Sukses

Objek Adalah Sesuatu yang Dikenai Tindakan, Fungsi di Kalimat, Variabel Penelitian

Berikut adalah pengertian objek sebagai funsi di kalimat dan variabel penelitian.

Liputan6.com, Jakarta Objek adalah kata yang memiliki banyak makna tergantung penggunaannya dalam suatu konteks kalimat atau wajana. Dalam ranah ilmu bahasa, khususnya sintaksis, objek adalah salah satu bagian fungsi dari kalimat yang terdiri atas kata atau frasa yang dikenai tindakan dari subjek.

Di ranah penelitian, objek adalah sesuatu hal yang memiliki makna lain. Di ranah penelitian, objek adalah sesuatu, bisa benda, masyarakat, hewan, tumbuhan, atau peristiwa, yang diobservasi untuk mendapatkan data dan informasi.

Secara sederhana, objek adalah adalah sesuatu yang dikenai suatu tindakan. Tindakan ini tentunya bermacam-macam tergantung ranah dan bidangnya.

Yang jelas, pengertian objek bisa sangat banyak tergantung konteksnya. Namun hal itu bisa diuraikan satu persatu dengan mengetahui makna dasarnya, serta pengertian objek sendiri menurut para ahli di berbagai bidang.

Berikut adalah pengertian objek, seperti yang telah Liputan6.com rangkum dari beberapa sumber, Jumat (22/7/2022).

2 dari 6 halaman

Pengertian Objek Secara Umum

Pengertian umum dari objek dapat diketahui dengan cara melihat maknanya di kamus. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), objek adalah benda, hal, dan sebagainya yang dijadikan sasaran untuk diteliti, diperhatikan, dan sebagainya. Objek adalah nomina yang melengkapi verba transitif dalam klausa.

Dari penjelasan tersebut dapat diketahui bahwa KBBI memuat pengertia objek dalam dua konteks yang berbeda. Yang pertama adalah ranah penelitian, dan yang kedua adalah ranah tata bahasa atau sintaksis.

Terkait dengan penelitian, KBBI mengartikan bahwa objek adalah benda, hal, dan sebagainya yang dijadikan sasaran untuk diteliti, diperhatikan, dan sebagainya. Dan sebagainya di sini bisa diartikan sebagai suatu tindakan.

Sementara itu, di ranah ilmu tata bahasa atau sintaksis, KBBI mengartikan bahwa objek adalah nomina atau kata benda yang melengkapi verba transitif dalam klausa. Sebenarnya, objek dalam kalimat tidak terbatas pada nomina atau kata benda saja, melainkan juga frasa nomina.

Selanjutnya, di artikel ini akan diuraikan pengertian objek dari sudut ranah penelitian dan ilmu tata bahasa untuk melihat gambaran yang lebih jelas mengenai pengertian objek secara komprehensif.

3 dari 6 halaman

Objek Penelitian

Objek penelitian adalah salah satu bagian paling mendasar dari setiap proses penelitian. Objek penelitian adalah tujuan ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan fungsi tertentu tentang sesuatu yang objektif, valid, dan reliabel mengenai variabel tertentu.

Objek dalam penelitian mengacu pada orang, tempat, benda, atau fenomena yang coba diukur dengan cara tertentu. Tujuan dari semua penelitian adalah untuk menggambarkan dan menjelaskan objek yang ada.

Secara umum, objek penelitian bisa diartikan seperti itu, namun untuk mengetahui lebih jelas tentang gambaran objek penelitian, penting pula untuk mengetahui pengertian objek penelitian menurut para ahli.

Menurut Supriati (2012), objek adalah variabel yang diteliti oleh peneliti di tempat penelitian dilakukan.

Sedangkan menurut Iwan Satibi (2011), objek penelitian secara umum akan memetakan atau menggambarkan wilayah penelitian atau sasaran penelitian secara komprehensif, yang meliputi karakteristik wilayah, sejarah perkembangan, struktur organisasi, tugas pokok dan fungsi lain-lain sesuai dengan pemetaan wilayah penelitian yang dimaksud.”

Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2010), objek penelitian atau variabel penelitian yaitu sesuatu yang merupakan inti dari problematika penelitian.

Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa objek penelitian merupakan sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dan mengetahui apa, siapa, kapan dan dimana penelitian tersebut dilakukan. Di ranah penelitian bisa dikatakan bahwa objek adalah sesuatu baik itu benda, manusia, atau hewan, yang dikenai tindakan penelitian, yang meliputi observasi, analisi, dan segala bentuk langkah dalam metode penelitian.

4 dari 6 halaman

Objek sebagai Fungsi Sintaksis

Sebelum lebih jauh mengenai objek mengenai pengertian objek dari sudut pandang sintaksis, penting untuk mengetahui sekilah tentang salah satu cabah ilmu bahasa ini.

Menurut Munaf, sintaksis merupakan salah satu cabang dari linguistik yang membahas mengenai struktur internal kalimat. Struktur internal kalimat ini termasuk di dalamnya adalah frasa, klausa serta kalimat.

Sedangkan menurut A. Chaer, sintaksis merupakan cabang linguistik yang mengkaji tentang satuan-satuan kata dan satuan lain di atas kata (frasa, kalimat, dsb), hubungan satu dengan yang lainnya, serta penyusunannya hingga menjadi suatu ujaran.

Dari kedua pengertian itu dapat disimpulkan bahwa sintaksis adalah cabang linguistik yang mengkaji struktur kalimat dan hubungan antarsatuan gramatika dalam kalimat, meliputi kata, frasa, dan klausa.

Lalu apa hubungan objek dengan sintaksis? Objek adalah salah satu hal yang menjadi kajian dari sintaksis. Objek adalah salah satu fungsi sintaksis. Fungsi sintaksis merujuk pada hubungan antara unsur-unsur bahasa yang dilihat dari sudut pandang penyajiannya dalam suatu ujaran, klausa, atau kalimat. Macam fungsi sintaksis secara umum adalah subjek, objek, predikat, pelengkap dan keterangan.

Sebagai salah satu fungsi sintaksis, objek adalah satuan gramatika yang berbentuk nomina(kata benda) atau bisa juga frasa nomina, yang dikenai tindakan oleh subjek. Objek biasanya ditulis setelah predikat.

Keberadaan objek dalam struktur suatu kalimat memiliki fungsi antara lain, membentuk kalimat dasar pada kalimat berpredikat transitif; memperjelas makna kalimat; serta membentuk kesatuan atau kelengkapan pikiran.

Objek memiliki ciri-ciri khusus yang membedakannya dengan fungsi sintaksis lain seperti subjek, predikat, pelengkap, dan keterangan. Ciri-ciri objek adalah sebagai berikut:

a. objek berupa nomina (kata benda) atau frasa nomina,

b. dalam struktur kalimat dengan verba transitif, penulisannya langsung setelah predikat, serta

c. objek dapat menggantikan kedudukan subjek apabila kalimat aktif transitif diubah menjadi kalimat pasif.

Berikut adalah contoh kasus di mana objek dapat menempati fungsi subjek, jika kalimat dengan verba transitif diubah menjadi kalimat pasif.

(1) Abel makan buah apel.

Dalam kalimat (1) yang menduduki fungsi objek adalah frasa 'buah apel.'

(1a) Buah apel dimakan Abel.

Kalimat (1a) merupakan bentuk pasif dari kalimat (1). Berbeda dengan kalimat (1) di mana frasa 'buah apel' menduduki fungsi objek, pada kalimat (1a), frasa 'buah apel' menduduki fungsi subjek.

5 dari 6 halaman

Jenis Objek dan Contohnya

Secara umum, objek dibedakan menjadi dua jenis,yakni objek penderita dan objek penyerta.

Objek penderita

Objek penderita adalah kata benda atau yang dibendakan baik berupa kata atau kelompok kata yang merupakan sasaran langsung dari perbuatan atau tindakan yang dinyatakan oleh subjek.

Contoh:

(2) Pak Ali membajak sawah

(3) Ibu menjahit baju adik

(4) Wisatawan mengunjungi Pulau Bali.

(5) Andi melempar bola ke arah Budi.

(6) Anak-anak mengerjakan tugas pelajaran Bahasa Indonesia.

 

Objek penyerta

Objek penyerta adalah objek yang menyertai subjek dalam melakukan atau mengalami sesuatu.

Contoh:

(7) Ibu membelikan adik buku baru.

(8) Penjahit itu membuatkan ibu baju kebaya.

6 dari 6 halaman

Fungsi SIntaksis

Fungsi sintaksis merujuk pada hubungan antar unsur-unsur bahasa yang dilihat dari sudut pandang penyajiannya dalam suatu ujaran atau klausa. Macam fungsi sintaksis secara umum adalah: subjek, objek, predikat, pelengkap dan keterangan.

Subjek

Subjek adalah orang atau benda yang melakukan tindakan atau yang dideskripsikan. Subjek didefinisikan sebagai membuat seseorang atau sesuatu mengalami sesuatu. Subjek adalah kata benda. Ini bisa berupa benda atau orang. Subjek kalimat adalah kata benda (atau kata ganti) dan semua pengubah yang menyertainya. Setiap kalimat harus memiliki kata kerja, dan setiap kata kerja harus memiliki subjek.

Predikat

Predikat adalah kata menyatakan tindakan atau berada di dalam kalimat. Predikat sederhana berisi kata kerja dan juga dapat berisi kata, frasa, atau klausa yang termodifikasi. Seperti halnya dengan subjek, predikat kalimat kebanyakan muncul secara eksplisit.

Keterangan

Keterangan kalimat berfungsi memperjelas atau melengkapi informasi pesan-pesan kalimat. Tanpa keterangan, informasi menjadi tidak jelas. Hal ini dapat dirasakan kehadirannya terutama dalam surat undangan, laporan penelitian, dan informasi yang terkait dengan tempat, waktu, sebab, dan lain-lain.

Objek dan Pelengkap

Objek dan pelengkap adalah fungsi sintaksis yang sering disalahpahami. Ini sangat wajar karena baik objek dan pelengkap umumnya posisinya dalam kalimat berada setelah predikat. Oleh karena itu, pembahasan mengenai objek dan pelengkap menjadi satu sub-bab tersendiri, sekaligus menjelaskan perbedaan keduanya.

Berikut adalah perbedaan objek dan pelengkap:

a. Objek berkategori nomina atau frasa nomina, sedangkan pelengkap dapat berkategori nomina atau frasa nomina, adjektiva atau frasa adjektiva, verba atau frasa verba, dan numeral atau frasa numeral.

b. Posisi objek dalam kalimat berada langsung di belakang P yang berkategori verba aktif transitif, sedangkan Pelengkap terletak di belakang P berkategori verba semitransitif, atau dwitransitif.

c. Objek dalam kalimat aktif transitif dapat menjadi S, apabila kalimat diubah menjadi kalimat pasif, sedangkan pelengkap yang terdapat dalam kalimat yang berpredikat verba dwitransitif tidak dapat menjadi S kalau kalimat dipasifkan. Selain itu, pelengkap yang terdapat pada kalimat yang berpredikat verba semitransitif tidak dapat dijadikan S karena kalimatnya tidak dapat dijadikan bentuk pasif.

d. Objek dapat diganti dengan pronomina –nya, -ku, dan –mu, sedangkan pelengkap tidak dapat diganti dengan -nya.

e. Objek tidak didahului oleh preposisi atau kata depan, sedangkan Pel dapat didahului preposisi atau kata depan.