Liputan6.com, Jakarta Salah satu cara membuat kerajinan dari clay atau tanah liat, akan menjadi aktivitas yang menyenangkan untuk anak-anak. Cara membuat clay dengan berbagai bentuk menggunakan tangan sendiri tidak hanya jadi sarana hiburan, tapi menjadi cara untuk melatih kreativitas bagi anak.
Meski dalam bahasa Indonesia clay berarti tanah liat, akan tetapi cara membuat clay bisa dilakukan dan dapatkan dari bahan lain, seperti tepung terigu juga maizena. Membuat clay dari tepung akan lebih menjamin keamanan anak dalam bermain, serta bahan tepung yang digunakan juga aman.
Cara membuat clay dari tepung juga tidak sulit, serta sederhana untuk dilakukan. Anda bisa menggunakan beberapa jenis tepung yang sudah familiar, dan yang terpenting adalah membuat clay tepung ini agar menjadi kalis. Untuk mendapatkan hasil yang kalis, perlu mendapatkan takaran adonan yang tepat.
Advertisement
Berikut ini cara membuat clay yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (15/8/2022).Â
Cara Membuat Clay Dengan Tepung Maizena
Cara Membuat Clay Tepung maizena juga bisa menjadi bahan yang lebih baik dalam membuat clay. Tepung maizena memiliki kualitas yang lebih baik jika dibandingkan dengan terigu, sehingga adonan yang dibuat akan lebih mudah untuk dibentuk.
Bahan:
- 30 gram tepung maizena atau tepung jagung
- 30 gram tepung tapioka atau tepung kanji
- 30 gram tepung beras
- 60 gram lem putih atau lem kayu
-Â Pengawet roti secukupnya
Cara membuat:
1. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah, siiapkan wadah dengan ukuran sedang, dan campurkan semua jenis tepung ke dalamnya.
2. Ayak tepung untuk memisahkan tepung dari kotoran dan supaya memperoleh tekstur tepung yang lembut.
3. Masukkan bubuk benzoat atau pengawet roti dan lem putih ke dalam tepung yang sudah diayak. Uleni semua bahan tersebut hingga tercampur secara merata dan menjadi kalis.
4. Kalau adonan terlalu lembek, cukup tambahkan sedikit tepung maizena lagi. Kalau terlalu keras, tambahkan beberapa sendok makan lem putih atau lem kayu ke dalam adonan.
5. Jika ingin lebih berwarna, tambahkan pewarna makanan ke dalam adonan yang sudah kalis tersebut. Uleni hingga pewarna makanan tercampur rata.
6. Simpan adonan clay yang tidak terpakai ke dalam wadah yang tertutup rapat. Apabila terlalu lama dibiarkan di tempat terbuka bisa mengering dan menjadi keras.
Advertisement
Cara Membuat Clay Dengan Tepung Terigu
Berikut cara membuat clay menggunakan tepung terigu:
Bahan:
-Â Siapkan 80 gram tepung terigu juga tepung beras dengan takaran yang sama.Â
-Â 80 gram tepung tapioka/tepung singkong/tepung kanji
- 200 gram lem putih/lem kayu
Cara membuat:
1. Siapkan wadah dengan ukuran sedang, lalu masukkan semua tepung yang disiapkan menjadi satu.
2. Ayak tepung agar teksturnya menjadi lembut juga terhindar dari kotoran. Kemudian masukkan lem putih ke dalam tepung yang sudah diayak secara lembut.
3. Uleni adonan hingga tercampur rata dan kalis, jika terlalu lembek maka tambahkan sedikit terigu. Jika terlalu keras tambahkan beberapa sendok makan lem putih.
4. Kalau sudah kalis, maka clay sudah jadi. Adonan clay sudah bisa dibuat aneka kerajinan tangan sesuai selera. Jika ingin clay lebih berwarna, tambahkan juga pewarna makanan ke dalam adonan yang sudah kalis tersebut.
5. Uleni kembali hingga semua warna tercampur secara merata.
6. Adonan clay yang tidak terpakai bisa disimpan pada wadah yang tertutup agar tidak mengering dan mengeras.
Manfaat Bermain Clay bagi Anak
Setelah mengetahui cara membuat clay, penting juga mengetahui manfaat bermain clay untuk anak. Berikut manfaatnya:
1. Meningkatkan keterampilan koordinasi tangan-mata
Mengutip dari parentcircle.com, koordinasi tangan-mata merupakan proses neurologis di mana input visual yang diberikan oleh mata dapat digunakan untuk memandu tangan dalam melakukan suatu tugas. Misalnya, menangkap bola, menulis, menuangkan air ke dalam gelas, juga kegiatan semacamnya. Semua itu membutuhkan koordinasi antara mata dan tangan. Selain itu, memiliki koordinasi mata dan tangan secara baik dapat meningkatkan kelincahan, atletis serta tulisan tangan. Menggunakan clay selama waktu bermain juga akan membantu dalam melatih otot-otot di tangan dan lengannya.
2. Mengembangkan keterampilan motorik halus
Keterampilan membuat clay juga melibatkan pengembangan otot-otot di tangan dan jari. Meskipun mirip dengan keterampilan koordinasi tangan-mata, akan tetapi terdapat perbedaan karena keterampilan motorik halus tidak memerlukan keterlibatan mata kita. Misalnya, mengetik bisa menjadi keterampilan motorik halus, tanpa menjadi keterampilan koordinasi tangan-mata ketika dipraktikkan oleh juru ketik yang terampil. Namun dengan mempelajari cara menggunakannya, maka jari-jarinya secara akurat untuk mendapatkan bentuk yang tepat dari clay, dapat membantu meningkatkan keterampilan motorik halusnya.
3. Mendorong trial and error
Setiap orang pasti pernah membuat kesalahan, terutama dalam proses mempelajari sesuatu yang baru. Namun kadang kesalahan seperti ini juga bisa membuat seseorang merasa putus asa. Tetapi, ketika harus bermain dengan segumpal clay, anak Anda dapat dengan mudah memperbaiki kesalahannya.Â
Lebih mudah bagi anak untuk belajar serta mencoba hal-hal baru ketika dia tahu bahwa kesalahan saat bermain clay dapat diperbaiki. Karena anak akan mulai terbiasa melakukan kesalahan saat bermain dengan clay, dan kemungkinan besar ia akan belajar lebih baik ke depannya. Sebuah makalah penelitian juga menemukan bahwa seseorang cenderung belajar lebih baik ketika mereka membuat kesalahan dibandingkan ketika mereka tidak melakukannya.
Advertisement