75 Kata Bijak Kopi, Cocok untuk Bahan Inspirasimu

1. "Mengaduk kopi, mengadu sepi. Berkisah lagi tentang patah hati, semoga pelukanmu kelak akan melengkapi."

2. "Ketika kopi menjadi sahabat sejati, pagi bukan lagi sebuah misteri. Seperti kamu yang slalu ada di hati, slalu mengisi hari-hari."

3. "Biji kopi yang sama bisa jadi citarasa kopi lain di tangan yang beda. sama seperti kasih sayang jika di tangan yang beda maka beda pula kisahnya."

4. "Di secangkir kopi, biarlah aku menjelma menjadi apa saja yang kau inginkan, menjadi pahit ataupun manis asal tetap kau rindukan."

5. "Hitam pekat kopiku, tak sepeka pahit cintamu yang kau beri padaku."

6. "Persamaan hidupku dengan kopi adalah kopi takkan manis tanpa adanya gula, begitu juga dengan hidupku. Hidupku akan pahit tanpa adanya dirimu."

7. "Kopi ini tak lagi butuh gula jika kau ada di hadapanku." - Fiersa Besari

8. "Kopi hitam memang pahit itulah mengapa Tuhan ciptakan senyummu yang manis."

9. "Semua itu ada pasangannya, kopi sama pahit, mawar sama duri dan jatuh cinta sama patah hati."

10. "Untuk hati yang patah, segeralah merekah. Untuk jiwa yang sepi, segeralah minum kopi."

11. "Ada yang bilang, kalau mantan itu sejenis kopi, apapun jenis sajiannya, pahitnya tetap mendominasi."

12. "Dari candu kopi saja aku bisa lepas, apalagi cuma dari kamu yang sekadar masa lalu." - Boy Candra

13. "Jika kopimu terlalu manis cobalah meminumnya sembari mengenang masa lalu, barangkali bisa membantu."

14. "Menyayangi tanpa disayangi balik bagaikan menyeruput kopi tanpa ada "aaaah" di ujungnya." - Fiersa Besari

15. "Jika kamu hanya ingin sekedar singgah, beri aku kopi, jangan beri aku hati."

16. "Kopi pertama pagi ini. Perlahan terasa manis. Seperti rindu yang muncul tanpa dipaksa, semakin hari semakin pekat."

17. "Kopi pertama pagi ini. Manis, seperti pertemuan setelah penantian panjang. Pahit, seperti perpisahan yang terlalu terburu-buru."

18. "Kopi pertama pagi ini. Terlalu manis. Seperti dua orang yg sedang melakukan pendekatan, dengan penuh kepalsuan."

19. "Kopi pertama pagi ini. Hitam, pahit, dan penuh ampas. Seperti penolakan yang tidak tega untuk disampaikan."

20. "Kopi pertama pagi ini. Hangat, pekat, tenang. Seperti dua orang kesepian yang saling meramaikan."

21. "Kopi pertama pagi ini. Hitam. Seperti siluet wajahmu yg tertidur di bahuku, pada sebuah perjalanan."

22. "Kopi pertama pagi ini. Semakin pahit diteguk. Seperti kangen yg semakin tidak tuntas, semakin menyebalkan."

23. "Kopi pertama pagi ini. Pahit-manis. Seperti kata sayang terakhir dari dua orang yang saling berpisah jalan."

24. "Jadilah seperti kopi pagi ini. Walau sendiri, namun memberi ketenangan dan inspirasi tanpa henti."

25. "Kopi pertama pagi ini. Pahit. Seperti dua orang yang terlambat dipertemukan, lalu sama-sama saling melewatkan."

26. "Kopi pertama pagi ini. Manis, hangat, pekat. Seperti dua orang yang garis hidupnya bersinggungan, oleh sebuah kebetulan."

27. "Kopi pertama hari ini. Pahit, gelap, dan harum. Seperti rasa penasaran yang terlalu cepat selesai."

28. "Kopi pertama hari ini. Pahit, gelap, dan terpendam. Seperti sepasang kekasih yang sudah lama saling bosan."

29. "Kopi pertama hari ini. Gelap, hangat, tidak ingin habis. Seperti hening yang kita bagi, tiap perjalanan pulang ke rumahmu."

30. "Kopi pertama pagi ini. Sehitam pupil mata dua orang yg tidak sengaja beradu. Semanis senyum yg menyusul sesudahnya, tanpa aba-aba."

31. "Hanya secangkir kopi yang menyajikan rasa manis, bukan janji janji dari bibir yang terlihat manis."

32. "Cuma Segelas Kopi yg bercerita kepadaku bahwa yg hitam tak slalu kotor dan yg pahit tak slalu menyedihkan."

33. "Hidup ini seperti secangkir kopi di mana pahit dan manis bertemu dalam kehangatan."

34. "Hidup itu ibarat minum kopi, kadang rasanya pahit, tapi itu yang membuat mata terbuka."

35. "Masalah itu seperti gula yang diaduk dalam secangkir kopi semakin lama mengaduk dan terus larut akan menjadi manis pada setiap teguknya."

36. "Hidup itu seperti secangkir kopi kamu perlu menambah gula, untuk membuatnya menjadi manis."

37. "Kopi tanpa gula adalah kopi yang jujur. Dia tak perlu bermanis-manis di mulut. Tanpa ragu menunjukkan jati diri pada sang peminumnya."

38. "Kesempurnaan rasa kopi berasal dari rasa pahitnya. Oleh karena itu, kenangan pahit akan membentuk kita yang lebih baik di masa depan."

39. "Belajar ikhlas pada gula di secangkir kopi ia rela tak disebut meski menghilangkan pahit itu sendiri."

40. "Jadilah seperti kopi, yang tetap dicintai tanpa menyembunyikan pahitnya diri."

41. "Dan kopi tak pernah memilih siapa yang layak menikmatinya. karna dihadapan kopi kita semua sama."

42. "Kopi yang baik akan selalu menemukan penikmatnya."

43. "Jangan terburu-buru dalam menjalani sesuatu nikmati saja apa yang ada, seperti halnya meminum kopi."

44. "Karena dari kopi kita belajar, bahwa rasa pahit itu dapat dinikmati."

45. "Ketika kata-kata tak lagi banyak berbicara, secangkir kopi bisa jadi perantara dan mencairkan suasana."

46. "Kita tidak bisa menyamakan kopi dengan air tebu. Sesempurna apapun kopi yang kamu buat, kopi tetap kopi, punya sisi pahit yang tak mungkin kamu sembunyikan."

47. “Percakapan yang menarik bisa jadi stimulan seperti kopi, dan efeknya sama-sama bisa membuat susah tidur.” - Anne Morrow Lindbergh

48. "Sementara menunggu kopi tersaji, rinduku resah sendiri, mengaisi embun pagi, berharap menemukan jejak dirimu di sela bebatu."

49. "Cinta yang nggak ada pertengkaran sama sekali itu kayak kopi yang sudah kadaluarsa. Basi nggak ada sedap-sedapnya."

50. "Ternyata, bangun lebih pagi adalah pembunuh gerutu. Karena kita punya waktu untuk secangkir kopi, setampuk lamunan, dan secarik rindu." - Fiersa Besari

51. "Manusia memiliki derajat yang sama di mata Tuhan dan setiap orang memiliki hak yang sama. Selayaknya kopi yang tidak pernah memilih siapa yang bisa menikmatinya."

52. "Saat bangun tanpa ada secangkir kopi itu bikin diri ini merasa ada salah satu rantai makanan yang hilang."

53. "Perjalananku takkan pernah usai, seperti kopi yang tak pernah berhenti memberiku inspirasi tentang sebuah perjalanan."

54. "Kamu dan kopi adalah dua hal yang sama. Sama-sama bikin aku jatuh cinta."

55. "Manusia hanya penikmat, entah dia menjadi penikmat pahit atau manis, atau jangan-jangan dia penikmat keduanya. Percayalah semua memiliki nikmat tersendiri, seperti malam dan kopi."

56. "Ngopi dulu bang, biar pas nikung pacar temen nggak kalah sama ngantuk."

57. "Kepekatan dari minuman ini terkadang membuat orang terpikat dan ingin meminumnya. Tapi, persepsinya akan berubah ketika memandang dunia yang pekat, dia enggan untuk mendekatinya."

58. "Sepahit-pahitnya kopi, lebih pahit lagi kalau nggak ada kamu di sisiku."

59. "Cinta yang nggak ada pertengkaran sama sekali itu kayak kopi yang sudah kadaluarsa. Basi nggak ada sedap-sedapnya."

60. "Kopi mengajarkan kita bahwa kehidupan tidak selamanya manis, tapi ada pahitnya juga."

61. "Mengaduk kopi agar menjadi satu kesatuan dengan pahit manis yang ada di dalamnya. Selayaknya hidup, terkadang perlu dicampuradukkan agar menjadi perpaduan yang pas untuk dirasakan."

62. "Malam beradu dengan hawa dingin yang menusuk tubuh, tapi dengan hadirnya secangkir kopi akan menghangatkan dan menjadikan malam begitu syahdu."

63. "Melukismu di kala senja, memanggil namamu sampai ujung dunia. Sungguh tidak ada yang lebih pilu selain hati dan ombak yang menderu."

64. "Membuat orang menyukai sesuatu yang enak dan indah itu mudah. Tapi, membuat orang menyukai hal yang pahit dan terlihat pekat itu luar biasa."

65. "Aku hanya penikmat secangkir aroma kopi, mana bisa aku mendapatkan gadis jelita penikmat senja."

66. "Kamu itu layaknya kopi yang diseduh di pagi hari yang menjadi pelengkap untuk menjalani hari."

67. "Pikiran suntuk karena cinta tak kunjung dibalas? Seruput kopimu dan rasakan kedamaian serta nikmat dari Tuhanmu yang melebihi dunia."

68. "Jadilah seperti kopi, yang akan tetap menjadi candu, meski dalam pahit dan pekat."

69. "Kopi itu hangat dan menenangkan, seperti pria yang kusanding sekarang."

70. "Di secangkir kopi yang ku sruput malam ini, serasa ada kamu di sisi. Aku pun tersenyum bukan hanya pada kopi, tapi juga pada bayangmu yang terlukis di langit."

71. "Kopi dan rokok adalah satu kesatuan yang membuat soremu berkesan dan biarkan pisang goreng ada di antara mereka."

72. "Kopi akan memberimu inspirasi tentang apa yang tidak pernah kamu sangka sebelumnya."

73. "Hidup itu perlu dirasakan, selayaknya kamu menikmati secangkir kopi di pagi hari. Meski, terlihat pekat dan harum, selalu ada pahit di antara itu."

74. "Jadilah seperti secangkir kopi yang tersaji di sore hari. Aromanya memberi ketenangan dan rasanya selalu membangkitkan gairah untuk mensyukuri kuasa Tuhan."

75. "Depresi itu ketika Anda kehabisan kopi yang biasa disruput di pagi hari."