Liputan6.com, Jakarta Sosialisasi adalah istilah yang mungkin sudah sering kamu dengar. Sosialisasi sendiri merupakan proses yang terjadi mulai  dari manusia lahir sampai ia tumbuh dewasa. Artinya, sosialisasi adalah proses yang berlangsung seumur hidup.
Sosialisasi adalah salah satu proses yang terjadi pada masyarakat. Proses sosialisasi adalah bagaimana seorang individu mengenal komunitasnya. Tujuannya adalah untuk membantu manusia berfungsi dengan baik dalam masyarakat. Melalui sosialisasi, manusia mampu bertahan hidup.
Advertisement
Baca Juga
Sosialisasi adalah bagian penting dalam kehidupan bermasyarakat. Setiap orang berperan dalam proses sosialisasi ini. Dalam ilmu pengetahuan, sosialisasi adalah suatu subjek yang dipelajari dalam ilmu sosiologi.Â
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (28/7/2022) tentang sosialisasi.
Sosialisasi adalah
Sosialisasi adalah upaya memasyarakatkan sesuatu sehingga menjadi dikenal, dipahami, dihayati oleh masyarakat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sosialisasi adalah proses belajar seorang anggota masyarakat untuk mengenal dan menghayati kebudayaan masyarakat dalam lingkungannya.
Menurut sebagian besar ilmuwan sosial, sosialisasi adalah istilah yang pada dasarnya mewakili seluruh proses belajar sepanjang perjalanan hidup dan merupakan pengaruh sentral pada perilaku, keyakinan, dan tindakan orang dewasa maupun anak-anak. Sosialisasi adalah proses di mana individu mempelajari norma-norma dan nilai-nilai masyarakat, yang mengarah ke kohesi sosial dan masyarakat fungsional. Proses ini membantu individu berfungsi dengan baik dalam masyarakat, dan pada gilirannya, membantu tatanan masyarakat berjalan dengan lancar.
Pengertian sosialisasi menurut para ahli
- Kingsley Davis. Inti dari sosialisasi adalah kemunculan dan perkembangan bertahap dari diri atau ego. Dalam hal diri itulah kepribadian terbentuk dan pikiran berfungsi.
- Lundberg. Sosialisasi adalah proses yang terdiri dari interaksi yang kompleks di mana individu mempelajari kebiasaan, keterampilan, keyakinan, dan standar penilaian yang diperlukan untuk partisipasinya yang efektif dalam kelompok dan komunitas sosial.
- Horton dan Hunt. Sosialisasi adalah proses dimana seseorang menginternalisasikan norma-norma kelompoknya, sehingga muncul 'diri yang berbeda dan unik' untuk individu ini.
- Peter Worsley. Sosialisasi adalah proses transmisi budaya, yang merupakan proses dimana manusia mempelajari aturan dan praktik kelompok sosial.
- Charles R Wright. Sosialisasi adalah proses ketika individu mendapatkan kebudayaan kelompoknya dan menginternalisasikan sampai tingkat tertentu normanorma sosialnya, sehingga membimbing orang tersebut untuk memperhitungkan harapan-harapan orang lain.
Advertisement
Tahapan Sosialisasi
Tahapan sosialisasi adalah sebagai berikut:
1. Persiapan (Preparatory Stage). Tahap persiapan dalam sosialisasi adalah proses yang dialami sejak manusia dilahirkan, saat seorang anak mempersiapkan diri untuk mengenal dunia sosialnya, termasuk untuk memperoleh pemahaman tentang diri. Pada tahap ini juga anak-anak mulai melakukan kegiatan meniru meski tidak sempurna.
2. Tahapan siap bertindak (Game Stage). Game stage peniruan yang dilakukan sudah mulai berkurang dan digantikan peran secara langsung dimainkan sendiri dengan penuh kesadaran. Kemampuan menempatkan diri pada posisi orang lain pun meningkat, sehingga memungkinkan adanya kemampuan bermain secara bersama-sama.
3. Tahap penerimaan norma kolektif (Generalized Stage). Di tahap ini, seseorang telah dianggap dewasa, dapat menempatkan dirinya pada posisi masyarakat secara luas. Di tahap ini, seorang dianggap telah mampu mengambil peran-peran yang dijalankan orang lain dalam masyarakat.
Jenis Sosialisasi
Sosialisasi Primer
Sosialisasi primer adalah sosialisasi pertama yang dialami manusia. Sosialisasi ini terjadi dalam keluarga yang merupakan kelompok masyarakat kecil. Jenis sosialisasi primer melibatkan sosialisasi anak dalam keluarga. Bayi yang baru lahir hanyalah seorang individu. Sosialisasi membuatnya responsif terhadap masyarakat. Sosialisasi primer berlangsung sejak lahir hingga remaja, bahkan dewasa. Ini adalah proses dimana anak belajar bahasa dan keterampilan kognitif, menginternalisasi norma dan nilai.
Sosialisasi Sekunder
Proses sosialisasi sekunder dapat terjadi di lingkungan sebaya, sekolah, atau pekerjaan. Sosialisasi sekunder umumnya mengacu pada pelatihan sosial yang diterima oleh anak dalam pengaturan institusional atau formal dan berlanjut sepanjang sisa hidupnya.
Advertisement
Agen Sosialisasi
Sosialisasi adalah proses dimana budaya ditransmisikan dari generasi ke generasi, kelompok ke individu, atau individu ke individu. Untuk memfasilitasi sosialisasi, berbagai agen memainkan peran penting. Agen sosialisasi adalah sebagai berikut:
- Keluarga. Keluarga sebagai agen sosialisasi adalah bagian yang memainkan peran yang luar biasa dalam proses sosialisasi. Keluarga adalah agen sosialisasi pada seorang individu. Keluarga memiliki kontrol informal atas anggotanya. Keluarga sebagai masyarakat kecil berperan sebagai jalur transmisi antara individu dan masyarakat. Agen sosialisasi ini melatih generasi muda sedemikian rupa sehingga dapat mengambil peran orang dewasa dengan cara yang tepat.
- Teman sebaya. Teman atau kelompok sebaya dalam sosialisasi adalah kelompok di mana para anggotanya memiliki beberapa karakteristik umum seperti usia atau jenis kelamin. Ini terdiri dari anak-anak sezaman, teman-temannya di sekolah, di taman bermain atau bahkan di jalan. Anggota kelompok sebaya berada pada tahap sosialisasi yang sama, mereka secara bebas dan spontan berinteraksi satu sama lain. Anggota kelompok sebaya memiliki sumber informasi lain tentang budaya dan dengan demikian akuisisi budaya berlangsung. Mereka melihat dunia melalui mata yang sama dan berbagi sikap subjektif yang sama.
- Agama. Agama memainkan peran yang sangat penting dalam sosialisasi. Agama menanamkan rasa takut dalam diri individu sehingga ia harus menahan diri dari kegiatan yang buruk dan tidak diinginkan. Agama tidak hanya membuat orang menjadi religius tetapi juga mensosialisasikannya ke dalam tatanan sekuler.
- Institusi pendidikan. Lembaga pendidikan tidak hanya membantu anak yang sedang tumbuh dalam belajar bahasa dan mata pelajaran lain tetapi juga menanamkan konsep waktu, disiplin, kerja tim, kerjasama dan kompetisi. Dengan cara ini, lembaga pendidikan berada di samping keluarga untuk tujuan sosialisasi anak yang sedang tumbuh. Lembaga pendidikan merupakan sosialisasi yang sangat penting dan sarana yang digunakan individu untuk memperoleh norma-norma dan nilai-nilai sosial.
- Pekerjaan. Di dunia kerja, individu menemukan dirinya dengan minat dan tujuan bersama yang baru. Ia melakukan penyesuaian dengan jabatan yang dijabatnya dan juga belajar menyesuaikan diri dengan pekerja lain yang mungkin menduduki jabatan yang sama atau lebih tinggi atau lebih rendah.
Tujuan Sosialisasi
Sosialisasi memiliki banyak tujuan untuk individu dan masyarakat. Proses sosialisasi juga membantu individu mengembangkan hati nurani yang selaras dengan norma sosial dan mempersiapkan mereka untuk menjalankan berbagai peran. Berikut tujuan sosialisasi:
1. Pentingnya setiap anggota masyarakat untuk mengetahui dan menjalankan nilai dan norma yang telah disepakati oleh suatu kelompok masyarakat.
2. Supaya setiap individu dapat mengendalikan fungsi organik melalui proses latihan mawas diri yang tepat.
3. Agar setiap anggota masyarakat memahami suatu lingkungan sosial dan budaya, baik lingkungan tempat tinggal seseorang maupun lingkungan baru.
4. Supaya setiap individu dapat mengembangkan kemampuan berkomunikasi yang baik dan benar, misalnya kemampuan membaca, menulis, dan lain-lain.
5. Guna melatih keterampilan serta pengetahuan setiap individu untuk melangsungkan hidup bermasyarakat.
6. Supaya di dalam individu tertanam nilai-nilai dan kepercayaan yang ada di masyarakat.
Advertisement