Liputan6.com, Jakarta Arti As Sami adalah Yang Maham Mendengar. Itu mengacu pada salah satu dari 99 nama Allah SWT. Arti As Sami adalah sifat Allah SWT Yang Maha Mendengari segala sesuatu peristiwa dan kejadian yang ada di alam semesta, termasuk doa-doa hamba-Nya.
Arti As Sami merupakan sesuatu yang menggamarkan kebesaran Allah SWT sebagai Tuhan alam semesta. As Sami merupakan salah satu dari Asmaul Husna, yang juga memiliki keistimewaannya sendiri, termasuk jika disebutkan dalam doa.
Sebagai seorang yang beriman, kita harus mengimani semua sifat Allah SWT, termasuk As Sami. Oleh karena itu penting bagi kita untuk mengetahui arti As Sami dan mengetahui keutamaan dan keistimewaan Asmaul Husna.
Advertisement
Untuk mengetahui arti As Sami, berikut adalah ulasan lebih mendalam mengenai nama salah satu nama Allah SWT, As Sami, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (3/8/2022).
Arti As Sami
As Sami merupakan salah satu dari 99 Asmaul Husna atau nama-nama Allah SWT yang mulia. Dilansir dari Understand Quran, arti As Sami adalah mendengar, memperhatikan, dan memahami. Dalam Asmaul Husna, arti As Sami adalah Yang Maha Mendengar. Allah menyebut nama-Nya yang agung ini dalam beberapa ayat Alquran, salah satunya dalam surat Fushilat ayat 36 yang berbunyi:
Wa immā yanzagannaka minasy-syaiṭāni nazgun fasta'iż billāh, innahụ huwas-samī'ul-'alīm
“Dan jika setan mengganggumu dengan suatu gangguan, maka mohonlah perlindungan kepada Allah. Sesungguhnya Dia adalah As-Samii’ (Dzat yang Maha mendengar) dan Al-’Aliim (Dzat yang Maha Mengetahui).” (QS. Fushilat [41]: 36).
Arti As Sami mengacu pada kesempurnaan dan totalitas pendengaran Allah yang tidak dapat dibandingkan dengan apapun. Pendengaran Allah meliputi semua suara yang ada di alam semesta ini, termasuk bisikan.
Allah dapat mendengar segala sesuatu di seluruh muka bumi ini, baik itu manusia, jin, hewan, tumbuhan, maupun suara air bergemericik di ujung sungai. Arti As Sami merupakan perwujudan sifat Allah SWT yang dapat mendengarkan segalanya baik itu diucapkan secara lisan, berbisik, maupun yang masih terbesit di dalam hati dan pikiran.
Allah SWT berfirman: “Janganlah kamu berdua khawatir. Sesungguhnya Aku beserta kamu berdua. Aku mendengar dan melihat.” (QS. Thaaha [20]: 46).
Pendengaran Allah tidak terbatas dan sangat berbeda dengan pendengaran yang dimiliki manusia dan makhluk lainnya. Manusia mendengar memerlukan alat yakni telinga. Alat tersebut sangat terbatas kemampuannya, bila suaranya terlalu kecil atau keras, manusia tidak dapat mendengar, dan gendang telinganya pun bisa rusak kapan saja.
Arti As Sami juga meliputi sifat Allah Yang Maha Mendengar hamba-Nya yang memuji-Nya dan Dia membalasnya dengan memberikan pahala. Allah juga Maha Mendengar setiap doa hamba-Nya dan menjawabnya dengan mengabulkannya.
Advertisement
As Sami dalam Alquran
Allah memperkenalkan nama-Nya As Sami melalui firmannya dalam Al-Qur’an. Terdapat banyak sekali ayat yang menegaskan bahwa arti As Sami adalah Allah Maha Mendengar, dan berikut adalah 5 ayat di antaranya.
Al Mulk ayat 13
Alā ya'lamu man khalaq, wa huwal-laṭīful-khabīr.
Artinya : "Dan rahasiakanlah perkataanmu atau lahirkanlah; sesungguhnya Dia Maha Mengetahui segala isi hati."
Al Hajj ayat 61
Zaalika bi annal laaha yuulijul laila fin nahaari wa yuulijun nahaara fil laili wa annal laaha Samii'um Basiir.
Artinya: "Yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah (kuasa) memasukkan malam ke dalam siang dan memasukkan siang ke dalam malam dan bahwasanya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat."
Al Mujadilah ayat 1
Qad sami'allāhu qaulallatī tujādiluka fī zaujihā wa tasytakī ilallāhi wallāhu yasma'u taḥāwurakumā, innallāha samī'um baṣīr.
Artinya: "Sesungguhnya Allah telah mendengar perkataan wanita yang mengajukan gugatan kepada kamu tentang suaminya, dan mengadukan (halnya) kepada Allah. Dan Allah mendengar soal jawab antara kamu berdua. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Melihat."
Al Baqarah ayat 186
wa iżā sa`alaka ‘ibādī ‘annī fa innī qarīb, ujību da’watad-dā’i iżā da’āni falyastajībụ lī walyu`minụ bī la’allahum yarsyudụn.
Artinya: "Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran."
Ali Imran ayat 38
Hunaaalika da'aa Zakariyyaa Rabbahuu qoola Rabbi hab lii mil ladunka zurriyyatan taiyibatan innaka samii'ud du'aaa'.
Artinya: "Di sanalah Zakariya mendoa kepada Tuhannya seraya berkata: "Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi Engkau seorang anak yang baik. Sesungguhnya Engkau Maha Pendengar doa".
Allah Menunjukkan Kebesaran Nama As Sami
Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, arti As Sami mengacu pada salah sifat yang menunjukkan kebesaran Allah SWT Yang Maha Mendengar. Kebesaran itu pun pernah Dia tunjukkan kepada Nabi Muhammad SAW yang tertuang dalam hadits riwayat Bukhari dan Muslim, Aisyah Radhiyallahuanha bertanya kepada Rasulullah SAW adakah hari yang lebih berat dari perang Uhud.
Rasulullah menjawab, “Aku telah mengalami kesulitan-kesulitan dari kaum-mu, dan kesulitan yang paling berat yang pernah aku alami dari mereka adalah peristiwa di hari Aqobah. Ketika itu aku mendatangi Ibnu Abdi Yalil bin Abdi Kulal, tetapi dia tidak memenuhi ajakanku. Kemudian aku pergi dengan perasaan yang susah”.
Nabi Muhammad SAW kemudian bertemu Malaikat Jibril. Jibril berkata, “Sesungguhnya Allah telah mendengar ucapan kaummu kepadamu dan penolakan mereka terhadap ajakanmu. Dan Allah mengirim malaikat penjaga gunung-gunung kepadamu, untuk kamu perintahkan sekehendak hatimu berkaitan dengan mereka (umatmu)”.
Para malaikat penjaga gunung-gunung juga mengatakan bahwa Allah mendengar semua kejadian yang menimpa Rasulullah.
"Ya Muhammad, Allah telah mendengar ucapan kaummu kepadamu. Aku adalah Malaikat penjaga gunung-gunung. Rabbmu mengutusku kepadamu untuk memenuhi perintahmu. Apakah yang kamu kehendaki? Jika engkau kehendaki, akan kutimbun mereka dengan dua gunung”.
Rasulullah bersabda kepadanya, “Bahkan yang kuharapkan, semoga Allah mengeluarkan dari sulbi-sulbi mereka orang-orang yang beribadah kepada Allah semata tanpa menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun.” (HR. Al Bukhâri, no. 3231; Imam Muslim, 1795).
Advertisement
Hikmah Mengimani As Sami
Arti As Sami mengacu pada sifat keagungan Allah SWT Yang Maha Mendengar. mengimani sifat Allah SWT ini tentu akan memberikan hikmah yang luar biasa bagi kita semua sebagai umat Islam. Hikmah mengimani nama Allah As Sami antara lain adalah sebagai berikut:
1. Memahami Kesempurnaan Allah SWT
Dengan mengimani sifat mendengar Allah, umat Islam secara otomatis mengakui keagungan dan kesempurnaan-Nya. Dalam surat Asy-Syura ayat 11, Allah berfirman:
“Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah As-Samii’ (Dzat yang Maha mendengar) dan Al-Bashiir (Dzat yang Maha melihat).”
2. Menjaga Lisan
Salah satu tugas seorang muslim adalah menjaga lisan. Lisan diibaratkan pisau yang apabila salah menggunakannya akan melukai banyak orang. Meskipun seseorang berbicara dengan sembunyi-sembunyi, Allah SWT tetap mendengarnya.
“Apakah mereka mengira, bahwa kami tidak mendengar rahasia dan bisikan-bisikan mereka? Sebenarnya (Kami mendengar), dan utusan-utusan (malaikat-malaikat) kami selalu mencatat di sisi mereka.” (QS. Az-Zukhruf [43]: 80).
3. Semakin Bersemangat untuk Berdoa Kepada Allah
Allah mendengar setiap doa yang dipanjatkan oleh hamba-hamba-Nya. Dalam surat Shafir ayat 60, Allah SWT bersabda:
“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahannam dalam keadaan hina dina” (QS. Ghafir: 60).
Mengamalkan As Sami di Kehidupan Sehari-hari
Arti As Sami adalah Allah Maha Mendengar. Nama Allah As Sami hendaknya memberikan teladan kepada hamba-Nya untuk senantiasa mendengarkan hal-hal yang baik. Menurut Syafi'ie el-Bantanie dalam bukunya Rahasia Keajaiban Asmaul Husna memberikan cara meneladani Asmaul Husna As Sami. Cara pertama adalah dengan menggunakan telinga untuk mendengar hal-hal yang baik. Misalnya untuk mendengarkan pengajian, lafal Al-Qur’an, dan kata-kata yang baik.
Cara kedua adalah tidak menggunakan telinga untuk mendengar hal-hal yang tidak baik, seperti gosip, ghibah, kata-kata kotor, dan lain sebagainya. Sebagai seorang Muslim yang telah baligh, segala apa yang didengarkan akan dimintai pertanggung jawabannya di hari akhir kelak. Karenanya, kemampuan untuk memilih dan memilah mana yang boleh didengarkan dan mana yang tidak, sangat dibutuhkan bagi umat Muslim.
Menurut M. Quraish Shihab dalam bukunya Al-Asma’ Al-Husna Mengenal Nama-Nama Allah menambahkan bahwa sifat As Sami artinya Allah Maha Mendengar ini hendaknya dapat mengantar manusia untuk memelihara lidahnya. Dengan mengucapkan hal-hal yang baik, kita juga dapat membantu sesama Muslim untuk mendengarkan hal yang baik pula.
Advertisement