Sukses

9 Penyebab Telinga Sakit yang Perlu Diwaspadai, Tanda Adanya Penyakit Serius

Penyebab telinga sakit ini dapat timbul secara bertahap atau tiba-tiba.

Liputan6.com, Jakarta Penyebab telinga sakit dapat terjadi karena adanya tanda-tanda penyakit serius pada telinga. Penyebab telinga sakit ini perlu untuk diwaspadai. Telinga sakit dapat terjadi pada anak-anak maupun orang dewasa.

Penyebab telinga sakit ini dapat timbul secara bertahap atau tiba-tiba. Rasa sakitnya bisa saja terasa tumpul, tajam, atau terbakar, dan bisa bersifat sementara atau berkelanjutan. Rasa sakit tersebut hanya muncul pada satu bagian telinga, namun terkadang bisa muncul di kedua telinga.

Secara umum, penyebab telinga sakit terjadi karena adanya penyumbatan kotoran di saluran eustachius. Namun, selain itu sebenarnya masih banyak penyebab telinga sakit. Supaya dapat mengatasinya dengan tepat, anda perlu mengetahui penyebab telinga sakit.

Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai penyebab telinga sakit dan cara mengatasinya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Senin (15/8/2022).

2 dari 4 halaman

Penyebab Telinga Sakit

1. Infeksi Telinga

Infeksi telinga adalah penyebab telinga sakit pada umumnya. Infeksi telinga dapat terjadi di telinga luar, tengah, dan dalam. Infeksi telinga luar bisa disebabkan karena berenang, memakai alat bantu dengar atau headphone yang merusak kulit di dalam liang telinga, atau memasukkan kapas atau jari ke dalam liang telinga.

Gejala infeksi telinga ditandai dengan berkurangnya kemampuan pendengaran, nyeri di telinga bagian dalam, dan keluar cairan dari telinga yang menyerupai nanah. Meski infeksi ringan pada telinga dapat sembuh dengan sendirinya, Anda dapat meredakan gejala yang muncul dengan beberapa cara berikut ini:

a. Mengonsumsi obat pereda nyeri, seperti ibuprofen atau paracetamol, untuk mengatasi nyeri telinga yang muncul.

b. Menggunakan obat tetes telinga untuk meredakan peradangan.

c. Memberikan kompres hangat pada telinga yang terinfeksi.

Selain itu, apabila pengobatan tersebut tidak dapat menghasilkan perubahan, segeralah periksa ke dokter.

2. Trauma

Penyebab telinga sakit yang selanjutnya adalah trauma. Luka pada telinga dapat mencakup kecelakaan dan aktivitas yang mengarah ke air mata pada gendang telinga atau iritasi pada saluran (misalya, menggunakan cotton buds atau mengorek telinga terlalu keras).

3. Penumpukan Kotoran di Telinga

Penyebab telinga sakit yang berikutnya adalah adanya penumpukan kotoran di telinga. Penyebab telinga sakit ini sering kali terjadi pada sebagian orang. Telinga secara berkala akan mengeluarkan kotoran dan membersihkan sendiri kotoran tersebut. Namun dalam beberapa kasus, proses pembersihan telinga secara alami dapat terganggu, sehingga kotoran telinga dapat menumpuk dan mengeras. Hal inilah yang menjadi penyebab telinga sakit.

3 dari 4 halaman

Penyebab Telinga Sakit

4. Tekanan Udara

Penyebab telinga sakit yang lainnya adalah tekanan udara. Indra pendengaran dirancang mampu menjaga keseimbangan tekanan di kedua sisi gendang telinga. Tapi, perubahan tekanan udara secara tiba-tiba seperti ketika menelan, naik pesawat, berada di gunung, naik lift di gedung yang sangat tinggi bisa mengganggu keseimbangan tekanan di bagian dalam telinga. Akibatnya, seseorang akan merasakan sakit pada telinganya sampai adanya gangguan pendengaran sementara.

Cara mengatasi penyebab telinga sakit karena tekanan udara adalah dengan mengunyah permen karet atau mengisap permen yang keras. Kompres dingin juga dapat membantu meredakan penyebab telinga sakit. Tempatkan kompres dingin atau waslap basah di telinga yang sakit selama sekitar 20 menit. Kedua kompres panas dan dingin dapat digunakan untuk meredakan gejala TMJ (seperti teknik pengurangan stres atau pelindung mulut). Alih-alih berbaring telentang, cobalah beristirahat dengan kepala disangga. Ini dapat membantu meringankan tekanan di telinga tengah.

5. Infeksi Tenggorokan

Ternyata infeksi tenggorokan ada kaitannya dengan sakit telinga yang kita rasakan, hal ini juga dapat dikaitkan dengan rasa ketika kita menelan makanan. Jika anda merasa sakit saat menelan makanan bisa jadi hal ini merupakan gejala infeksi tenggorokan seperti tonsillitis atau quinsy. Beberapa jenis tonsillitis akan sembuh setelah beberapa hari tanpa perlu antibiotic, namun jika anda memiliki quinsy maka perlu ke dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

6. Masalah pada Gigi

Penyebab telinga sakit yang berikutnya adalah masalah pada gigi. Masalah pada gigi seperti abses, gigi berlubang, hingga impaksi geraham. Kondisi ini perlu mendapatkan pengobatan dari dokter karena berhubungan dengan gigi dan telinga.

4 dari 4 halaman

Penyebab Telinga Sakit

7. Penyakit Meniere

Kondisi yang umumnya terjadi pada salah satu telinga ini disebabkan oleh ketidakseimbangan cairan di telinga bagian dalam. Pusing yang datang secara tiba-tiba atau vertigo dan tinnitus adalah dua gejala utama penyakit Meniere.

Penyakit ini lebih sering terjadi pada orang dewasa dan paruh baya. Penyakit Meniere dapat ditangani dengan mengonsumsi obat-obatan untuk menangani vertigo, suntikan pada telinga bagian tengah, atau operasi.

8. Kanker Kulit dan Nasofaring

Penyebab telinga sakit yang berikutnya adalah adanya kanker kulit dan nasofaring. Kedua penyakit ini sering kali menyebabkan penderitanya mengalami sakit telinga yang berulang. Kondisi ini perlu mendapatkan penanganan dan pengobatan dari dokter spesialis.

9. Tinnitus

Penyebab telinga sakit yang lainnya adalah tinnitus. Tinnitus ditandai dengan suara berdenging di dalam telinga dan bukan berasal dari luar tubuh. Kondisi tersebut dapat muncul akibat pertambahan usia, sering mendengar suara kencang, infeksi telinga, cedera kepala atau leher, dan konsumsi obat tertentu.

Pengobatan tinnitus umumnya dilakukan dengan mendiagnosis penyebabnya. Setelah penyebab diketahui, penanganan akan disesuaikan dengan kondisi yang mendasari terjadinya tinnitus. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengobati tinnitus, antara lain:

a. Menghindari bunyi yang terlalu keras.

b. Menghilangkan kotoran telinga untuk mengurangi gejala tinnitus.

c. Menggunakan alat bantu pendengaran.

d. Mengonsumsi obat-obatan atau operasi, jika disebabkan oleh gangguan pada pembuluh darah.

e. Mengganti obat yang digunakan atau dikonsumsi, jika tinnitus disebabkan oleh efek samping obat-obatan tertentu.