Liputan6.com, Jakarta Apa yang dimaksud dengan irama? Mendengar pertanyaan itu kebanyakan orang pasti akan mengaitkannya dengan musik. Tentu saja itu bukan pemahaman yang salah. Bahkan istilah itu lebih lekat dengan musik, meski bisa juga melekat pada konteks lain.
Baca Juga
Advertisement
Dalam kaitannya dengan musik, apa yang dimaksud dengan irama bisa dipahami sebagai variasi horizontal dan aksen dari suatu suara yang teratur. Irama disebut juga ritme. Ritme atau irama terbentuk dari suara dan diam. Suara dan diam tersebut digabungkan untuk membentuk pola suara yang berulang.
Kendati demikian, apa yang dimaksud dengan irama atau ritme tidak selalu hadir dengan bentuk pola yang teratur. Beberapa irama kadang melibatkan ketukan lebih kuat, lebih lama, lebih pendek, atau lebih pelan dari lainnya. Dalam sebuah komposisi musik, seorang komposer dapat menggunakan banyak ritme berbeda.
Lalu apa yang dimaksud dengan irama? Lalu apa kaitannya dengan ketukan? Di bagian selanjutnya dari artikel ini akan membahas lebih mendalam mengenai apa yang dimaksud dengan irama atau ritme, termasuk jenis-jenis irama dan ketukannya, berdasarkan sumber-sumber yang telah dirangkum Liputan6.com, Kamis (18/8/2022).
Apa yang dimaksud dengan irama?
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, banyak orang lebih sering mengaitkan irama dengan musik. Namun menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), irama tidak selalu terkait dengan musik. Dalam KBBI, setidaknya ada empat makna dari irama.
Apa yang dimaksud dengan irama menurut KBBI atara lain adalah sebagai berikut:
a. irama adalah gerakan berturut-turut secara teratur, turun naik lagu (bunyi dan sebagainya) yang beraturan atau disebut juga ritme;
b. dalam kaitannya dengan sastra, irama adlaah alunan yang tercipta oleh kalimat yang berimbang, selingan bangun kalimat, dan panjang pendek serta kemerduan bunyi;
c. dalam kaitannya dengan puisi, irama dipahami sebagai alunan yang terjadi karena perulangan dan pergantian kesatuan bunyi dalam arus panjang pendek bunyi, keras lembut tekanan, dan tinggi rendah nada;
d. sedangkan dalam musik, irama adalah ukuran waktu atau tempo.
Dilansir dari Britannica, irama dalam musik merupakan penempatan suara dalam waktu. Dalam pengertian yang paling umum, ritme berasal dari kata dalam bahasa Yunani, yakni Rhytmos, yang terbentuk dari kata rhein, yang artinya mengalir. Berdasarkan asal kata tersebut, ritme atau irama adalah pergantian teratur elemen kontras. Pengertian ritme juga terjadi dalam seni lain misalnya, puisi, lukisan, patung, dan arsitektur, serta di alam misalnya, ritme biologis.
Advertisement
Elemen Irama atau Ritme
Tidak seperti lukisan atau patung yang merupakan komposisi dalam ruang, karya musik adalah komposisi yang bergantung pada waktu. Apa yang dimaksud dengan irama adalah pola musik dalam waktu. Apa pun elemen lain yang dimiliki musik, ritme adalah satu-satunya elemen yang tak terpisahkan dari semua musik. Irama tetap bisa hadir dalam komposisi musik, meski dalam komposisi tersebut tidak ada melodi, misalnya seperti dalam ketukan drum dari apa yang disebut musik primitif. Namun hal itu tidak bisa terjadi sebaliknya, di mana melodi hadir dalam komposisi musik tanpa ritme.
Dalam musik yang memiliki harmoni dan melodi, struktur ritmis tidak dapat dipisahkan dari keduanya. Adapun elemen irama atau ritme antara lain adalah beat, tempo, dan rubato.
Ketukan
Pembagian satuan waktu musik disebut ketukan. Sama seperti seseorang menyadari denyut nadi, atau detak jantung tubuh yang stabil, demikian pula dalam menulis, melakukan, atau mendengarkan musik, seseorang menyadari urutan ketukan secara berkala.
Secara umum, ada dua elemen penting dalam ketukan, yakni down-beat dan up-beat. Untuk memahami elem ini, bayangkan saat seseorang bertepuk tangan. Down-beat merupakan momen ketukan ketika dua telapak tangan bertemu satu sama lain, sedangkan up-beat adalah momen ketika kedua telapak tangan berpisah atau menjauh satu sama lain.
Dari keras tidaknya, ketukan bisa keras atau pelan. Ketukan yang diberi penekanan dengan cara membuatnya lebih keras atau lebih kuat disebut stressed beat. Sedangkan ketukan yang lebih pelan tanpa tekanan disebut non-stressed beat.
Tempo
Laju ketukan fundamental disebut tempo. Ekspresi tempo lambat dan tempo cepat menunjukkan adanya tempo yang tidak lambat atau cepat melainkan sedang. Tempo sedang dianggap sebagai kecepatan berjalan alami, yakni antara 76 hingga 80 beat per minute (bpm), atau setara dengan kecepatan detak jantung 72 bpm.
Namun, tempo sebuah karya musik yang ditunjukkan oleh seorang komposer tidak mutlak atau final. Dalam pertunjukan, kemungkinan besar bervariasi sesuai dengan ide-ide interpretatif pemain atau pertimbangan seperti ukuran dan gema aula, ukuran ansambel, dan, pada tingkat lebih rendah, kemerduan instrumen. Perubahan dalam batas-batas tersebut tidak mempengaruhi struktur ritmis suatu karya.
Rubato
Tempo sebuah karya tidak pernah secara matematis kaku. Mustahil untuk mengikuti irama metronomik secara musikal untuk waktu yang lama.
Dalam beberapa bagian dalam komposisi musik, seorang musisi mungkin saja tidak melakukannya dengan tempo yang konstan, biasanya di bagian yang ramai mungkin diperlukan kelonggaran.
Modifikasi tempo seperti itu, yang dikenal sebagai tempo rubato, yaitu, “waktu yang dirampok.” Rubato merupakan bagian dari karakter musik. Rubato membutuhkan kerangka irama yang tidak fleksibel dari mana ia dapat berangkat dan ke mana ia harus kembali.
Birama
Setelah mengetahui apa yang dimaksud dengan irama, penting juga mengetahui apa itu birama ketika belajar musik. Dalam notasi balok (musik), birama adalah bagian atau segmen dari suatu baris melodi yang menunjukkan berapa ketukan dalam bagian tersebut. Misalnya, birama ¾ menunjukkan nada-nada pada setiap ruas birama seharga 3 ketukan yang setiap ketukannya senilai ¼.
Pada umumnya, suatu birama dibatasi oleh garis birama. Suatu lagu pendek terdiri atas 8 atau 16 birama, sedangkan lagu standar terdiri atas 32 birama.
Birama terdiri dari dua elemen, yakni angka atas dan angka bawah. Angka atas memberi tahu kita jumlah ketukan dalam setiap birama. Angka bawah mengindikasikan nilai ketukan tersebut.
Jika angka terbawah adalah 4, itu berarti ketukannya adalah not seperempat, empat not seperempat. Jika angka terbawah adalah 2, berarti nilai nadanya adalah setengah nada setengah.
Birama Umum
Birama yang paling umum digunakan di banyak lagu adalah birama 4/4. Dalam birama 4/4, da empat ketukan per takaran dan not seperempat menerima satu ketukan. Seluruh nada membutuhkan satu takaran penuh dalam waktu 4/4. Faktanya, birama 4/4 merupakan birama yang sangat umum sehingga sering disingkat di awal sebuah musik menjadi C besar. C ini adalah simbol untuk menunjukkan birama umum.
Birama 2/2 juga dikenal sebagai time cut. Birama ini juga sangat umum dan secara harfiah merupakan birama 4/4 yang dipotong menjadi dua. Setiap ukuran terdiri dari dua nada setengah. Kedengarannya hampir sama dengan 4/4. Yang membedakannya, birama 2/4 memiliki aksen yang lebih kuat pada ketukan ke-3.
Birama 2/4 juga merupakan birama yang sangat sangat umum. Birama jenis ini biasanya digunakan untuk lagu-lagu berjenis mars. Lagu Hari Kemerdekaan yang diciptakan H. Mutahar pada 1946, juga menggunakan birama 2/4.
Birama Tidak Teratur
Birama tidak beraturan atau ganjil adalah birama yang tidak dapat dibagi menjadi dua atau tiga kelompok seperti birama dengan 2, 3, 4, 6, sebagai angka atas. Birama yang masuk dalam kategori ini contohnya adalah birama 5/4, 5/8, 7/4, dan 7/8. Selain itu, banyak sekali variasi dan jenis birama yang tergolong sebagai birama tidak teratur.
Advertisement