Liputan6.com, Jakarta Varikokel adalah suatu kondisi yang perlu diwaspadai oleh pria. Pasalnya, kondisi ini dapat memengaruhi kesuburan pria. Varikokel kerap dianggap sepele karena biasanya tidak menimbulkan masalah serius bagi pria.
Baca Juga
Advertisement
Varikokel mirip dengan varises yang ada di kaki, namun kondisi ini terjadi di sekitar testis. Varikokel diperkirakan memengaruhi 15 persen pria, biasanya antara usia 15 sampai 25 tahun. Varikokel perlu dipahami ciri-cirinya agar tidak berdampak buruk bagi pria.
Oleh karena itu, penting mengenali penyebab kondisi pembesaran pembuluh darah di skrotum ini. Kebanyakan penyebab varikokel berkembang dari waktu ke waktu. Penyebab varikokel cukup mudah didiagnosis dan kebanyakan tidak memerlukan pengobatan serius.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (24/8/2022) tentang varikokel.
Varikokel adalah
Varikokel adalah pembesaran pembuluh darah vena di dalam skrotum. Skrotum adalah kantung tertutup kulit yang menahan testis. Skrotum juga mengandung arteri dan vena yang mengantarkan darah ke kelenjar reproduksi. Pembuluh darah vena yang menjadi penyebab varikokel disebut pleksus pampiniformis.
Varikokel adalah kondisi yang hanya terjadi di skrotum. Kondisi varikokel mirip dengan varises yang biasa terjadi di kaki. Varikokel adalah kondisi yang dapat menyebabkan penurunan produksi dan kualitas sperma. Kondisi ini bisa berujung pada kemandulan pada beberapa kasus. Varikokel adalah kondisi yang juga bisa mengecilkan testis.
Sebagian besar varikokel ditemukan pada skrotum sebelah kiri. Namun, varikokel tetap dapat terjadi pada kedua sisi skrotum. Varikokel adalah kondisi yang sering kali tidak menimbulkan gejala dan tidak membahayakan nyawa, akan tetapi menimbulkan mengecilnya testis sehingga dapat mengganggu kesuburan. Pada varikokel yang menimbulkan gejala atau mengakibatkan kemandulan pada penderita, biasanya akan ditangani dengan cara operasi.
Advertisement
Penyebab Varikokel
Secara pasti, penyebab varikokel masih belum jelas. Melansir Mayo Clinic, banyak ahli percaya varikokel adalah kondisi yang terbentuk ketika katup di dalam pembuluh darah di tali pusat mencegah darah mengalir dengan baik. Cadangan yang dihasilkan menyebabkan pembuluh darah melebar. Ini dapat menyebabkan kerusakan pada testis dan mengakibatkan kesuburan yang memburuk.
Seperti Liputan6.com kutip dari Healthline, pada vena yang sehat di dalam skrotum, katup satu arah memindahkan darah dari testis ke skrotum, yang mengirimkannya kembali ke jantung. Terkadang darah tidak mengalir melalui pembuluh darah seperti seharusnya dan mulai menggenang di pembuluh darah, menyebabkannya membesar. Varikokel adalah kondisi yang berkembang perlahan seiring waktu. Selain itu, tidak ada juga faktor risiko yang menjadi penyebab varikokel. Tapi, varikokel lebih sering muncul saat masa pubertas.
Ciri-Ciri Varikokel
Varikokel adalah kondisi yang umumnya terbentuk selama masa pubertas dan lebih sering ditemukan di sisi kiri skrotum. Ini karena Anatomi sisi kanan dan kiri skrotum tidak sama. Varikokel bisa muncul di kedua sisi, tetapi sangat jarang. Mengutip Urologyhealth, kebanyakan pria dengan varikokel tidak memiliki gejala.
Gejala atau ciri-ciri yang berhubungan dengan varikokel seperti benjolan di salah satu testis, pembengkakan di skrotum, vena yang tampak membesar atau bengkok di skrotum (digambarkan seperti sekantong cacing), dan rasa sakit yang tumpul dan berulang di skrotum.
Kondisi varikokel juga jarang bisa menyebabkan rasa sakit. Namun, bila ada, rasa sakit ini bisa bervariasi dari ketidaknyamanan yang tajam hingga yang tumpul. Rasa sakit bisa meningkat dengan berdiri atau aktivitas fisik, terutama dalam waktu lama, memburuk selama sehari, dan akan merasa lega ketika berbaring telentang.
Advertisement
Dampak Varikokel
Varikokel adalah kondisi yang bisa ditemukan melalui pemeriksaan skrotum sendiri atau selama pemeriksaan rutin dokter. Pemeriksaan ini termasuk pemeriksaan fisik oleh dokter. Varikokel akan digambarkan sebagai "kantong cacing" karena penampilan dan tekstur mereka. Selain itu bisa juga dilakukan pemeriksaan valsalva manuver, dan USG skrotum.
Melansir Healthline, dalam beberapa kasus, varikokel dapat menyebabkan berbagai komplikasi. Komplikasi dari varikokel adalah sebagai berikut:
- Infertilitas. Infertilitas adalah komplikasi paling serius yang dapat terjadi. Ini mungkin terjadi karena peningkatan jumlah darah di daerah tersebut meningkatkan suhu testis. Antara 35 dan 44 persen pria dengan infertilitas primer memiliki varikokel. Varikokel mempengaruhi 45 hingga 81 persen pria dengan infertilitas sekunder.
- Penyusutan testis. Varikokel adalah kondisi yang dapat menyebabkan atrofi testis, atau penyusutan. Tubulus penghasil sperma membentuk sebagian besar testis. Jika rusak, testis mungkin menjadi lebih kecil dan lebih lembut.
- Ketidakseimbangan hormon. Ketika sel-sel bereaksi terhadap peningkatan tekanan, perubahan hormon dapat terjadi. Mungkin ada tingkat hormon luteinizing (LH) yang lebih tinggi. Hormon ini hadir pada pria dan wanita, tetapi lebih tinggi pada wanita. Mungkin juga ada kadar testosteron normal hingga subnormal.
Pengobatan Varikokel
Tidak ada pencegahan spesifik yang dapat dilakukan untuk menghindari varikokel, jadi kamu tentu perlu mengenali pengobatannya. Mengutip Healthline, varikokel tak harus selalu memerlukan pengobatan. Tapi, pengobatan diperlukan ketika varikokel menyebabkan rasa sakit, atrofi testis, atau kemandulan. Dalam kasus ini, operasi mungkin direkomendasikan.
Tidak ada obat untuk mengobati atau mencegah varikokel. Tetapi obat penghilang rasa sakit (seperti acetaminophen atau ibuprofen) dapat membantu mengatasi rasa sakit. Perawatan varikokel yang bermasalah dapat meliputi:
- Pembedahan Varikokelektomi
Varikokelektomi adalah pembedahan terbuka yang dilakukan dengan anestesi lokal atau umum. Dokter bedah akan mengakses area tersebut melalui selangkangan, atau yang lebih jarang, melalui perut atau paha atas. Menggunakan ultrasonografi dan mikroskop bedah, mereka akan menutup pembuluh darah yang terkena untuk merutekan ulang darah melalui pembuluh lain yang lebih sehat. Nyeri pasca operasi biasanya minimal, dan individu dapat segera kembali ke aktivitas normal.
- Embolisasi varikokel
Embolisasi varikokel adalah prosedur yang kurang invasif. Kateter kecil dimasukkan ke dalam selangkangan atau vena leher. Sebuah kumparan kemudian ditempatkan ke dalam kateter dan ke dalam varikokel. Ini menghalangi darah masuk ke pembuluh darah abnormal. Ini dapat dilakukan sebagai prosedur rawat jalan, dan waktu pemulihannya relatif singkat.
- Bedah laparoskopi
Ahli bedah membuat sayatan kecil di perut dan memasukkan instrumen bedah kecil melalui lubang.
Advertisement