Liputan6.com, Jakarta Mengetahui urutan struktur teks eksplanasi yang tepat adalah wajib sebelum memulai menulis. Teks eksplanasi adalah teks yang berisi penjelasan tentang suatu fenomena, baik itu alam maupun sosial yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
Teks eksplanasi memiliki urutan struktur teks khusus. Urutan struktur teks eksplanasi yang tepat adalah sesuai dengan kaidah penulisannya. Urutan struktur teks eksplanasi yang tepat inilah yang menjadi ciri khas dari teks eksplanasi.
Untuk itu, teks eksplanasi sangat berbeda dengan jenis teks lainnya. Teks eksplanasi ini memuat informasi berupa fakta dan bersifat informatif terhadap pembaca. Untuk itu, bagi anda yang ingin menulis jenis teks eksplanasi, perlu mengetahui ciri-ciri dan struktur teksnya.
Advertisement
Berikut Liputan6.com ulas mengenai urutan struktur teks eksplanasi yang tepat dan pengertiannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (1/8/2022).
Pengertian Teks Eksplanasi
Sebelum mengetahui urutan struktur teks eksplanasi yang tepat, anda perlu mengenal terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan teks eksplanasi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, pengertian teks eksplanasi adalah teks penjelasan atau paparan.
Dikutip dari buku berjudul CCM Cara Cepat Menguasai Bahasa Indonesia SMA dan MA Rangkuman Bahasa Indonesia SMA MA SBMPTN (2019:97) karya Tomi Rianto, pengertian teks eksplanasi adalah teks yang berisi tentang proses mengapa dan bagaimana suatu peristiwa alam, sosial, budaya, dan ilmu pengetahuan lainnya.
Dengan kata lain, teks eksplanasi ini berisi tentang penjelasan rinci dan secara logis menggambarkan tahapan dalam suatu proses. Biasanya, teks ini dapat kita jumpai dalam koran, majalah, buku teks, media online, dan lain-lain.
Advertisement
Ciri-Ciri Teks Eksplanasi
Sebelum mengetahui urutan struktur teks eksplanasi yang tepat, anda perlu mengenal terlebih dahulu ciri-ciri teks eksplanasi. Dikutip dari buku berjudul CCM Cara Cepat Menguasai Bahasa Indonesia SMA dan MA Rangkuman Bahasa Indonesia SMA MA SBMPTN (2019:97) karya Tomi Rianto, terdapat ciri-ciri teks eksplanasi adalah sebagai berikut:
1. Fenomena tersebut dapat berupa fenomena alam atau sosial.
2. Memaparkan urutan kejadian tentang bagaimana suatu fenomena terjadi.
3. Memuat penjelasan yang bersifat ilmiah dan sistematis.
4. Memaparkan atau menjelaskan informasi tentang mengapa dan bagaimana suatu fenomena terjadi.
5. Umumnya disajikan dengan menggunakan susunan logis.
6. Memiliki tujuan untuk memberikan informasi, pengertian, dan pengetahuan.
7. Memiliki sifat menjawab pertanyaan apa, mengapa, dan bagaimana.
8. Disampaikan dengan gaya yang lugas dan menggunakan bahasa baku.
Urutan Struktur Teks Eksplanasi yang Tepat
Dikutip dari buku Super Complete karya Tim Guru Inspiratif, urutan struktur teks eksplanasi yang tepat adalah sebagai berikut:
1. Pernyataan Umum (General Statement)
Berisi statemen atau pernyataan umum mengenai suatu topik yang akan dibahas atau dijelaskan proses keberadaannya. Sederhananya, adalah proses terjadinya dan proses terbentuknya. Pernyataan umum merupakan penjelasan tentang topik utama.
2. Urutan Sebab-Akibat
Penjelasan proses keberadaan atau proses terjadinya yang disajikan secara urut atau bertahap dari yang paling awal hingga paling akhir. Deretan penjelasan dijelaskan fakta tentang proses terjadinya sesuatu dan sebab akibat sesuatu itu terjadi.
3. Interpretasi
Interpretasi adalah kesimpulan atau pernyataan tentang topik atau proses yang dijelaskan pada teks eksplanasi. Bagian ini juga berisi gagasan yang dapat berupa tanggapan, kesan, pendapat, atau pandangan teoretis terhadap sesuatu.
Advertisement
Contoh Teks Eksplanasi
Judul : Banjir
Pernyataan Umum:
Mendengar kata banjir memang sudah tidak asing lagi terdengar ditelinga kita. Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS). Banjir dapat terjadi karena alam dan tindakan manusia. Penyebab alami banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh fisiografi/geofisik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan pengaruh air pasang. Penyebab banjir karena tindakan manusia adalah perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah, kawasan padat penduduk di sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir.
Urutan Sebab-Akibat:
Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga sedimentasi masuk ke sungai dan daya tampung sungai menjadi berkurang. Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi aliran permukaan (run-off) di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah menjadi permukiman, hutan yang bisa menahan aliran permukaan cukup besar diganti menjadi permukiman dengan resistensi aliran permukaan kecil. Akibatnya ada aliran permukaan tanah menuju sungai dan hal ini berakibat adanya peningkatan debit aliran sungai yang besar.
Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan dengan yang lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran sungai diubah menjadi permukiman, debit puncak sungai akan meningkat antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan angka 20 ini bergantung pada jenis hutan dan jenis permukiman. Demikian pula untuk perubahan yang lainnya akan terjadi peningkatan debit puncak yang signifikan. Deforestasi, degradasi lingkungan, dan pembangunan kota yang penuh dengan bangunan beton dan jalan-jalan aspal tanpa memperhitungkan drainase, daerah resapan, dan tanpa memperhatikan data intensitas hujan dapat menyebabkan bencana alam banjir.
Pembuangan sampah di DAS membuat sungai tersumbat sampah. Jika air melimpah, air akan keluar dari sungai karena daya tampung saluran berkurang. Kawasan padat penduduk di sepanjang sungai/drainase dapat menjadi penghambat aliran dan daya tampung sungai. Masalah kawasan kumuh dikenal sangat penting sebagai faktor sosial terhadap masalah banjir daerah perkotaan.
Interpretasi:
Banjir memang telah menjadi salah satu bencana yang menyebabkan kerusakan besar bagi manusia. Kerusakan terbesar terjadi saat banjir tersebut terjadi di permukiman penduduk sehingga menyeret dan merusak apa saja yang dilaluinya. Oleh sebab itu, kita harus selalu waspada dan mempersiapkan diri menghadapi bencana ini.