Liputan6.com, Jakarta Contoh jurnal perlu dipahami setiap orang yang berkutat di bidang akademik. Istilah ini tentunya sudah akrab di telinga orang-orang yang aktif di bidang akademik, seperti mahasiswa, dosen, hingga peneliti.
Jurnal bisa dimaknai sebagai (buku) catatan harian, yang merujuk pada caratan harian pribadi. Di bidang akademik, jurnal secara sederhana bisa dimaknai sebagai sebuah karya tulis ilmiah. Jurnal ditulis dengan orientasi akademik. Jadi, target pembacanya adalah akademisi, peneliti, mahasiswa dan lain sebagainnya.Â
Contoh jurnal bisa kamu temui sebagai kumpulan artikel dalam bidang ilmu tertentu. Publikasi jurnal biasanya dilakukan secara tim, ada penulis, editor, layouter, dan lain sebagainya. Jadi, jurnal bukanlah artikel atau paper tunggal yang ditulis, namun publikasi ilmiah berupa kumpulan artikel.
Advertisement
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (18/8/2022) tentang contoh jurnal.
Mengenal Jurnal
Sebelum mengenali contoh jurnal, kamu tentunya perlu memahami artinya terlebih dahulu. Jurnal bisa dimaknai sebagai (buku) catatan harian, yang merujuk pada catatan harian pribadi. Jadi, dalam hal ini jurnal adalah buku atau catatan harian seseorang. Di samping beberapa pengertiannya, jurnal adalah istilah yang lebih akrab digunakan pada bidang akademik.
Jurnal adalah karya tulis ilmiah. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), jurnal adalah majalah yang khusus memuat artikel dalam bidang ilmu tertentu. Contoh jurnal merujuk pada publikasi ilmiah yang memuat artikel dan umumnya terbit secara reguler.
Jurnal dikenal sebagai sebuah tulisan khusus yang membahas suatu hal tertentu, misalnya membuat suatu artikel ilmiah pada sebuah bidang ilmu tertentu. Jurnal adalah tulisan yang dibuat oleh orang yang kompeten dalam bidangnya, dan diterbitkan oleh sebuah instansi maupun lembaga. Artikel yang ditulis untuk jurnal biasanya akan direview oleh pakar di bidang studi tertentu sesuai dengan topik yang ditulis dalam artikel.
Contoh jurnal tidak terbatas hanya pada laporan penelitian, namun bisa pula berupa review literatur. Artikel jurnal biasanya terdiri dari beberapa bagian seperti, judul, abstrak, kata pengantar, kajian pustaka, metodologi, hasil analisis, diskusi, hingga implikasi hasil penelitian. Terkadang juga disertai usulan tentang agenda riset lanjutan dan rekomendasi.
Advertisement
Jenis-Jenis Jurnal
Jenis-jenis jurnal juga perlu kamu ketahui sebelum melihat contoh jurnal. Ada 6 jenis jurnal, yaitu jurnal penelitian, jurnal cetak, jurnal elektronik, jurnal nasional, jurnal internasional, dan jurnal internasional bereputasi. Kamu tentunya sudah mengenali contoh jurnal berdasarkan jenis-jenisnya yang akan dibahas di bawah ini.
- Jurnal Penelitian. Jurnal penelitian adalah sebuah laporan peneliti tentang hasil penelitian yang telah ia lakukan secara ilmiah. Biasanya laporan jurnal penelitian dimasukkan dalam terbitan kumpulan jurnal bersama-sama dengan laporan-laporan peneliti lainnya.
- Jurnal Cetak. Jurnal cetak adalah salah satu macam jurnal yang ditulis oleh seorang atau kumpulan peneliti dan lantas disebarluaskan melalui media cetak. Jurnal cetak saat ini kebanyakan telah digantikan oleh keberadaan jurnal online atau e-journal.
- Jurnal Elektronik (Online). Jurnal elektronik atau e-jurnal adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan sebuah publikasi berkala yang diterbitkan dalam bentuk digital yang akan ditampilkan di layar komputer.
- Jurnal Nasional. Menurut pasal 20 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, jurnal nasional adalah sarana penerbitan artikel bersifat nasional (publikasi ilmiah nasional), dan salah satu dari jenis karya ilmiah, yang menjadi petunjuk adanya pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
- Jurnal Internasional. Jurnal internasional adalah jurnal yang naskah-naskahnya bersifat internasional. Oleh karena itu bahasa yang digunakan adalah bahasa internasional, yaitu bahasa PBB: Inggris, Prancis, Arab, Cina dan Rusia. Menulis di jurnal internasional berarti menyajikan hal-hal yang bersifat baru (novelty) kepada para ahli berkompetensi internasional.
- Jurnal Internasional Bereputasi. Mengutip dari Pedoman Tata Kelola Jurnal oleh Kemenristekdikti, jurnal internasional bereputasi adalah jurnal yang memenuhi kriteria jurnal internasional dengan kriteria tambahan terindeks oleh database internasional. Indeksasi adalah sebuah proses untuk mendaftarkan suatu jurnal pada lembaga pengindeks bereputasi, lembaga pengindeks akan membantu jurnal yang bersangkutan mempromosikan jurnalnya kepada publik.
Pedoman Penulisan Jurnal Ilmiah
Dalam mengenali contoh jurnal, kamu harus tahu bahwa penulisan jurnal ilmiah tidak boleh sembarangan. Ada berbagai pedoman yang perlu kamu ketahui dan patuhi. Berikut ini adalah pedoman penulisan jurnal ilmiah yang harus diterapkan apabila kamu ingin menulis suatu karya ilmiah:
- Makalah merupakan pemikiran sendiri, belum pernah dipublikasikan, mengandung unsur kekinian dan bersifat ilmiah.
- Judul makalah harus spesifik, jelas, singkat, informatif, dan menggambarkan substansi dari tulisan serta tidak perlu diawali dengan kata penelitian/analisis/ studi, kecuali kata tersebut merupakan pokok bahasan dan ditulis dalam dua bahasa (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris). Diketik dengan huruf besar, di-bold, kecuali pada nama latin.
- Nama penulis ditampilkan dengan jelas; lengkap tanpa menyebutkan gelar; nama asli; penulisan nama sebaiknya tidak disingkat, bila penyingkatan nama harus mengikuti kaidah dan konsisten; nama penulis utama berada pada urutan paling depan.
- Alamat penulis berisi nama instansi/lembaga tempat penulis bekerja dan alamat e-mail penulis (tidak boleh alamat e-mail instansi).Â
- Abstrak ditulis dalam dua bahasa, yaitu Bahasa Indonesia yang memuat tidak boleh lebih dari 250 kata dan Bahasa Inggris yang memuat tidak boleh lebih dari 200 kata. Bersifat mandiri (stand alone). Abstrak harus berisi permasalahan pokok; tujuan penelitian atau kajian/review dilakukan dan metode penelitian atau kajian/review serta pernyataan singkat hasil dan prospeknya.
- Kata kunci ditulis dalam dua bahasa (Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris), ditempatkan di bawah abstrak, dapat berupa kata tunggal dan kata majemuk yang terdiri dari 3-5 (tiga sampai lima).
- Isi makalah penelitian terdiri dari: Pendahuluan (Latar Belakang, Tujuan), Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian, Hasil dan Pembahasan (termasuk Ilustrasi: gambar, tabel, grafik, foto, diagram, dan lain-lain), Kesimpulan, Ucapan Terima Kasih (opsional) Daftar Pustaka (paling sedikit 10 referensi).Â
- Isi makalah kajian/review terdiri dari: Latar Belakang, Tujuan, Pembahasan, Kesimpulan, Daftar Pustaka (paling sedikit 25 referensi), Penulis mempunyai jabatan serendah-rendahnya Peneliti Madya atau non peneliti yang setara.
Advertisement
Contoh Jurnal
Berikut contoh jurnal dikutip dari sarjanaekonomi.co.id yang perlu kamu perhatikan:
Â
Analisis Karakteristik Kain Tenun Dibuat dari Serat Tanaman Lidah Mertua
ABSTRAK
Tanaman lidah mertua merupakan tanaman yang banyak ditanam sebagai tanaman hias di Indonesia. Tanaman lidah mertua memiliki kandungan serat alami yang cukup baik sebagai bahan baku untuk tekstil. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa karakteristik kain yang dibuat dari serat tanaman lidah mertua. Diketahui nilai kekuatan tarik hasil tenun kain belum memenuhi standar SNI.
  PENDAHULUAN
Tanaman lidah mertua adalah tanaman yang mudah dibudidayakan di indonesia karena tidak membutuhkan banyak air dan cahaya. Tanaman ini lebih banyak dimanfaatkan sebagai tanaman hias. Karakteristik serat daun lidah mertua hampir sama dengan serat pada daun nanas. Karakteristik pada serat daun lidah mertua adalah tidak mudah rapuh, panjang, dan mengkilat.
Kandungan selulosa dan lignin pada lidah mertua cukup tinggi. Oleh karenanya, serat tanaman daun lidah mertua sangat efektif untuk dijadikan sebagai bahan baku industri tekstil. Serat pada daun tanaman lidah mertua juga sudah banyak dimanfaatkan pada industri otomotif untuk memperkuat serat polyester.
METODE PENELITIAN
Pada penelitian ini serat daun lidah mertua diambil dengan menggunakan manual. Penelitian ini dilakukan di daerah Bandung yang memiliki tempat perkembangbiakan daun lidah mertua. Setelah dilakukan pengambilan daun lidah mertua, kemudian sampel dibawa ke laboratorium teknologi proses untuk dicek kandungan air dan warna di dalamnya.
Serat tanaman daun lidah mertua yang telah diambil kemudian ditenun menjadi kain. Setelah kain tenun jadi, selanjutnya kain diuji dengan beberapa parameter seperti sifat fisik serat, sifat mekanik serat, karakteristik bahan baku, dan rendemen serat kering.
  HASIL DAN PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa nilai rendemen total dari serat kering sebesar 1 4%. Kekuatan tarik kain tenun yang dihasilkan belum memenuhi standar nasional Indonesia, sehingga perlu dilakukan strategi lain dalam mengolah serat daun lidah mertua menjadi kain. Sementara untuk kekuatan sobek kain telah memenuhi standar nasional Indonesia.