Sukses

Apa Itu Lampor? Arak-arakan Hantu Pembawa Keranda, Begini Mitosnya

Lampor adalah mitos mengenai keranda terbang, ketahui pengertian dan tanda-tanda kedatangannya.

Liputan6.com, Jakarta Apa itu Lampor? Banyak orang mungkin tidak tahu mengenai istilah Lampor. Lampor sendiri merupakan istilah yang mengacu pada sosok hantu atau fenomena gaib

Apa itu Lampor adalah sesuatu yang dipercaya sebagai fenomena gaib di mana ada keranda terbang. Benar atau tidaknya keberadaan Lampor, yang jelas sosok ini dipercaya oleh masyarakat di Jawa Tengah dan Jawa Timur. 

Kepercayaan mengenai Lampor semakin menguat dipicu oleh munculnya film yang mengangkat kisah lampor, serta munculnya video-video di media sosial yang diyakini sebagai penampakan Lampor.

Mitos tentang apa itu Lampor sering dikaitkan dengan dengan malapetaka dalam bentuk wabah penyakit hingga kematian massal kepada para penduduk suatu daerah atau desa yang dilewatinya.

Bagi yang penasaran dengan apa itu Lampor, selanjutnya dalam artikel ini akan dibahas mengenai mitos hantu ini, mulai dari pengertian, ciri-ciri, dan makna kemunculan Lampor yang dipercaya masyarakat, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (16/8/2022).

2 dari 4 halaman

Apa Itu Lampor?

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), lampor adalah makhluk halus yang berarak. Lampor adalah sebuah mitos kisah mistis dari Jawa yang digambarkan sebagai penampakan keranda yang terbang dan bergerak tanpa ada yang membawanya. Lampor adalah kejadian yang biasanya terlihat di malam hari. Konon, ada makhluk tak kasat mata yang membawa keranda tersebut untuk lalu-lalang di sebuah lokasi.

Menurut kepercayaan masyarakat yang berkembang, orang yang keluar di malam hari dan melihat lampor tersebut akan hilang dan tak akan kembali. Kepercayaan lainnya mengatakan bahwa misalnya orang tersebut bisa kembali, maka mereka tak akan jadi orang yang sama lagi dengan sebelumnya alias sudah jadi gila.

Apa itu Lampor juga bisa dikatakan sebagai cerita mitos yang banyak versinya. Ada pula mitos lain yang menyebut jika lampor adalah salah satu anggota pasukan gaib dari Nyi Roro Kidul. Keranda tersebut diterbangkan oleh angin dari laut Selatan hingga akhirnya terbang melewati daerah-daerah tertentu.

Orang tua di Jawa sering mengingatkan anaknya yang suka berteriak dengan mengatakan, “Suaramu banter banget kaya lampor (suaramu nyaring sekali mirip lampor).”

Ujaran ini ada sejarahnya. Lampor datang dengan suara berisik. Dalam film Lampor: Keranda Terbang, suara berisik itu diceritakan berbunyi, “Welwo, welwo, welwo!”

Welwo artinya dijawil lan digawa (dicolek dan dibawa pergi). Anak-anak yang gemar bermain hingga lepas magrib biasanya ditakut-takuti orang tua bahwa mereka akan dibawa lampor ke alam gaib.

3 dari 4 halaman

Makna Kemunculan Lampor

Apa itu lampor seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya merupakan mitos yang dipercaya oleh masyarakat Jawa, khususnya Jawa Tengah dan Jawa timur, mengenai kemunculan hantu yang membawa keranda, sehingga keranda tersebut tampak seperti terbang dengan sendirinya. Menurut kepercayaan masyarakat, Lampor mendatangi suatu desa karena ada urusan yang belum usai atau kesalahan yang mesti ditebus.

Lampor juga dipercaya bisa membawa malapetaka dalam bentuk wabah penyakit hingga kematian massal kepada para penduduk suatu daerah atau desa yang dilewatinya. Tak heran jika beberapa waktu lalu kisah lampor kerap diungkit-ungkit lagi oleh publik, mengingat kondisi pandemi yang semakin memprihatinkan dan merenggut banyak nyawa.

Apa itu lampor sebenarnya adalah sesuatu yang kedatangannya dapat dicegah. Sebagian orang memegang kepercayaan jika ada satu cara yang bisa diterapkan untuk mengusir lampor dari kampung atau desanya, yakni dengan cara beramai-ramai membunyikan kentongan sehingga menimbulkan suara berisik.

Saat angin datang, masyarakat membuat suara gaduh dengan memukul kentongan. Tujuannya, agar lampor tidak mampir ke kawasan itu dan memicu pagebluk alias musibah berupa wabah hingga kematian. Versi lain menyebut wabah yang dibawa lampor bentuk kemarahan Nyi Blorong yang kehilangan selendang.

4 dari 4 halaman

Cerita Lampor dalam Film

Cerita tentang mitos lampor bahkan sudah diangkat dalam bentuk film, yakni film berjudul Lampor: Keranda Terbang. Film yang tayang pertama kali pada 2019 ini diperankan oleh Dion Wiyoko dan Adinia Wirasti dan mengambil setting lokasi di Temanggung.

Guntur Soeharjanto, sutradara film Lampor: Keranda Terbang yang pernah tinggal di sekitar Temanggung dan Wonosobo menceritakan, ada orang yang meyakini keluarganya diambil lampor atau mati direnggut lampor. Konon, yang dibawa lampor dinyatakan hilang dan tak kembali. Kalaupun kembali jadi orang gila atau linglung.

Edwin (Dion Wiyoko) dan Netta (Adinia Wirasti) bersama dua anak mereka, Agam (Bimasena) dan Sekar (Angelia Livie), kembali ke kampung Netta di Temanggung. Kampung yang telah ditinggal Netta 25 tahun bersama ibunya yang marah akan perbuatan sesat ayahnya. Netta harus menyampaikan pesan terakhir almarhumah untuk ayahnya. Netta disambut curiga dan dianggap pembawa musibah karena kampungnya sedang dilanda teror Lampor, setan pencabut nyawa yang membawa keranda terbang.

Ayahnya juga meninggal tiba-tiba, sebelum Netta tiba. Edwin berusaha membela istrinya dan percaya akan niat baik kedatangannya. Namun satu per satu rahasia terkuak. Skandal busuk dan kejadian mengerikan muncul menghantui dan membuat keluarga ini terancam pecah. Apalagi ketika anak-anak mereka juga nyawanya terancam oleh Lampor. Tidak ada jalan lain bagi Edwin dan Netta selain menghadapi itu semua.