Sukses

Minal Aidin Wal Faizin Arti, Makna, dan Sejarahnya yang Wajib Dipahami Muslim

Minal aidin wal faizin arti dan maknanya bukan merujuk pada mohon maaf lahir dan batin.

Liputan6.com, Jakarta Minal aidin wal faizin arti dan maknanya perlu dipahami oleh setiap umat Islam. Pasalnya, ucapan minal aidin wal faizin ini selalu digunakan pada hari raya Idul Fitri oleh orang Indonesia. Ucapan ini kerap diikuti atau disamakan dengan mohon maaf lahir batin.

Kamu tentunya tidak akan sulit menemukan ucapan ini pada spanduk di jalanan, hingga dituturkan langsung oleh seseorang saat bersilaturahmi. Namun, kamu perlu memahami bahwa arti minal aidin wal faizin ini bukanlah mohon maaf lahir batin. Padahal, kalimat ini kerap diucapkan saat saling bermaafan.

Minal aidin wal faizin arti dan maknanya bukan merujuk pada mohon maaf lahir dan batin. Jadi, agar tidak salah, kamu perlu memahami makna dan sejarah ucapan satu ini dan mengenali ucapan yang benar.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (8/8/2022) tentang minal aidin wal faizin arti.

2 dari 4 halaman

Minal Aidin Wal Faizin Arti dan Maknanya

Minal aidin wal faizin arti dan maknanya menjadi kalimat tahniah atau ucapan selamat yang lazim dituturkan saat hari raya Idul Fitri. Minal aidin wal faizin arti dan maknanya menurut seorang ulama tidaklah berdasarkan dari generasi para sahabat ataupun para ulama setelahnya (Salafus Salih). Kalimat minal aidin wal faizin arti dan maknanya mulanya berasal dari seorang penyair pada masa Al-Andalus, yang bernama Shafiyuddin Al-Huli, ketika dia membawakan syair yang konteksnya mengisahkan dendang wanita di hari raya.

Kalimat minal aidin wal faizin arti diterjemahkan menjadi "semoga kita semua tergolong orang yang kembali dan berhasil". Jadi minal aidin wal faizin arti dan maknanya adalah doa dan harapan agar kita semua menjadi golongan orang yang kembali ke fitrah atau suci.

Fitrah yang sejati itu mengandung kebaikan, kemuliaan, kejujuran, dan persaudaraan. Berhasil memiliki makna dalam berpuasa dan berhasil atau mampu menahan hawa nafsu. Minal Aidin wal Faizin arti dan maknanya yaitu pencapaian seorang mukmin setelah berpuasa penuh dan melawan hawa nafsunya dengan beribadah kepada Tuhannya di bulan Ramadan.

3 dari 4 halaman

Sejarah Ucapan Minal Aidin Wal Faizin

Ucapan minal aidin wal faizin arti memiliki sejarahnya sendiri, terutama terkait Perang Badar, perang antara umat Islam melawan Quraisy. Melansir berbagai sumber, dalam sejarah Islam, perayaan Idul Fitri pertama kali adalah pada 624 Masehi atau tahun kedua hijriah. Waktu tersebut bertepatan dengan selesainya Perang Badar yang dimenangkan oleh kaum Muslimin.

Perang Badar sendiri terjadi pada 17 Ramadan dan pasukan Rasulullah hanya berjumlah sedikit dibandingkan musuh. Namun berkat perlindungan dan bantuan Allah SWT, Perang Badar bisa dimenangkan oleh Rasulullah dan para pasukannya.

Kemenangan Perang Badar lantas dirayakan secara besar-besaran, sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT. Dari kemenangan inilah, muncul ungkapan “Minal ‘Aidin wa Faizin” yang versi lengkapnya, “Allahummaj ‘alna minal ‘aidin walfaizin”. Artinya: “Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang kembali (dari Perang Badar) dan mendapatkan kemenangan.”

Pada perayaan Idul Fitri pertama ini, kaum muslimin merayakan dua kemenangan perdana, yaitu pencapaian ritual puasa Ramadan setelah berjuang menahan lapar, haus, dan hawa nafsu, sekaligus keberhasilan dalam Perang Badar.

4 dari 4 halaman

Ucapan Idul Fitri Sesuai Sunah

Minal aidin wal faizin arti dan maknanya adalah doa dan harapan agar kita semua menjadi golongan orang yang kembali ke fitrah atau suci. Sementara itu, melansir NU Online, ada tradisi yang kerap dilakukan para sahabat ketika merayakan Idul Fitri. Mereka biasa mengucapkan selamat kepada para Muslim yang berhasil menjalankan puasa selama sebulan penuh. Lafal ucapan tersebut yaitu, " Taqabbalallaahi minnaa wa minkum." Artinya, " Semoga Allah menerima (amal ibadah Ramadan) kami dan engkau."

Ucapan di atas ada yang menambahkan dengan " Taqabbal yaa kariim, wa ja'alanaallaahu wa iyyaakum minal 'aaidiin wal faaiziin." Ada juga yang menambahi dengan " Wal maqbuulin kullu 'ammin wa antum bi khair."

Jika dirangkai, maka lafalnya berbunyi " Taqabbalallaahi minnaa wa minkum taqabbal yaa kariim, wa ja'alanaallaahu wa iyyaakum minal 'aaidin wal faaiziin wal maqbuulin kullu 'ammin wa antum bi khair."

Artinya, " Semoga Allah menerima (amal ibadah Ramadlan) kami dan kamu. Wahai Allah Yang Maha Mulia, terimalah! Dan semoga Allah menjadikan kami dan kamu termasuk orang-orang yang kembali dan orang-orang yang menang serta diterima (amal ibadah). Setiap tahun semoga kamu senantiasa dalam kebaikan."

Jika terlalu panjang, cukup menggunakan kalimat 'Taqabbalallahu minna wa minkum.' Bukan dengan 'Minal aidzin wal faidzin.' Ibnu Hajar Al Asqalani dalam kitab Fathul Bari berpendapat demikian.

"Jika Para sahabat Rasulullah saling bertemu di hari raya, sebagiannya mengucapkan kepada sebagian lainnya, 'Taqabbalallahu minnaa wa minkum'." “taqabbalallaahu minnaa wa minkum” adalah bacaan yang telah sempurna struktur kalimatnya. Selain itu, bacaan ini adalah paling populer di kalangan sahabat Nabi Muhammad SAW, dibadingkan bacaan “minal ‘aaidiin wal faaiziin”.

Walaupun begitu, para ulama telah menegaskan, bahwa ucapan selamat untuk datangnya hari raya, tidak ada batasannya. Selama ucapan tersebut mengandung arti baik maka sah-sah saja untuk mengucapkannya. Baik kalimat Minal Aidin Wal Faizin arti dan Taqabbalallahu Minna Waminkum, keduanya memiliki doa khusus. Semuanya sangat baik diucapkan oleh sesama muslim saat Idul Fitri.