Liputan6.com, Jakarta - Apa arti dari fastabiqul khairat? Melakukan fastabiqul khairat dalam Islam sangat dianjurkan. Fastabiqul khairat artinya berlomba-lomba dalam kebaikan. Tujuan dari melakukan fastabiqul khairat artinya mendapat rida Allah SWT dan mendapat surga-Nya.
Baca Juga
Advertisement
Fastabiqul khairat artinya berlomba-lomba dalam kebaikan di mana pun berada karena semua perbuatan di dunia akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Fastabiqul khairat artinya demikian dijelaskan dalam Al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 148:
"Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu."
Agar lebih memahami tentang fastabiqul khairat, berikut Liputan6.com ulas tentang fastabiqul khairat dan cara melakukan fastabiqul khairat, Jumat (5/8/2022).
Fastabiqul Khairat Artinya Berlomba dalam Kebaikan
Memahami fastabiqul khairat artinya berlomba-lomba dalam kebaikan. Fastabiqul khairat artinya berasal dari bahasa Arab yang mendefinisikan perbuatan baik harus dilakukan sebanyak-banyaknya, lebih dari perbuatan buruk.
Melakukan fastabiqul khairat artinya semata perbuatan baik untuk mendapat ridha Allah SWT bagi umat Muslim. Melansir dari modul yang dipublikasikan University of Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA, lebih mendalam tentang fastabiqul khairat artinya orang yang lebih dahulu melakukan kebaikan lebih tinggi derajatnya daripada orang yang melakukan kebaikan yang sama setelahnya.
Allah SWT mendefinisikan fastabiqul khairat artinya berlomba-lomba dalam kebaikan pada beberapa surat dalam Al-Qur’an. Pada surat apa saja fastabiqul khairat artinya dijelaskan dalam Al-Qur’an? Ini penjabarannya:
1. Fastabiqul khairat artinya berlomba-lomba untuk mendapatkan ampunan dari Allah SWT dan surga-Nya seluas langit dan bumi. Fastabiqul khairat artinya demikian dijelaskan dalam Al-Qur’an surat al-Hadid ayat 21:
"Berlomba-lombalah kamu untuk mendapatkan ampunan dari Tuhanmu dan surga yang luasnya seluas langit dan bumi, yang disediakan bagi orang-orang yang beriman kepada Allah dan rasul-rasul-Nya. Itulah karunia Allah, yang diberikan kepada siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah mempunyai karunia yang besar."
Advertisement
Fastabiqul Khairat Artinya dalam Al-Qur’an Selanjutnya
2. Fastabiqul khairat artinya berlomba-lomba dalam kebaikan untuk menyelesaikan ujian dari Allah SWT atas segala karunia-Nya. Fastabiqul khairat artinya demikian dijelaskan dalam Al-Qur’an surat al-Maidah ayat 48:
"Dan Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) dengan membawa kebenaran, yang membenarkan kitab-kitab yang diturunkan sebelumnya dan menjaganya, maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang diturunkan Allah dan janganlah engkau mengikuti keinginan mereka dengan meninggalkan kebenaran yang telah datang kepadamu.
Untuk setiap umat di antara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Kalau Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap karunia yang telah diberikan-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah kamu semua kembali, lalu diberitahukan-Nya kepadamu terhadap apa yang dahulu kamu perselisihkan."
3. Fastabiqul khairat artinya berlomba-lomba dalam kebaikan di mana pun berada karena semua perbuatan di dunia akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu. Fastabiqul khairat artinya demikian dijelaskan dalam Al-Qur’an surat al-Baqarah ayat 148:
"Dan setiap umat mempunyai kiblat yang dia menghadap kepadanya. Maka berlomba-lombalah kamu dalam kebaikan. Di mana saja kamu berada, pasti Allah akan mengumpulkan kamu semuanya. Sungguh, Allah Mahakuasa atas segala sesuatu."
4. Fastabiqul khairat artinya berlomba-lomba dalam kebaikan dan sungguh-sungguh melakukannya akan diberi balasan kenikmatan surga yang luar biasa. Fastabiqul khairat artinya demikian dijelaskan dalam Al-Qur’an surat al-Muthaffifin ayat 22-26:
"Sesungguhnya orang-orang yang berbakti benar-benar berada dalam (surga yang penuh) kenikmatan,mereka (duduk) di atas dipan-dipan melepas pandangan.Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan hidup yang penuh kenikmatan.Mereka diberi minum dari khamar murni (tidak memabukkan) yang (tempatnya) masih dilak (disegel),laknya dari kasturi. Dan untuk yang demikian itu hendaknya orang berlomba-lomba."
Cara Bersungguh-sungguh Melakukan Fastabiqul Khairat
Apabila sudah memahami fastabiqul khairat artinya berlomba-lomba dalam kebaikan untuk mendapatkan rida Allah SWT serta surga-Nya, ketahui cara melakukannya. Begini cara bersungguh-sungguh melakukan fastabiqul khairat melansir dari modul yang dipublikasikan University of Muhammadiyah Prof. DR. HAMKA:
1. Niat yang Ikhlas
Cara bersungguh-sungguh melakukan fastabiqul khairat adalah didasari niat yang ikhlas. Ikhlas beribadah atau beramal shaleh untuk mendekatkan diri kepada Allah, karena Allah. Kebalikan dari ikhlas adalah riya’ dan sum’ah, yakni beribadah karena ingin dinilai sebagai orang baik oleh manusia.
Ikhlas sebagai cara bersungguh-sungguh melakukan fastabiqul khairat dengan indah digambarkan dalam doa iftitah:
“Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku lillahi Rabbil Alamiin.” Jadi, ikhlas adalah melakukan segala hal lillah. Apa artinya lillah? ada tiga makna lillah: karena Allah, untuk Allah dan kepunyaan Allah.
2. Cinta Kebaikan dan Cinta kepada Orang Baik
Cara bersungguh-sungguh melakukan fastabiqul khairat adalah cinta kebaikan dan cinta kepada orang baik. Hal ini juga ada hubungannya dengan keikhlasan, yakni beramal semata karena Allah. Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik, maka kita menjadi cinta kebaikan sekaligus suka dengan orang yang gemar berbuat baik.
Inilah penegasan Allah SWT tentang cara bersungguh-sungguh melakukan fastabiqul khairat dalam Surat Al-Baqarah ayat 195:
“Dan belanjakanlah (harta bendamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.”
3. Merasa Beruntung Melakukannya
Cara bersungguh-sungguh melakukan fastabiqul khairat adalah merasa beruntung jika melakukannya. Sikap ini hadir karena kita percaya dan yakin kepada Allah.
Jika iman sudah merasuk dalam jiwa, maka kita akan merasa beruntung jika terus melakukan perbuatan baik demi untuk menggapai rida-Nya.
Dijelaskan, jika perasaan demikian sudah muncul, maka semangat untuk berlomba dalam kebaikan atau cara bersungguh-sungguh melakukan fastabiqul khairat akan senantiasa berkobar tak pernah padam.
4. Meneladani Generasi yang Beramal Baik
Cara bersungguh-sungguh melakukan fastabiqul khairat adalah meneladani generasi yang selalu beramal baik. Era Rasulullah dan para sahabat adalah era “khairu ummah”, umat terbaik. Maka kita perlu belajar dan meneladani mereka.
Djelaskan, Rasulullah SAW dan para sahabat senantiasa bersemangat dan berjuang tanpa henti untuk menebar kebaikan pada semua orang, baik kepada orang mukmin maupun kafir.
5. Memahami Ilmu tentang Kebaikan
Cara bersungguh-sungguh melakukan fastabiqul khairat adalah memahami betul ilmu tentang kebaikan. Sayyidina Ali pernah berkata:
“Tubuh kita ini selalu melewati enam keadaan, yakni sehat, sakit, mati, hidup, tidur dan bangun. Begitu pula ruh. Hidupnya hati adalah berkat bertambahnya ilmu, dan matinya akibat tidak adanya ilmu. Sehatnya hati adalah berkat keyakinan, dan sakitnya hati karena keragu-raguan. Tidurnya hati adalah akibat kelalaian, dan bangunnya hati karena zikir yang dilakukan.”
Advertisement