Liputan6.com, Jakarta Penyebab tanah longsor perlu untuk diketahui dan dipahami. Tanah longsor adalah salah satu bencana yang cukup sering terjadi di Indonesia. Biasanya, bencana ini terjadi di daerah-daerah yang memiliki lereng-lereng yang curam. Tanah longsor sendiri adalah salah satu bencana yang wajib untuk diwaspadai karena kerap menimbulkan korban nyawa serta kerugian materi bagi warga yang terdampak.
Baca Juga
Advertisement
Tanah longsor sendiri merupakan sebutan bagi pergerakan tanah akibat dari peristiwa geologi gerakan masa tanah bebatuan. Penyebab tanah longsor bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor. Tanah longsor bisa terjadi baik karena faktor alam dan juga karena ulah manusia.
Memahami penyebab tanah longsor memiliki peranan yang besar dalam mencegah terjadinya bencana alam ini. Dengan demikian, kita dapat memetakan daerah rawan longsor dan melakukan berbagai tindakan pencegahan guna menghindari kerusakan yang dapat ditimbulkan, baik hilangnya nyawa maupun kerusakan materi. Oleh sebab itu, penting bagi orang-orang yang tinggal di daerah lereng atau rawan longsor untuk memahami penyebab tanah longsor dan ciri-cirinya.
Berikut ini adalah beberapa penyebab tanah longsor berikut ciri-ciri dan cara pencegahannya yang dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (22/8/2022).
Penyebab Tanah Longsor - Faktor Alam
1. Erosi Tanah
Salah satu penyebab tanah longsor yang umum terjadi. Erosi sendiri merupakan proses pengikisan tanah oleh aliran air. Erosi dapat disebabkan oleh aliran air permukaan, air hujan, sungai, maupun gelombang laut. Aliran-aliran air ini dapat mengikis tanah. Bila pengikisan ini terjadi di kaki lereng-lereng, maka erosi dapat menyebabkan lereng tersebut menjadi lebih curam. Dengan demikian, maka lereng tersebut menjadi semakin rawan longsor.
Pohon berperan penting dalam mencegah dan menghambat proses erosi. Oleh sebab itu, lereng atau tebing yang gundul atau kekurangan pohon akan jauh lebih rawan terhadap erosi dan menyebabkan tebing tersebut menjadi lebih mudah longsor.
2. Curah Hujan Tinggi
Tingginya curah hujan juga menjadi salah satu penyebab tanah longsor yang sering terjadi. Saat musim kemarau, tanah akan menjadi kering dan membentuk pori-pori atau rongga-rongga tanah. Selanjutnya, tanah yang mengalami kekeringan akan menjadi retak-retak.
Saat musim penghujan tiba, air hujan yang turun akan langsung masuk ke dalam retakan-retakan tanah yang terbuka tersebut. Kemudian, pori-pori tanah yang terbuka itu akan dipenuhi dengan air hujan yang kemudian menyebabkan terjadinya pergeseran tanah. Hal tersebut akan mengakibatkan terjadinya tanah longsor dan juga erosi tanah.
3. Getaran
Penyebab tanah longsor selanjutnya adalah terjadinya getaran pada tanah. Salah satu sumber penyebab getaran pada tanah ialah gempa bumi. Bergetarnya tanah saat terjadi gempa bumi dapat menyebabkan pergeseran tanah yang kemudian menjadi penyebab tanah longsor di daerah tersebut.
4. Lereng Tebing yang Terjal
Terjalnya lereng tebing dapat menjadi salah satu penyebab tanah longsor. Lereng tebing yang terjal dapat terbentuk akibat proses erosi oleh aliran air yang deras, ataupun karena hembusan angin kencang yang mengikis lereng tersebut. Proses tersebut dapat membuat lereng menjadi terjal sehingga rawan terjadi tanah longsor.
5. Kurangnya Kepadatan Tanah
Ada beberapa jenis tanah tertentu yang dapat menjadi faktor penyebab tanah longsor karena kurangnya kepadatan tanah di daerah tersebut. Biasanya tanah ini memiliki beberapa ciri atau karakteristik seperti mudah pecah saat musim panas dan lembek saat musim hujan. Tanah yang kurang padat lebih mudah terjadi pergeseran sehingga menyebabkan longsor.
6. Bebatuan Lapuk
Ada beberapa lereng yang terbuat dari endapan batu-batu yang berasal dari gunung berapi dan batu jenis sedimen kecil memiliki sifat lapuk atau kekuatan yang mudah hancur menjadi tanah. Lereng yang terbentuk dari jenis bebatuan ini lebih mudah mengalami pergeseran tanah yang menjadi penyebab tanah longsor.
Advertisement
Penyebab Tanah Longsor - Ulah Manusia
1. Lalu Lintas di Sekitar Lereng Tebing
Laju lalu lintas di sekitar lereng tebing dapat menjadi salah satu penyebab tanah longsor. Pasalnya, laju kendaraan tersebut dapat menghasilkan getaran pada tanah lereng tersebut. Getaran-getaran tersebut lama kelamaan akan menyebabkan tanah menjadi retak dan lama kelamaan membuat tanah di lereng tersebut bergeser dan menyebabkan longsor.
2. Hutan gundul
Tebing yang memiliki hutan gundul atau kekurangan pohon adalah salah satu daerah yang rawan longsor. Pepohonan memiliki peranan penting, khususnya di daerah perbukitan, karena dapat membantu untuk menyimpan air yang ada di dalam tanah dan memperkuat struktur tanah. Â Air yang berlimpah akan disimpan terlebih dahulu di akar pohon, sehingga tanah akan tetap kokoh dan tidak longsor.
Hutan gundul dapat disebabkan karena terjadinya pembalakan atau penebangan hutan secara liar. Pembalakan liar ini adalah salah satu ulah manusia yang dapat menjadi penyebab tanah longsor.
3. Kegiatan Tambang
Ulah manusia berikutnya yang dapat menjadi penyebab tanah longsor ialah kegiatan pertambangan. Pada pertambangan, bahan peledak sering digunakan. Penggunaan bahan peledak ini akan menyebabkan terjadinya getaran di bawah tanah, membuat daerah tersebut menjadi rawan longsor.
4. Penggunaan Lereng untuk Lahan Pertanian
Tidak jarang lereng tebing atau gunung digunakan sebagai lahan pertanian oleh warga. Akan tetapi, hal ini dapat menjadi salah satu penyebab tanah longsor. Pasalnya, tanaman pertanian dan perkebunan memiliki i akar yang kecil dan tidak cukup kokoh untuk menjaga struktur tanah agar tetap kuat. Dengan demikian, penataan lahan pertanian dan perkebunan yang buruk dapat menyebabkan daerah tersebut menjadi rawan longsor.
5. Beban Berlebihan
Penyebab tanah longsor yang berikutnya ialah beban berlebihan pada suatu area tertentu. Lereng tebing memiliki kemampuan menahan beban yang terbatas. Saat beban yang ada di tebing tersebut terlampau berat, maka akan terjadi tanah longsor. Hal ini bisa disebabkan faktor alam seperti tumpukan salju, maupun ulah manusia seperti tumpukan sampah dan juga pemukiman.
Daerah Rawan Longsor dan Ciri-Ciri Akan Terjadi Longsor
Setelah mengetahui faktor-faktor penyebab tanah longsor, ada baiknya kamu memahami daerah-daerah yang rawan atau rentan terjadi tanah longsor beserta ciri-cirinya. Dengan mengetahui daerah-daerah yang rawan longsor serta ciri-cirinya, kamu dapat mewaspadai dan mencegah terjadinya tanah longsor. Berikut ini adalah daerah-daerah yang rawan longsor beserta ciri-ciri akan terjadinya tanah longsor:
1. Daerah Rawan Longsor
- Medan terjal, termasuk area di dasar ngarai;
- Lahan yang sebelumnya terbakar oleh kebakaran hutan;
- Tanah yang telah diubah karena aktivitas manusia seperti deforestasi atau konstruksi;
- Saluran di sepanjang sungai atau sungai;
- Area mana pun yang aliran permukaannya diarahkan atau tanah sangat jenuh.
2. Ciri-Ciri akan Terjadi Tanah Longsor
- Munculnya retakan di lereng sehabis hujan
- Tebing terlihat rapuh atau kurang kokoh
- Batu-batu kerikil berjatuhan dari atas tebing atau lereng
- Munculnya mata air baru secara tiba-tiba
- Genangan air saat musim hujan akan lenyap saat akan terjadi longsor
- Pintu dan jendela susah untuk dibuka
- Pepohonan tampak miring
- Halaman rumah atau dalam rumah mendadak ambles.
Advertisement
Cara Mencegah Tanah Longsor
Setelah mengetahui penyebab tanah longsor, kamu juga perlu memahami dan mengetahui cara mencegah tanah longsor. Mengetahui cara mencegah tanah longsor dapat membantu untuk menghindari terjadinya korban jiwa maupun kerugian materi akibat bencana alam ini. Berikut ini adalah beberapa cara mencegah tanah longsor:
1. Hindari membangun rumah di bawah atau dekat tebing,
2. Buatlah sengkedan atau terasering di lereng terjal kalau membentuk pemukiman di daerah tersebut,
3. Hindari untuk membuka kolam atau perkebunan di lereng yang dekat dengan pemukiman warga,
4. Apabila terlihat ada retakan, segara tutup retakan tersebut dengan tanah yang kemudian dipadatkan agar air hujan tidak dapat memasuki celah-celah tanah tersebut
5. Hindari memotong tebing menjadi tegak,
6. Jangan menebang pohon di sekitar lereng.
7. Hindari membuat pemukiman di tepi sungai karena rentan terkena erosi
8. Membuat saluran pembuangan air yang secara otomatis dapat digunakan sebagai saluran penampungan air tanah,
9. Menanam jenis tananam keras dan ringa, yang memiliki akar dalam di wilayah yang curam, dan
10. Pengembangan usaha tani rumah longsor lahan.