Liputan6.com, Jakarta Mengetahui istiqomah artinya merupakan hal yang sangat penting bagi umat Islam. Istiqomah artinya erat kaitannya dengan ketakwaan seseorang, baik berupa sikap, niat, perbuatan, hingga perkataan.
Istiqomah juga merupakan salah satu akhlak mulia, bahkan sikap ini juga menjadi salah satu sifat-sifat rasul. Istiqomah memang terdengar ringan, namun sulit dikerjakan jika tidak benar-benar dijalankan dengan sungguh-sungguh.
Dalam bahasa Arab, istiqomah artinya konsisten dan teguh dalam melakukan kegiatan atau ibadah. Dengan begitu, memiliki sikap istiqomah akan mendekatkan diri pada Allah SWT. Memahami arti istiqomah akan membantu menumbuhkan sikap ini.
Advertisement
Berikut Liputan6.com ulas mengenai arti istiqomah beserta jenis, dalil, dan cara menerapkannya dalam kehidupan yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Jumat (5/8/2022).
Arti Istiqomah
Dikutip dari buku Ilmu Tasawuf Penguatan Mental-Spiritual dan Akhlaq karya Dr. H. Imam Kanafi, M.Ag., istiqomah artinya sikap teguh seseorang dalam mempertahankan keislaman dan keimanan meskipun harus menghadapi berbagai macam tantangan dan godaan.
Sedangkan merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia atau KBBI, istiqomah artinya sikap teguh pendirian dan selalu konsisten. Sementara itu, menurut Ensiklopedi Islam, istiqomah artinya keadaan atau upaya seseorang untuk teguh mengikuti jalan lurus (agama Islam) yang telah ditunjukan Allah SWT pada umatnya.
Istiqomah menurut bahasa berasal dari akar kata yang tersusun dari huruf qof, wa, dan mim yang menunjukkan dua makna. Pertama, pengertian istiqomah artinya kumpulan manusia. Pengertian istiqomah kedua adalah berdiri atau tekad yang kuat. Dari makna yang kedua, istiqomah artinya dengan I’tidal (tegak atau lurus).
Advertisement
Jenis-Jenis Istiqomah
Berikut ini terdapat beberapa jenis istiqomah yang perlu diketahui oleh setiap umat Islam, yakni:
1. Istiqomah sikap perbuatan
Pengertian istiqomah perbuatan adalah berlaku mantap dalam melaksanakan suatu pekerjaan, tidak ragu takut, cemas oleh sesuatu. Sementara istiqomah sikap adalah teguh dalam sikap yang sesuai dengan ketentuan Allah. Istiqomah sikap perbuatan termasuk yang dilakukan oleh panca indra seperti pendengaran, penglihatan, penciuman, perasa, dan peraba.
2. Istiqomah lisan
Pengertian istiqomah lisan adalah berlaku tegas dalam ucapan sesuai dengan kebenaran yang diyakini tanpa mengubahnya demi suatu keuntungan. Salah satu bentuk istiqomah lisan adalah saat mengucapkan dua kalimat syahadat. Sikap ini harus diperhatikan karena lisan merupakan juru bicara hati dan pikiran.
3. Istiqomah hati
Pengertian istiqomah hati adalah melakukan segala sesuatu dengan niat yang ikhlas dan jujur. Istiqomah hati bisa berarti takut kepada-Nya, mengagungkan-Nya, mencintai-Nya, menjadikan-Nya tujuan, tumpuan harapan, berdoa, tawakkal kepada –Nya dan berpaling dari yang selain-Nya.
Dalil Tentang Istiqomah
Istilah istiqomah juga dijelaskan pada surat dalam Al-Qur’an dan hadis, berikut penjelasannya:
1. Ayat tentang istiqomah
QS. Fushilat ayat 30
“Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “ Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka mengatakan: “ Janganlah kamu takut dan janganlah kamu merasa sedih, dan bergembiralah mereka dengan surga yang telah dijanjikan Allah kepadamu.”
QS. Hūd: 112
“Maka tetaplah engkau (Muhammad) di jalan yang benar, sebagaimana telah diperintahkan kepadamu dan (juga) orang yang telah taubat bersamamu dan janganlah kamu melampaui batas. Sesungguhnya, Dia Maha Melihat apa yang kamu kerjakan”.
QS. Asy-Syūrā [42]: 15
“Maka karena itu serulah (mereka kepada agama ini) dan tetaplah sebagai mana diperintahkan kepadamu dan janganlah mengikuti hawa nafsu mereka dan katakanlah: "Aku beriman kepada semua kitab yang diturunkan Allah dan aku diperintahkan supaya berlaku adil diantara kamu. Allah lah Tuhan Kami dan Tuhan kamu. bagi Kami amal-amal Kami dan bagi kamu amal-amal kamu. tidak ada pertengkaran antara Kami dan kamu, Allah mengumpulkan antara kita dan kepada-Nyalah kembali".
2. Hadis tentang istiqomah
“Dari Abu Najih Al-Ibrahim bin Sariah, dia berkata: ‘Rasulallah SAW memberikan kami nasihat yang membuat hati kami bergetar dan air mata kami bercucuran.’ Maka kami berkata ‘Ya Rasulallah, seakanakan ini merupakan nasihat perpisahan, maka berilah kami wasiat.’”
Rasulallah SAW bersabda: “Aku wasiatkan kalian untuk kalian bertakwa kepada Allah SWT, tunduk dan patuh kepada pemimpin kalian meskipun yang memimpin kalian adalah seorang budak. Karena diantara kalian yang hidup (setelah ini) akan menyaksikan banyaknya perselisihan. Hendaklah kalian berpegang teguh kepada ajaranku dan ajaran Khulafau Rasyidin yang mendapat petunjuk, gigitlah (genggam dengan kuat) dengan geraham. Hendaklah kalian menghindari perkara yang diada-adakan, karena semua perkara bid’ah adalah sesat.” (H.R. Abu Daud dan Tirmudzi).
Advertisement
Cara Menerapkan Istiqomah dalam Kehidupan
Istiqomah artinya konsisten dan teguh dalam melakukan kegiatan atau ibadah. Menerapkan istiqomah dalam kehidupan khususnya untuk lebih mendekatkan diri kepada Allah STW, sangat dianjurkan bagi umat Islam. Menerapkan istiqomah dalam kehidupan memang terbilang sulit, namun jika sudah berniat dan ingin bersungguh-sungguh maka hal tersebut akan mudah dilakukan.
Dengan menerapkan arti istiqomah akan membuat pelakunya merasa lebih ringan saat menjalankan ibadah karena merasa tidak ada beban. Berikut terdapat beberapa cara menerapkan istiqomah dalam kehidupan, antara lain:
1. Dimulai dengan menanamkan niat ikhlas dalam hati.
2. Selalu menjalankan perintah Allah Swt dan menjauhi larangan-Nya dalam keadaan apapun.
3. Melaksanakan sholat lima waktu.
4. Menghindari perbuatan maksiat.
5. Selalu berdzikir.
6. Belajar dalam hal kebaikan secara terus menerus.
7. Rajin berkumpul dengan orang-orang saleh.
8. Menjaga lisan.
9. Selalu berdoa meminta petunjuk kepada Allah SWT.
10. Selalu menjalankan kewajiban dengan rasa senang dan nyaman, tidak merasa terpaksa atau terbebani.