Liputan6.com, Jakarta Ada berbagai cara merawat ikan cupang untuk pemula. Ikan cupang adalah salah satu ikan yang sudah cukup lama terkenal bagi masyarakat Indonesia. Ikan ini dicintai oleh berbagai kalangan, mulai dari anak kecil sampai orang dewasa.
Ikan cupang atau yang juga dikenal sebagai betta, adalah ikan kecil yang hidup di iklim tropis. Mengutip dari situs Fish Keeping Advice, ikan ini banyak ditemukan di sungai-sungai kecil dan dangkal di negara-negara tropis. Ikan cupang ini memiliki ukuran sekitar 2,5 cm hingga 14 cm.
Ikan cupang banyak digemari oleh orang karena kecantikannya. Ikan kecil ini memiliki warna yang berwarna-warni membuat banyak orang tertarik untuk merawatnya sebagai hewan peliharaan dan juga ikan hias untuk dipajang di rumah.
Advertisement
Baca Juga
Memiliki ikan cupang yang berwarna-warni dan ekornya indah menjadi menyajikan daya tarik tersendiri ketika dipajang di rumah. Cara merawat ikan cupang yang cukup mudah juga turut meningkatkan kepopuleran ikan kecil yang satu ini.
Ikan kecil ini cukup mudah untuk dipelihara. Cara merawat ikan cupang yang cukup mudah membuat ikan yang satu ini cocok untuk diperlihara oleh pemula sekalipun. Akan tetapi, tetap ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika memelihara ikan cupang.
Berikut ini beberapa cara merawat ikan cupang yang dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (26/7/2022).
Cara Merawat Ikan Cupang
1. Memilih Wadah yang Tepat
Cara merawat ikan cupang yang pertama adalah memilih wadah untuk ikan cupang yang tepat. Banyak orang memilih untuk merawat ikan cupang menggunakan wadah yang berukuran kecil seperti toples. Tidak jarang juga ada orang-orang yang menggunakan botol air mineral yang dipotong bagian atasnya sebagai wadah untuk merawat ikan cupang.
Akan tetapi, merawat ikan cupang dengan menggunakan wadah yang berukuran kecil sebenarnya tidak disarankan. Ikan cupang membutuhkan wadah yang lebih besar supaya ikan bisa berenang secara lebih leluasa. Mengutip dari situs Betta Fish, ukuran minimum akuarium untuk merawat ikan cupang yang sehat ialah akuarium yang dapat menampung 11 liter air. Akan tetapi, sebenarnya lebih disarankan untuk menggunakan akuarium yang berukuran lebih besar, yang bisa menampung 22 liter air atau bahkan lebih.
Ukuran akuarium yang lebih besar tidak hanya membuat ikan merasa lebih nyaman karena memiliki tempat berenang yang lebih luas, tetapi juga bisa membantu menjaga kesehatan ikan cupang. Selain itu, ukuran akuarium yang besar juga membantu kita untuk mempermudah mengendalikan sirkulasi nitrogen, dan temperatur. Akuarium yang lebih besar juga membutuhkan lebih sedikit pembersihan rutin.
2. Memilih Jenis Air
Kunci kedua dalam cara merawat ikan cupan adalah memilih jenis air yang tepat. Memilih jenis air yang tepat membantumu untuk menjaga kesehatan ikan cupang. Untuk merawat ikan cupang, disarankan untuk menggunakan air sumur atau air PAM yang bersih karena cupang adalah ikan air tawar.
Selain itu, kita perlu untuk memantau suhu air di akuarium. Menjaga suhu air adalah hal yang penting karena ikan cupang adalah ikan tropis yang hidup di iklim dan air yang hangat. Menurut sumber yang sama, suhu air yang disarankan berkisar di antara 24-27 derajat celcius.
Air yang ada di akuarium juga harus bebas dari klorin dan kontaminan lainnya. Jangan pernah menggunakan air sulingan karena berbagai kandungan mineral yang penting yang dibutuhkan ikan cupang di air tersebut telah hilang akibat proses penyulingan. Selain itu, penting bagi kita untuk menjaga kadar pH di dalam air. Ikan cupang lebih memilih air dengan kadar pH sebesar 6,5-7 pH.
Advertisement
Cara Merawat Ikan Cupang
3. Memberi Makan
Cara merawat ikan cupang yang selanjutnya adalah dengan memberi makan secara teratur. Ikan cupang cukup diberi makan sebanyak 1 hari sekali. Selain itu, jangan memberi ikan cupang makan terlalu banyak. Sisa makanan bisa membuat air di akuarium menjadi kotor dan menyebabkan berbagai penyakit bagi ikan cupang.
Ikan cupang adalah hewan karnivora, sehingga ia membutuhkan makanan yang berupa daging-dagingan. Biasanya cupang diberi pelet berukuran kecil atau kutu air sebagai makanannya. Akan tetapi salah satu makanan favorit dari ikan cupang adalah cacing darah yang dibekukan.
Mengutip dari sumber yang sama, ikan cupang juga cukup pilih-pilih makanan. Oleh sebab itu, cobalah untuk mengganti merk atau jenis makanan yang diberikan sampai menemukan makanan yang cocok.
4. Menggunakan Filter
Mengutip dari sumber yang sama, menggunakan filter tidak bersifat wajib. Akan tetapi, disarankan untuk menggunakan filter untuk mengurangi jumlah bakteri-bakteri yang berbahaya sembari menjaga bakteri-bakteri yang baik untuk ksehatan ikan cupang. Penggunaan filter bisa membantu kita dalam perawatan akuarium, tetapi tidak bisa menggantikannya. Tetaplah rawat dan bersihkan akuarium secara rutin dan teratur guna menjaga kebersihan akuarium dan kesehatan ikan cupang.
Hal yang harus diperhatikan ketika menggunakan filter di akuarium, ikan cupang bukanlah perenang yang kuat. Filter yang menghasilkan aliran air yang kuat bisa membuat ikan menjadi stres dan bahkan menyebabkan ikan mati. Oleh sebab itu, cobalah pilih filter air yang tidak menghasilkan aliran air yang kuat atau yang dapat disesuaikan.
Cara Merawat Ikan Cupang
5. Pembersihan Rutin
Membersihkan akuarium secara rutin adalah cara merawat ikan cupang yang selanjutnya. Kebersihan air dan akuarium menjadi salah satu kunci untuk menjaga kesehatan ikan cupang. Seberapa seringnya perawatan atau pembersihan rutin ini bergantung pada ukuran akuarium dan juga apakan menggunakan filter atau tidak, dan juga berdasarkan pada kebersihan airnya.
Mengutip dari sumber yang sama, akuarium yang berukuran lebih kecil membutuhkan perawatan dan pembersihan rutin yang lebih sering ketimbang akuarium yang lebih besar, apa lagi jika tidak menggunakan filter air. Hal ini dilakukan untuk mencegah kadar amonia yang terlalu tinggi di dalam air tersebut yang berbahaya bagi ikan cupang.
Akuarium yang tidak menggunakan filter air pada umumnya membutuhkan 1-2 kali penggantian 25% air akuarium dan 1 kali penggantian seluruh air akuarium perminggunya. Sementara itu, akuarium yang berukuran 5 galon dan memiliki filter hanya membutuhkan 1-2 kali pengantian 25% air akuarium setiap minggunya dan satu kali penggantian seluruh air akuarium setiap bulannya, tergantung pada kebersihan airnya.
6. Jangan Sembarang Mencampur 2 atau Lebih Ikan Cupang Dalam Satu Akuarium
Cara merawat ikan cupang yang berikutnya ialah dengan tidak sembarangan mencampurnya dengan ikan cupang lain. Ikan cupang terkenal sebagai ikan petarung. Sembarangan mencampur dua atau lebih ikan cupang di dalam satu akuarium dapat membuat mereka berantam dan bisa menyebabkan ikan menjadi stres dan mati.
Mengutip dari sumber yang sama, jangan pernah untuk mencampur dua atau lebih ikan cupang jantan di dalam satu akuarium yang sama. Ikan cupang jantan memiliki sifat agresif sehingga bisa menyebabkan mereka bertarung bila disatukan. Di samping itu, jangan pernah mencampur ikan cupang jantan dan betina kecuali sedang musim kawin. Sementara itu, ikan cupang betina bisa hidup secara berkelompok sebanyak 5 atau lebih ikan dalam akuarium yang sama.
Anda juga bisa memelihara ikan jenis lain sebagai teman ikan cupang. Ada beberapa ikan jenis lain yang bisa untuk hidup bersama dengan ikan cupang di dalam satu akuarium yang sama. Ikan yang bisa dipelihara bersama dengan cupang dalam satu akuarium adalah ikan yang tidak agresif dan tidak memiliki warna yang mencolok ataupun sirip yang panjang.
Advertisement
Tanda-Tanda Ikan Cupang Sehat atau Sakit
Dalam merawat ikan cupang, kita perlu memperhatikan tanda-tanda yang memperlihatkan kesehatan cupang. Ada beberapa tanda yang bisa kita perhatikan untuk menentukan apakah ikan cupang tersebut sehat atau sakit. Berikut ini adalah tanda-tanda tersebut yang dikutip dari situs Petco:
Tanda Cupang Sehat
- Aktif dan waspada
- Ikan makan secara rutin
- Berwarna cerah
- Sirip tidak berjumbai
- Bereaksi agresif terhadap rangsangan dari luar
Tanda Cupang Sakit
- Kehilangan warna atau nafsu makan
- Munculnya bintik-bintik atau jamur pada tubuh atau mulut
- Mata terlihat berkelabu
- Sisik yang naik
- Sirip berjumbai tidak wajar
- Lesu
- Sulit bernapas
- Terlihat gelisah
- Berat badan turun
- Badan membengkak