Sukses

6 Potret Awkarin Jadi Relawan Yayasan Penampung ODGJ, Tuai Pujian

Awkarin kembali menunjukkan jiwa sosialnya saat menjadi relawan di sebuah yayasan yang menampung pasien ODGJ.

Liputan6.com, Jakarta Sosok Awkarin seakan tak pernah luput dari sorotan. Bukan hanya menyoal kontroversinya, pemilik nama asli Karin Novilda Sulaiman itu juga dikenal memiliki rasa sosial yang tinggi. Beberapa tahun terakhir, ia terlihat menjadi seorang relawan yang membantu korban bencana alam.

Selebgram kelahiran 29 November 1997 itu pertama terlihat menjadi relawan saat ikut membantu korban gempa di Palu tahun 2018 lalu. Kemudian berlanjut saat kebakaran hutan dan banjir di Kalimantan, banjir bandang di Nusa Tenggara Timur (NTT), hingga jadi relawan lawan Covid-19 yang ikut menyemprot disinfektan di tempat umum.

Aksinya terjun langsung ke lapangan itu menuai pujian hingga menginspirasi banyak orang. Terbaru, ia kembali membuat warganet tersentuh ketika menjadi relawan di sebuah yayasan yang menampung ODGJ (Orang Dengan Gangguan Jiwa). Wanita berusia 24 tahun itu tampak asyik bercengkerama dan bersosialisasi dengan para pasien.

Seperti yang telah dihimpun Liputan6.com dari Instagram pribadinya, berikut ini 6 potret seleb Awkarin jadi relawan yayasan penampung ODGJ, Selasa (26/7/2022).

2 dari 7 halaman

1. Inilah potret Awkarin saat menjadi relawan bersama rekannya yang lain di Yayasan Al-Fajar, tempat menampung pasien ODGJ.

3 dari 7 halaman

2. Awkarin juga sempat bercengkerama bersama pasien ODGJ di yayasan tersebut.

4 dari 7 halaman

3. Pemilik nama Karin Novilda ini juga terlihat menunjukkan hasil jepretannya kepada beberapa pasien yang ada di sana.

5 dari 7 halaman

4. Selebgram 24 tahun ini mengungkapkan bahwa salah satu pasiennya bernama Indri, merupakan anak yang periang dan ramah kepada tamu yang datang berkunjung.

6 dari 7 halaman

5. Ia juga tampak membersihkan kuku seorang pasien lain. Sontak, aksi yang dilakukan oleh Awkarin ini pun mendapat banyak pujian dari netizen.

7 dari 7 halaman

6. Dalam keterangan foto, ia berharap banyak orang di Indonesia bisa lebih terbuka dengan kesehatan mental, bukan malah mengucilkan apalagi memasung para pasien ODGJ.