Sukses

5 Perbedaan Gejala Cacar Monyet, Cacar Air, dan Campak

Risiko kematian dengan gejala cacar monyet mencapai 11 persen.

Liputan6.com, Jakarta - Memahami apa saja perbedaan gejala cacar monyet, cacar air, dan campak menjadi penting sebagai upaya penanganan serta pencegahan yang tepat. Cacar monyet dibanding dengan cacar air dan campak jauh lebih mematikan.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dalam keterangan resminya dilansir, pada Kamis (18/8/2022) mengungkap risiko kematian dengan gejala cacar monyet mencapai 11 persen. Kemudian pada cacar air sangat jarang terjadi dan campak cukup bervariasi.

Cacar monyet, cacar air, dan campak sama-sama dipengaruhi infeksi virus dan termasuk penyakit kulit yang menular. Perbedaan gejala cacar monyet, cacar air, dan campak bisa diamati dari demam yang timbul, penampakan ruam, perkembangan ruam, hingga distribusi ruamnya.

Agar lebih memahami, berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam lima perbedaan gejala cacar monyet, cacar air, dan campak, Kamis (18/8/2022).

2 dari 3 halaman

Perbedaan Gejala Cacar Monyet, Cacar Air, dan Campak

Memahami bahwa ada perbedaan gejala cacar monyet, cacar air, dan campak. Perbedaan gejala cacar monyet, cacar air, dan campak terlihat dari penampilan ruamnya. Kemudian perbedaan gejala cacar monyet, cacar air, dan campak terlihat dari demam yang timbul, lebih tinggi atau lebih rendah.

Perbedaan gejala cacar monyet, cacar air, dan campak dapat diamati dari berapa lama perkembangan ruam itu terjadi. Lalu perbedaan gejala cacar monyet, cacar air, dan campak bisa diamati dari distribusi ruam yang terjadi. Antara ketiga jenis cacar tersebut, mana yang lebih mematikan?

Ini penjelasan perbedaan gejala cacar monyet, cacar air, dan campak yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber literatur kesehatan:

1. Perbedaan Gejala Cacar Monyet, Cacar Air, dan Campak pada Kondisi Demam

- Cacar Monyet:

Memahami gejala cacar monyet adalah penderitanya akan mengalami demam dengan suhu lebih dari 38 derajat Celcius. Ruam pada gejala cacar monyet akan muncul setelah 1-3 hari kemudian.

Demam yang menjadi gejala cacar monyet akan disertai letih, lemas, mengigil, sakit kepala, nyeri otot, serta pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau selangkangan.

- Cacar Air:

Memahami gejala cacar air adalah penderitanya akan mengalami demam dengan suhu 39 derajat Celcius. Ruam pada gejala cacar air akan muncul setelah 0-2 hari kemudian.

Demam yang menjadi gejala cacar air akan disertai letih, lemas, sakit kepala, nyeri otot, kehilangan selera makan, dan mual.

- Campak:

Memahami gejala campak adalah penderitanya akan mengalami demam dengan suhu 40.5 derajat Celcius. Ruam pada gejala campak akan muncul setelah 1-3 hari kemudian.

Demam yang menjadi gejala campak akan disertai letih, lemas, mata merah sensitif cahaya, batuk kering, hidung beringus, sakit tenggorokan, badan sakit, nyeri, kehilangan selera makan, diare, muntah-muntah, dan muncul bercak putih keabu-abuan di mulut serta tenggorokan.

2. Perbedaan Gejala Cacar Monyet, Cacar Air, dan Campak pada Distribusi Ruam

- Cacar Monyet:

Gejala cacar monyet timbul karena infeksi virus monkeypox. Memahami gejala cacar monyet adalah penderitanya akan mengalami distribusi ruam mulai dari kepala, padat di muka dan lengan, kemudian di telapak tangan, dan telapak kaki.

- Cacar Air:

Gejala cacar air timbul karena infeksi virus varicella-zoster. Memahami gejala cacar air adalah penderitanya akan mengalami distribusi ruam mulai dari kepala, padat di bagian tubuh, kemudian di telapak tangan, dan telapak kaki.

- Campak:

Gejala campak timbul karena infeksi virus dari keluarga paramyxovirus. Memahami gejala campak adalah penderitanya akan mengalami distribusi ruam mulai dari kepala, dan dapat menyebar, dapat mengenai tangan dan kaki.

3 dari 3 halaman

Perbedaan Gejala Cacar Monyet, Cacar Air, dan Campak Selanjutnya

3. Perbedaan Gejala Cacar Monyet, Cacar Air, dan Campak pada Perkembangan Ruam

- Cacar Monyet:

Memahami gejala cacar monyet dari perkembangan ruam adalah paling tambat terjadi selama 3-4 minggu. Ruam dari gejala cacar monyet adalah akan berkembang dari bintil berisi cairan hingga berisi nanah, pecah dan berkerak, terakhir bisa menyebabkan borok di permukaan kulit.

- Cacar Air:

Memahami gejala cacar air dari perkembangan ruam adalah berkembang sangat cepat. Ruam dari gejala cacar air adalah akan berkembang dari benjolan merah atau merah muda, kemudian melepuh berisi cairan, dan saat sembuh benjolan akan pecah, kering, dan berkerak.

- Campak:

Memahami gejala campak dari perkembangan ruam adalah terjadi cepat antara 5-7 hari. Ruam dari gejala campak adalah akan berkembang setelah muncul bintik-bintik koplik (bintik-binti merah kecil dengan pusat biru-putih) di dalam mulut.

4. Perbedaan Gejala Cacar Monyet, Cacar Air, dan Campak pada Penampakan Ruam

- Cacar Monyet:

Memahami gejala cacar monyet dari penampakan ruam secara sederhana tampak seperti makula (perubahan warna kulit), papula (tonjolan yang padat dan nyeri tanpa nanah), vesikel (lepuhan dengan cairan pada epidermis), dan pustula (peradangan).

- Cacar Air:

Memahami gejala cacar air dari penampakan ruam secara sederhana tampak seperti makula (perubahan warna kulit), papula (tonjolan yang padat dan nyeri tanpa nanah), dan vesikel (lepuhan dengan cairan pada epidermis).

- Campak:

Memahami gejala campak dari penampakan ruam secara sederhana tampak seperti non-vesikular.

5. Perbedaan Gejala Cacar Monyet, Cacar Air, dan Campak pada Risiko Kematian

- Cacar Monyet:

Memahami gejala cacar monyet yang sudah disebutkan sebelumnya, sangat berisiko menyebabkan kematian sampai 11 persen. Pencegahan cacar monyet beserta gejala cacar monyet bisa dilakukan dengan melakukan vaksinasi cacar (smallpox).

- Cacar Air:

Memahami gejala cacar air yang sudah disebutkan sebelumnya, berisiko menyebabkan kematian tetapi kasusnya sangat jarang terjadi. Pencegahan cacar air beserta gejala cacar air bisa dilakukan dengan melakukan vaksinasi cacar air sebagai tindakan preventif paling efektif.

- Campak:

Memahami gejala campak yang sudah disebutkan sebelumnya, berisiko menyebabkan kematian tetapi kasusnya jarang terjadi, bisa disebut kasus kematian campak cukup bervariasi. Pencegahan campak beserta gejala campak bisa dilakukan dengan melakukan vaksinasi MMR.