Liputan6.com, Jakarta Macam model pembelajaran kooperatif sangat penting untuk diketahui oleh para pengajar atau tenaga didik di sekolah juga universitas dan lainnya. Model pembelajaran seperti ini juga berbagai macam. Model pembelajaran kooperatif juga dikembangakan lantaran terdapat beberapa perbedaan dari siswa yang juga bervariasi.Â
Baca Juga
Perbedaan karakteristik dari siswa yang beragam, membuat pembelajaran tidak hanya bertumpu pada satu model. Macam model pembelajaran kooperatif juga terbagi atas beberapa bagian.Â
Advertisement
Sebelum mengetahui lebih lanjut terkait macam model pembelajaran kooperatif, harus memahami tentang pengertian, sehingga pada saat penerapannya, bisa dibedakan juga dipraktikkan terhadap siswa.Â
Berikut ini macam model pembelajaran kooperatif yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (27/7/2022).Â
Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif
Menurut Agus Suprijono (2009: 46), model pembelajaran kooperatif adalah pola yang bisa digunakan sebagai pedoman untuk merencanakan pembelajaran di kelas. Model pembelajaran sendiri ialah kerangka secara konseptual yang melukiskan prosedur sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar demi mencapai tujuan belajar tertentu. Fungsi dari model pembelajaran kooperatif adalah sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para tenaga pengajar untuk merancang serta melaksanakan aktivitas belajar mengajar.Â
Â
Advertisement
Macam Model Pembelajaran Kooperatif
Setelah memahami pengertian dari model pembelajaran kooperatif Ada beberapa macam metode menurut Isjoni (2009:74-88) diantaranya:Â
1. Group Resume
Model pembelajaran kooperatif yang selanjutnya, akan menjadikan interaksi antar siswa lebih baik lagi dengan cara memberikan penekanan bahwa mereka merupakan kelompok yang bagus. Dimulai dari bakat hingga kemampuan yang mereka miliki di kelas, dan tiap kelompok akan membuat kesimpulan dan mempresentasikan data-data tiap siswa dalam kelompok.
2. Rotating Trio Exchange
Selanjutnya adalah Rotating Trio Exchange yang merupakan model pembelajaran dengan membagi para siswa di kelas ke dalam beberapa kelompok yang beranggotakan 3 orang. Pada tiap trio akan diberi pertanyaan yang sama guna didiskusikan. Tiap anggota trio pada nantinya juga diberikan nomor kemudian berpindah searah jarum jam dan berlawanan jarum jam. Setiap trio baru yang diberi pertanyaan baru sangat berguna untuk melakukan diskusi.
Macam Model Pembelajaran Kooperatif
3. STAD (Student Team Achievement Division)
Model pembelajaran kooperatif selanjutnya adalah Student Team Achievement Division (STAD). Model STAD ini adalah salah satu jenis kooperatif yang menekankan adanya aktivitas serta interaksi antara siswa agar saling memotivasi juga membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai prestasi yang amat maksimal, dengan melalui tahapan:Â
1. Tahap penyajian materi
2. Kerja kelompok
3. Tes individu
4. Penghitungan skor pengembangan individu
5. Pemberian penghargaan kelompok
4. Jigsaw
Selanjutnya ada juga model pembelajaran kooperatif Jigsaw, dimana model pembelajaran ini merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif untuk mendorong siswa agar aktif juga saling membantu dalam menguasai materi pelajaran dengan jigsaw. Dengan adanya suatu kelompok asal dan kelompok ahli dalam kegiatan belajar mengajar, masing-masing siswa dari tiap kelompok yang memegang materi sama harus berkumpul dalam kelompok baru yaitu kelompok ahli.Â
Pada nantinya masing-masing kelompok ahli juga akan bertanggung jawab untuk sebuah materi, dan setelah kelompok ahli terselesaikan mempelajari satu topik materi keahliannya, tiap siswa akan kembali ke kelompok asal mereka untuk mengajarkan materi keahliannya pada teman yang lain dalam suatu kelompok diskusi.
Advertisement
Macam Model Pembelajaran Kooperatif
5. GI (Group Investigation)
Model pembelajaran kooperatif yang berikutnya adalah Group Investigation (GI). GI adalah model pembelajaran kooperatif yang bersifat kompleks. Sebab model ini akan memadukan antara prinsip belajar kooperatif serta pembelajaran berbasis konstruktivisme juga proses pembelajaran demokrasi.
Terlibatnya siswa secara aktif akan bisa terlihat dari tahap awal sampai akhir pembelajaran, yang pada nantinya akan memberi peluang bagi mereka untuk lebih memiliki gagasan yang lebih tajam, serta memberi kebebasan pada pembelajaran guna berfikir secara analitis, kritis, kreatif, reflektif serta produktif.
6. TGT (Team Game Tournament)
Team Game Tournament (TGT) merupakan model pembelajaran kooperatif yang mampu menemukan siswanya ke dalam kelompok belajar dengan adanya permainan pada setiap meja turnamen. Permainan yang dilakukan, akan menggunakan kartu berisi soal dan kunci jawabannya.
Siswa-siswa akan dituntut untuk bersaing juga menjadi perwakilan dari kelompoknya, dan kemudian masing-masing akan ditempatkan di meja turnamen. Cara memainkannya adalah dengan membagikan kartu soal, pemain mengambil kartu kemudian memberikannya pada pembaca soal. Lalu soal akan dikerjakan dengan mandiri oleh pemain, juga penantang hingga mampu menyelesaikannya.