Liputan6.com, Jakarta Tata cara sholat subuh wajib dipahami oleh umat Islam. Pasalnya, sholat subuh merupakan salah satu sholat lima waktu yang wajib dilaksanakan setiap muslim. Jadi, tidak ada alasan untuk tidak mengetahui tentang niat, doa, hingga tata cara sholat subuh ini.
Baca Juga
Advertisement
Sholat Subuh dilakukan sebanyak 2 rakaat, dan boleh dilaksanakan dari terbitnya fajar sampai menjelang matahari terbit. Kamu bisa melaksanakan sholat Subuh sendiri maupun berjamaah. Tentunya sholat Subuh berjamaah akan memberikan seorang muslim keutamaan yang lebih besar.
Tata cara sholat subuh tidak jauh berbeda dengan sholat wajib lainnya. Perbedaannya mungkin terdapat pada adanya pembacaan doa qunut sebelum sujud. Namun, pembacaan doa qunut ini dalam Madzhab Syafi’i disunahkan.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (24/8/2022) tentang tata cara sholat subuh.
Keutamaan Sholat Subuh
Sebelum mengenali tata cara sholat subuh, kamu mungkin perlu memahami betapa istimewanya solat wajib satu ini. Berikut beberapa keutamaan sholat subuh:
- Lebih baik dari dunia dan seluruh isinya
Rasulullah SAW bersabda: "Dua rakaat shalat Subuh, lebih baik daripada dunia dan seisinya." (HR. Muslim dan Ahmad).
Dalam hadist lain yang diriwayatkan oleh Muslim disebutkan bahwa sholat sunah dua rakaat sebelum sholat Subuh lebih disukai oleh Rasulullah SAW daripada dunia dan seluruh isinya.
- Setara dengan sholat semalam suntuk
Dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang melaksanakan shalat 'Isya secara berjamaah maka ia seperti shalat malam separuh malam. Dan barang siapa mengerjakan shalat Subuh secara berjamaah maka Ia seperti shalat malam satu malam penuh." (HR. Muslim).
- Tidak akan masuk neraka
Dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW bersabda: "Tidak akan masuk neraka, orang yang melaksanakan shalat sebelum matahari terbit dan sebelum tenggelamnya." (HR. Muslim)
Dari hadist ini disebutkan bahwa memelihara shalat Subuh dan Ashar dapat menyelamatkan kita dari neraka atas izin Allah SWT.
- Disaksikan oleh malaikat
Dalam sebuah hadist, "Malaikat-malaikat siang bergantian mendampingin kalian dengan malaikat-malaikat malam, dan mereka berkumpul di waktu shalat Subuh dan Ashar setelah itu malaikat yang semalaman menjaga kalian naik ke langit. Lalu Allah bertanya kepada mereka dan Dia lebih tahu tentang mereka-' Bagaimana kalian tinggalkan hamba-hamba-Ku?' Mereka menjawaB, 'Kami meninggalkan dalam keadaan shalat dan kami datang kepada mereka ketika mereka shalat." (HR.Bukhari).
- Mendapat perlindungan dari Allah
"Barang siapa melaksanakan shalat Subuh secara berjamaah maka ia berada dalam perlindungan dari Allah SWT." (HR. Ibnu Majah).
- Pembeda orang mukmin dengan munafik
Dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW bersabda: "Shalat terberat bagi orang-orang munafik adalah shalat 'Isya dan Subuh. Padahal seandainya mereka mengetahui pahala pada kedua shalat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walaupun harus merangkak." (HR. Ahmad).
Advertisement
Waktu Sholat Subuh
Sholat merupakan kewajiban bagi setiap umat islam. Dalam melakukan tata cara sholat Subuh, tentunya kamu harus tahu batas waktu pelaksanaannya. Dalam hadits dari Abdullah bin Amir Ibnul 'Ash RA. berkata, Rasulullah SAW. ditanya tentang waktu sholat yang lima, beliau menjawab: "Waktu sholat fajar adalah selama belum terbitnya matahari yang awal..." (HR. Muslim).
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda: "Dan waktu sholat adalah dari terbitnya fajar sampai sebelum terbitnya matahari. Maka apabila matahari telah terbit berhentilah dari shalat karena matahari itu terbit di antara dua tanduk syaitan." (HR. Muslim).
Dari kedua hadist di atas tercantum bahwa batas waktu sholat Subuh adalah sebelum terbitnya matahari. Batas waktu sholat Subuh adalah dari terbitnya fajar sampai menjelang matahari terbit.
Niat Sholat Subuh
Sebelum memahami tata cara sholat subuh, kamu perlu mengenali niatnya terlebih dahulu. Niat sholat Subuh sendiri, menjadi makmum, dan menjadi imam berbeda. Berikut niat sholat Subuh sebagai bagian dari tata cara sholat Subuh:
- Niat Sholat Subuh Sendiri
Ushallii fardash-Shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati adaa’an lillaahi ta’aalaa.
Artinya: Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Shubuh sebanyak dua raka’at dengan menghadap kiblat, karena Allah Ta’ala.
- Niat Sholat Subuh Menjadi Makmum
Ushallii fardhash-Shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati makmuuman lillaahi ta’aalaa.
Artinya: Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Shubuh sebanyak dua raka’at dengan menghadap kiblat, sebagai makmum, karena Allah Ta’ala.
- Niat Sholat Subuh Menjadi Imam
Ushallii fardash-Shubhi rak’ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillaahi ta’aalaa.
Artinya: Saya (berniat) mengerjakan sholat fardhu Shubuh sebanyak dua raka’at dengan menghadap kiblat, sebagai imam, karena Allah Ta’ala.
Advertisement
Tata Cara Sholat Subuh
Dalam pelaksanaanya, tata cara sholat Subuh tidak berbeda dengan sholat fardu lainnya. Memang yang berbeda adalah jumlah rakaat serta terdapat bacaan doa qunut di rakaat kedua ini saja. Namun untuk bacaan qunut dalam tata cara sholat Subuh ini pun ada perbedaan pendapat.
Berikut tata cara sholat Subuh setelah kamu menyucikan diri dengan ber-wudhu:
1. Niat sholat Subuh.
2. Takbiratul Ikhram, berdiri sambil mengucapkan takbir “Allahu Akbar”. Pandangan mata melihat kearah tempat sujud. Tangan disedekapkan pada posisi tangan kanan diatas tangan kiri.
3. Membaca doa Iftitah. Doa Iftitah dalam sholat hukum bacaannya adalah Sunnah.
4. Membaca surat Al-Fatihah
5. Membaca salah satu surat dari Al-Quran
6. Melakukan gerakan Ruku' dengan tuma'ninah
7. Melakukan gerakan I'tidal dengan tuma'ninah
8. Melakukan gerakan Sujud dengan tuma'ninah
9. Duduk diantara dua sujud dengan tuma'ninah
8. Sujud lagi sambil membaca bacaannya
10. Berdiri untuk mengerjakan rakaat kedua. Gerakan rakaat kedua sama seperti di rakaat pertama, jika tanpa membaca doa qunut.
14. Salam.
Hukum Membaca Doa Qunut
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, tata cara sholat Subuh tanpa doa qunut memang masih menimbulkan perdebatan.
Imam Nawawi menerangkan dalam kitab Majmu’nya:
“Dalam Madzhab kita (madzhab Syafi’i) disunnahkan membaca qunut dalam shalat Shubuh, baik karena ada mushibah maupun tidak. Inilah pendapat mayoritas ulma’ salaf”. (al-Majmu’, juz 1: 504)
Dalam melaksanakan Sholat Subuh, jika imam Qunut maka kamu harus ikut Qunut dan jika tidak maka juga tidak.
Sebagaimana disampaikan Ali bin Abi Thalib dan Mu’adz bin Jabal:
“Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,”Apabila salah seorang dari kalian mendapatkan shalat dan imam sedang dalam suatu keadaan, maka hendaklah ia berbuat seperti imam berbuat.” [HR at Tirmidzi, dan dishahihkan al Albani dalam Shahih Sunan at Tirmidzi, no. 484]
Advertisement