Liputan6.com, Jakarta Idgham artinya memasukkan, memadukan atau meleburkan. Idgham artinya adalah hukum bacaan ilmu tajwid dalam Al-Qur’an. Setiap umat muslim wajib mengetahui hukum bacaan tajwib, salah satunya idgham.
Secara umum, idgham artinya lebur. Hal ini berarti hukum bacaan idgham membuat bunyi atau pelafalan suatu huruf menjadi lebur atau lesap. Dalam ilmu tajwib, idgham dibedakan menjadi beberapa jenis, yakni idgham bighunnah, idgham bilaghunnah, hingga idgham mimi.
Penting untuk mempelajari tajwid sehingga bisa membaca Al-Qur’an dengan baik dan benar. Mengamalkan ilmu tajwid seperti salah satunya idgham ketika membaca Al-Qur’an, hukumnya adalah fardu ain atau wajib diaplikasikan.
Advertisement
Berikut Liputan6.com ulas mengenai arti idgham beserta jenis-jenis dan contohnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (5/8/2022).
Arti Idgham
Idgham artinya adalah salah satu hukum bacaan dalam ilmu tajwid. Secara etimologi, idgham artinya al-idkholi atau memasukkan. Secara bahasa, idgham artinya memasukkan sesuatu pada sesuatu yang lain. Sementara menurut istilah ilmu tajwid, idgham artinya bunyi nun mati atau tanwin yang dilebur dan dimasukkan ke dalam salah satu huruf idgham.
Cara membaca idgham artinya adalah dengan memasukkan atau mencampurkan satu huruf ke huruf yang lainnya. Sederhananya, idgham artinya adalah ketika huruf sukun bertemu dengan huruf yang memiliki kharokat tasydid. Sedangkan tasydid adalah sebuah tanda baca atau harakat yang berbentuk mirip dengan huruf w atau sepeti kepala huruf hijaiyah sin.
Tanda baca ini dalam Al-Qur’an adalah satu-satunya simbol atau tanda dalam ilmu tajwid yang berfungsi memberikan penekanan dalam konsonan ganda. Untuk itu, arti Idgham harus betul-betul dipahami oleh setiap muslim. hal ini dimaksudkan, supaya ketika membaca Al-Qur’an, tartil dan tilawahnya benar.
Allah SWT juga telah memerintahkan setiap muslim untuk mempelajari Al-Qur’an dengan membacanya secara benar. Perintah tersebut di antaranya terkandung dalam penggalan surat Al Baqarah ayat 121, yang bunyi artinya sebagai berikut:
"Orang-orang yang telah Kami berikan Al Kitab [termasuk Al-Quran] kepadanya, mereka membacanya dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu beriman kepadanya," (QS. Al-Baqarah, ayat 121)
Advertisement
Jenis-Jenis Idgham dan Contohnya
Seperti yang dijelaskan di atas, bahwa salah satu hukum bacaan tajwid yakni idgham memiliki jenis-jenis yang wajib dipelajari oleh setiap umat muslim. Berikut ini jenis-jenis idgham dan contohnya dalam surat di Al-Qur’an, antara lain:
1. Idgham Bighunnah
Dikutip dari buku Dasar-Dasar Ilmu Tajwid (2020) oleh Marzuki, idgham bighunnah artinya menyembunyikan nun mati dan tanwin dengan memasukannya pada huruf sesudahnya dan dibaca dengan mendengung.
Huruf idgham bighunnah ada empat macam, yaitu mim (م), nun (ن), wau (و), dan ya (ي). Cara membaca idgham bighunnah yaitu meleburkan nun mati atau tanwin ke dalam huruf idgham yang ada di depannya sehingga menjadi satu ucapan, seakan-akan satu huruf. Huruf yang diidghamkan seolah ditasydidkan dan diiringi dengan dengungan 1-1/2 alif atau sekitar 2-3 harakat. Contoh hukum bacaan idgham bighunnah yakni:
Tab bat yadaa abii Lahabinw-wa tabb (Q.S. Al Lahab, ayat 1)
Penjelasannya adalah pada ayat di atas, ditemukan hukum bacaan idgham bighunnah di mana terdapat nun mati bertemu huruf wau pada lafal Lahabinw-wa tabb. Sehingga, pembacaannya menjadi Lahabiw-wa tabb dengan nun mati yang dileburkan dengan bunyi huruf wau.
2. Idgham Bilaghunnah
Masih mengutip buku yang sama, idgham bilaghunnah adalah jika nun mati atau tanwin bertemu dengan salah satu huruf idgham bilaghunnah, maka dibaca dengan cara meleburkannya tanpa dengungan. Ada dua huruf yang termasuk huruf idgjam bilaghunnah, yaitu lam (ل) dan ra (ر). Berikut contoh hukum bacaan idgham bilaghunnah, yakni:
Walal-aakhiratu khairul laka minal-uulaa (Q.S. Ad Dhuha, ayat 4)
Penjelasannya adalah pada ayat di atas ditemukan hukum bacaan idgham bilaghunnah di mana terdapat ra berharokat dhomah tanwin bertemu huruf lam pada bagian khairul laka. Sehingga, pembacaannya menjadi Walal-aakhiratu khairul laka minal-uul atau tetap dan dibaca jelas tanpa dengungan.
3. Idgham Mimi
Idgham mimi termasuk dalam hukum mim mati, hal ini sangat berbeda dengan idgham bighunnah dan bilaghunnah. Jadi, hukum bacaan idgham mimi adalah berlaku apabila mim mati (مْ) bertemu dengan huruf mim berharakat (مَ – مِ – مُ). Mim mati dilebutkan dengan huruf mim berharakat yang ada di hadapannya dan dibaca dengan dengung sepanjang 3 harakat. Berikut contoh hukum bacaan idgham mimi, yakni:
Tanaz zalul malaa-ikatu war ruuhu fiiha bi izni-rab bihim min kulli amr (Q.S. Al Qadr, ayat 4).
Penjelasannya adalah pada ayat di atas ditemukan hukum bacaan idgham mimi i mana terdapat huruf mim mati yang kemudian bertemu huruf mim berharakat fahah pada bagian bi izni-rab bihim min. Sehingga, pembacaannya bisa menjadi bi izni-rab bihim miiin dengan sedikit dengung dan lembut.