipu daya, perbuatan yang bertentangan dengan janji. Sementara itu, pengkhianatan adalah proses, cara, perbuatan berkhianat atau mengkhianati. Komponen makna dalam kata khianat dan pengkhianatan cenderung berkonotasi negatif jika dibandingkan dengan loyal dan loyalitas.

Loyalitas adalah suatu kondisi sikap mental untuk tetap memegang teguh kesetiaan baik kepada perusahaan, atasan, maupun rekan sekerja. Hal itu jelas berbeda jauh dari sifat khianat.

Kendati demikian, loyalitas adalah kondisi yang tidak bisa selamanya dianggap baik. Pada kondisi tertentu, loyalitas bisa menjadi sangat buruk jika berlebihan. Jika berlebihan, loyalitas bisa menjadi fanatisme. Fanatisme merupakan suatu paham tentang kesetiaan yang membabi buta dan tidak masuk akal.

Sementara itu menurut asal katanya, fanatisme merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin fanaticus. Kata tersebut memiliki arti amarah atau gangguan Jiwa. Hal tersebut merupakan gambaran bahwa amarah yang terdapat dari seseorang yang fanatik merupakan luapan karena tidak memiliki paham yang sama dengan orang orang lain. Fanatisme adalah paham atau perilaku yang menunjukkan ketertarikan terhadap sesuatu secara berlebihan.

Filsuf George Santayana mendefinisikan fanatisme sebagai, "melipatgandakan usaha Anda ketika Anda lupa tujuan Anda." Sedangkan menurut Winston Churchill, "Seseorang fanatisme tidak akan bisa mengubah pola pikir dan tidak akan mengubah haluannya".

Bisa dikatakan seseorang yang fanatik memiliki standar yang ketat dalam pola pikirnya dan cenderung tidak mau mendengarkan opini maupun ide yang dianggapnya bertentangan.

Terlepas dari fanatisme, loyalitas memiliki fungsi yang sangat penting dalam pranata sosial karena hal itu selalu melekat dan terkait pada setiap jenis hubungan.

Selain itu, loyalitas adalah bentuk rasa setia yang mendorong seseorang untuk menghadirkan kesediaan dalam kerjasama dengan orang lain. Karena loyalitas adalah hal yang sering terkait dengan setiap jenis hubungan, maka bentuk kesetiaan pun bisa menjadi berbeda di setiap jenis hubungan.

Loyalitas Bernegara

Loyalitas dalam bernegara sering secara langsung dikaitkan dengan sifat patriotisme. Patriotisme atau kebanggaan nasional adalah perasaan cinta, pengabdian, dan rasa keterikatan pada tanah air atau negara dan aliansi dengan warga negara lain yang memiliki sentimen yang sama untuk menciptakan rasa persatuan di antara orang-orang.

Meski patriotisme memiliki unsur kesetiaan di dalamnya, namun Nathanson mengungkapkan bahwa tidak semua orang yang setia adalah patriot. Dia memberikan contoh seorang tentara bayaran, yang menunjukkan kesetiaan kepada orang-orang atau negara yang membayarnya. Seorang patriot, sebaliknya, mungkin dimotivasi oleh kasih sayang, perhatian, identifikasi, dan kesediaan untuk berkorban.

Loyalitas Kerja

Loyalitas adalah sifat setia yang bisa juga menyertai sifat profesional. Loyalitas jenis ini terkait dengan pekerjaan atau profesi mereka. Loyalitas terhadap pekerjaan ini umumnya didorong oleh upah atau gaji. Namun tidak sebatas itu, loyalitas seorang karyawan terhadap pekerjaan bisa juga ditunjukkan dengan melakukan yang terbaik dengan tugas dan kewajibannya untuk memajukan perusahaan.

Loyalitas profesi adalah hal berharga karena memungkinkan seseorang mengambil risiko memprediksi tindakan dan perilaku orang yang dipercayai. Ketika pemberi kerja dan karyawan saling setia, kepuasan karyawan, produktivitas, dan profitabilitas perusahaan meningkat.

Loyalitas Penggemar

Loyalitas adalah suatu sikap setia yang biasa ditunjukkan seorang penggemar terhadap idolanya. Misalnya saja seorang penggemar terhadap musisi. Penggemar yang loyal akan dengan sendirinya terdorong untuk memberikan dukungan penuh terhadap musisi idolanya. Loyalitas penggemar terhadap musisi idola bisa terwujud dalam berbagai tindakan seperti, selalu mendengarkan karya sang musisi, datang ke konser, membeli musiknya, serta membeli merchandise.

Loyalitas Konsumen

Loyalitas Konsumen biasanya didorong oleh rasa puas konsumen terhadap produk barang atau jasa yang disediakan oleh konsumen. Loyalitas konsumen biasanya ditunjukkan dengan tindakan seperti membeli segala jenis produk barang atau jasa dari produsen tertentu secara berulang.

Loyalitas konsumen biasanya juga ditunjukkan dengan tindakan turut mempromosikan produk barang atau jasa dari suatu produsen. Loyalitas ini juga membuat seseorang menjadi tidak terjadi dengan produk serupa dari produsen lain.

Loyalitas Pasangan

Loyalitas terhadap pasangan bisa ditunjukkan dengan perasaan cinta yang tulus. Pasangan yang loyal tentu akan berusaha dengan sungguh-sungguh untuk mencintai pasangannya. Loyalitas juga menjadi hal yang terpenting untuk mencapai keberhasilan dalam hubungan percintaan. Rasa saling percaya juga menjadi unsur penting loyalitas pasangan.

Pasangan yang loyal tentunya tidak akan melakukan tindakan yang bersifat khianat seperti berselingkuh, berbohong, dan ingkar janji.