Liputan6.com, Jakarta Penyebab susah buang air besar dapat dipicu oleh beberapa faktor. Penyebab susah buang air besar ini merupakan kondisi umum yang sering terjadi. Hal ini dapat muncul pada siapa saja, baik anak-anak hingga orang dewasa.
Baca Juga
Advertisement
Susah air besar atau sembelit merupakan masalah ringan yang bisa dengan mudah diatasi. Namun, terkadang sembelit bisa sangat mengganggu kenyamanan. Untuk dapat mengatasinya, anda perlu mengetahui penyebab susah buang air besar.
Ada beragam penyebab susah buang air besar, mulai dari gaya hidup tidak sehat hingga anda yang sering mengonsumsi obat-obatan tertentu. Apabila kondisi sembelit ini dibarengi dengan rasa tidak nyaman yang berlebih, maka segerlah konsultasi dengan dokter.
Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai penyebab susah buang air besar dan cara mengatasinya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Selasa (15/8/2022).
Penyebab Susah Buang Air Besar yang Wajib Diketahui
1. Menstruasi
Penyebab susah buang air besar yang pertama adalah menstruasi. Sembelit selama menstruasi bisa terjadi akibat fluktuasi hormon progesteron dan estrogen. Sebelum menstruasi dimulai, progesteron menumpuk di tubuh. Ini dapat memperlambat sistem pencernaan yang bisa menyebabkan sembelit sebelum dan selama menstruasi.
Meski menyebabkan ketidaknyamanan, susah buang air besar selama menstruasi bukanlah sesuatu yang serius. Selama tidak ada gejala lain seperti darah di feses atau sakit yang hebat, tidak ada yang perlu dikhawatirkan.
2. Kehamilan
Kehamilan merupakan salah satu penyebab susah buang air besar. Setidaknya dua dari lima ibu hamil bisa mengalami susah buang air besar. Sembelit pada ibu hamil disebabkan oleh tubuh yang memproduksi lebih banyak hormon progesteron. Hormom ini membuat otot usus lebih sulit berkontraksi.
Susah buang air besar juga disebabkan oleh perubahan fisiologis dan anatomis yang memengaruhi pencernaan. Perut yang membesar akan memberi tekanan pada usus dan membuat usus menjadi lebih lambat bekerja. Banyak wanita juga mengonsumsi suplemen zat besi selama kehamilan. Zat besi dapat berkontribusi pada susah buang air besar dan perubahan lain dalam kebiasaan buang air besar.
3. Pasca-persalinan
Susah buang air besar tak hanya berlangsung selama kehamilan. Setelah melahirkan, banyak ibu yang mengalami sembeli. Susah buang air besar setelah persalinan ini disebabkan oleh sejumlah faktor.
Setelah melahirkan, tubuh akan kembali mengalami perubahan. Proses pemulihan, perubahan jam tidur, stres, dehidrasi, kurang serat, kurang pergerakan, dan pengobatan medis bisa menyebabkan sembelit. Beberapa penyebab sembelit pasca-persalinan biasanya akan hilang dengan sendirinya.
Advertisement
Penyebab Susah Buang Air Besar yang Wajib Diketahui
4. Kurang serat dan air
Kekurangan serat makanan merupakan penyebab susah buang air besar secara umum. Serat berperan penting untuk pergerakan pencernaan. Serat bisa mendorong kotoran dan mempercepat perjalanannya melewati usus. Kurang minum juga bisa jadi penyebab susah buang air besar. Jika tubuh tidak memiliki cukup air, usus besar tidak dapat mencerna makanan dengan baik.
5. Pengaruh obat-obatan
Dengan mengonsumsi obat-obatan tertentu juga bisa menjadi salah satu penyebab susah buang air besar. Obat-obatan tersebut bisa berupa suplemen kalsium dan zat besi, obat antiepilepsi dan antidepresan, obat diare, obat diuretik, serta obat pereda nyeri golongan narkotik, seperti kodein dan morfin. Selain itu, obat untuk mengatasi gangguan pencernaan, seperti antasida, dan kebiasaan menggunakan obat laksatif juga bisa menjadi penyebab susah buang air besar.
6. Kurang aktif
Rendahnya aktivitas fisik juga dapat menjadi penyebab susah buang air besar. Kurang olahraga bisa mengganggu fungsi pencernaan. Gaya hidup kurang aktif juga menyebabkan penurunan metabolisme yang berisiko pada obesitas.
Penyebab Susah Buang Air Besar yang Wajib Diketahui
7. Usia
Seiring bertambahnya usia, orang akan lebih sering mengalami susah buang air besar. Ini bisa disebabkan karena seiring bertambahnya usia, makanan membutuhkan waktu lebih lama untuk melewati saluran pencernaan.
8. Sindrom iritasi usus
Orang dengan sindrom iritasi usus besar memiliki risiko lebih tinggi mengalami sembelit. Sindrom iritasi usus adalah gangguan pencernaan jangka panjang. Gejala yang sering dialami penderita sindrom iritasi usus adalah susah buang air besar. Gejala lainnya termasuk kram, sakit perut, kembung, gas, dan diare.
9. Endometriosis
Endometriosis terjadi akibat sel pembentuk lapisan rahim tumbuh di luar rahim. Endometriosis paling sering tumbuh di indung telur, saluran tuba dan jaringan yang melapisi panggul. Endometriosis juga bisa tumbuh di usus. Salah satu gejala endometriosis adalah susah buang air besar. Ini bisa disebabkan oleh terganggunya hormon estrogen dan progesteron.
Advertisement
Penyebab Susah Buang Air Besar yang Wajib Diketahui
10. Menopause
Menopause merupakan fase di mana wanita sudah tidak lagi mengalami menstruasi setidaknya selama satu tahun. Selama fase ini wanita akan mengalami oleh penurunan hormon seperti estrogen dan progesteron. Hormon-hormon ini memengaruhi banyak area tubuh, termasuk saluran pencernaan.
Penyebab susah buang air besar pada menopause bisa dialami mulai dari perimenopause hingga pascamenopause. Hormon estrogen yang berfungsi untuk menjaga kadar kortisol tetap rendah akan menurun ketika masa menopause. Kadar kortisol yang baik bisa memperlambat proses pencernaan, memperpanjang jumlah waktu yang dibutuhkan untuk makanan untuk dipecah. Ini membuat tinja lebih sulit untuk dikeluarkan. Tinja juga akan cenderung lebih keras ketika kadar estrogen dan progesteron rendah.
11. Kebiasaan menunda buang air besar
Beberapa orang, baik anak-anak maupun orang dewasa, sering kali menunda pergi ke toilet ketika terasa ingin buang air besar. Perilaku menunda ini dapat menjadi salah satu penyebab susah buang air besar atau sembelit. Oleh karena itu, jangan pernah menunda buang air besar apabila dirasa sudah ingin keluar.
12. Stres
Penyebab susah buang air besar yang berikutnya adalah karena stres dan banyaknya aktivitas. Kondisi psikologis ini ternyata berkaitan dengan respon saraf di otak dan sistem pencernaan yang saling terhubung satu sama lain.
Stres, cemas, dan rutinitas yang berlebihan akan merangsang produksi hormon serotonin dalam tubuh. Kadar hormon serotonin yang normal berfungsi untuk meningkatkan kontraksi otot-otot halus pada sistem pencernaan.
Dengan begitu, makanan akan lebih cepat bergerak dan berpindah ke usus besar. Sementara itu, jumlah hormon serotonin yang berlebihan ternyata bisa memicu kejang perut. Apabila kondisi ini terjadi pada salah satu sebagian usus besar, proses pencernaan makanan akan terhenti dan menyebabkan BAB Anda keras.
Cara Mengatasi Susah Buang Air Besar
Mengubah pola makan dan meningkatkan tingkat aktivitas fisik Anda adalah cara termudah dan tercepat untuk mengobati dan mencegah sembelit. Melansir dari Healthline, berikut ini terdapat beberapa cara mengatasi susah buang air besar adalah:
1. Setiap hari, minum 1,5 hingga 2 liter cairan tanpa pemanis, seperti air, untuk menghidrasi tubuh.
2. Batasi konsumsi alkohol dan minuman berkafein, yang menyebabkan dehidrasi.
3. Tambahkan makanan kaya serat ke dalam diet Anda, seperti buah dan sayuran mentah, biji-bijian, kacang-kacangan, plum, atau sereal dedak. Asupan serat harian Anda harus antara 20 dan 35 gram.
4. Kurangi makanan rendah serat, seperti daging, susu, keju, dan makanan olahan.
5. Cobalah berolahraga secara rutin berupa berjalan, berenang, atau bersepeda.
6. Jika Anda merasakan dorongan untuk buang air besar, jangan tunda. Semakin lama Anda menunggu, semakin keras tinja Anda.
7. Angkat lutut Anda dengan meletakkan kaki Anda di atas tumpuan kaki saat buang air besar.
Advertisement