Liputan6.com, Jakarta - Apa penyebab keputihan terus-menerus pada wanita? Semua wanita pasti akan mengalami keputihan, karena ini respon alat genital wanita menjaga kebersihan, kelembapan, dan caranya melindungi dari infeksi berbahaya.
Baca Juga
Advertisement
Ahli kebidanan dan ginekologi, Valinda Riggins Nwadike, MD, MPH dalam review medisnya melansir dari Medical News Today, pada Kamis (25/8/2022) menjelaskan ada tujuh penyebab keputihan terus-menerus pada wanita. Memahami apa penyebab keputihan terus-menerus atau berlebihan pada wanita ada yang normal dan tidak normal.
Apa penyebab keputihan terus-menerus yang normal adalah berhubungan dengan gairah seksual dan masa ovulasi. Sementara apa penyebab keputihan terus-menerus yang tidak normal berhubungan dengan ketidakseimbangan hormon, infeksi bakteri, jamur, hingga parasit.
Agar lebih memahaminya, berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam apa penyebab keputihan terus-menerus pada wanita yang normal dan tidak normal, Kamis (25/8/2022).
Apa Penyebab Keputihan Terus-menerus?
1. Gairah
Apa penyebab keputihan terus-menerus adalah pengaruh dari gairah seksual wanita. Mengapa bisa demikian? Apa penyebab keputihan terus-menerus pengaruh gairah seksual terjadi karena respons fisik dalam tubuh.
Gairah seksual wanita akan menjadi penyebab keputihan terus-menerus karena ada peningkatan aliran darah di alat kelamin. Akibatnya, pembuluh darah membesar akan membesar dan mendorong cairan ke permukaan dinding vagina. Wujud keputihan karena gairah seksual adalah bening dan berair dengan tekstur licin.
Keputihan karena pengaruh gairah seksual akan keluar terus-menerus dalam jumlah yang banyak saat gairah itu belum berakhir. Penyebab keputihan terus-menerus pada wanita ini normal terjadi dan akan berhenti saat gairah seksual hilang. Cairan ini membantu melumasi vagina saat berhubungan seks.
Selain keluar keputihan, wanita yang sedang mengalami gairah seksual akan mengalami peningkatan denyut jantung dan pernapasan, muncul kemerahan pada wajah, leher, dan dada, kemudian mengalami pembengkakan payudara, serta putting yang tegak.
2. Ovulasi
Apa penyebab keputihan terus-menerus adalah berhubungan dengan masa ovulasi wanita. Cairan serviks ini berwujud cairan seperti gel yang mengandung protein, karbohidrat, dan asam amino.
Sebenarnya, tekstur dan jumlah cairan serviks berubah sepanjang siklus menstruasi wanita. Contohnya setelah menstruasi, cairan serviks memiliki tekstur kental seperti lendir. Bisa berawan, putih, atau kuning.
Pada saat kadar estrogen meningkat mendekati ovulasi, maka cairan serviks menjadi bening dan licin, mirip dengan putih telur mentah. Inilah penyebab keputihan terus-menerus pada wanita yang normal dan akan hilang dengan sendirinya.
Keluarnya cairan serviks sebagai penyebab keputihan terus-menerus pada wanita, meningkat selama hari-hari menjelang ovulasi dan menurun setelah ovulasi. Wanita mungkin tidak mengeluarkan cairan atau keputihan selama beberapa hari setelah menstruasi.
3. Ketidakseimbangan Hormon
Apa penyebab keputihan terus-menerus adalah berhubungan dengan ketidakseimbangan hormon pada wanita. Penyebab keputihan terus-menerus ini pun ada pemengaruhnya, yakni stres, diet, atau kondisi medis yang lebih berat.
Wanita dengan ketidakseimbangan hormon, umumnya mengalami kondisi yang dinamakan Sindrom ovarium polikistik (PCOS). Ini penyebab keputihan terus-menerus pada wanita yang mengacu pada serangkaian gejala akibat dari ketidakseimbangan hormon.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), PCOS mempengaruhi hingga 5 juta wanita di Amerika Serikat. Individu  yang menderita PCOS sebagai apa penyebab keputihan terus-meneruk, memiliki kadar hormon pria yang disebut androgen lebih tinggi.
Peningkatan kadar androgen yang menjadi apa penyebab keputihan terus-menerus pada wanita ditandai dengan kondisi sebagai berikut:
- PCOS akan mengubah jumlah atau tekstur cairan serviks
- PCOS akan menyebabkan haid tidak teratur
- PCOS akan mencegah ovulasi
Meski demikian, sebenarnya penyebab keputihan terus-menerus atau peningkatan keputihan tidak dialami oleh semua penderita PCOS. Gejala PCOS yang harus diwaspadai oleh wanita hingga menjadi penyebab keputihan terus-menerus adalah:
- Gejala PCOS yang harus diwaspadai adalah mengalami menstruasi kurang dari delapan periode dalam 1 tahun, atau periode yang terjadi setiap sekitar 21 hari.
- Gejala PCOS yang harus diwaspadai adalah mengalami kelebihan rambut wajah dan tubuh.
- Gejala PCOS yang harus diwaspadai adalah memiliki rambut menipis atau rambut rontok.
- Gejala PCOS yang harus diwaspadai adalah memiliki jerawat di wajah dan badan.
- Gejala PCOS yang harus diwaspadai adalah mengalami penambahan berat badan.
- Gejala PCOS yang harus diwaspadai adalah mengalami penggelapan kulit di leher, selangkangan, atau payudara.
- Gejala PCOS yang harus diwaspadai adalah memiliki skin tag atau kutil di ketiak atau leher.
Advertisement
Apa Penyebab Keputihan Terus-menerus?
4. Vaginitis
Apa penyebab keputihan terus-menerus adalah berhubungan dengan masalah vaginitis. Kondisi vaginitis mengacu pada peradangan vagina. Penyebab keputihan terus-menerus ini berhubungan dengan infeksi atau iritasi karena faktor-faktor seperti douche, pelumas, dan pakaian yang tidak pas.
Vaginitis dapat menjadi apa penyebab keputihan terus-menerus pada wanita, yang wujudnya keputihan kental yang berwarna putih, abu-abu, kuning, atau hijau. Wanita dengan kondisi vaginitis sebagai penyebab keputihan terus-menerus akan mengalami gejala lain berupa:
- Gejala vaginitis yang harus diwaspadai adalah muncul bau vagina yang tidak sedap.
- Gejala vaginitis yang harus diwaspadai adalah muncul sensasi gatal atau terbakar di area genital.
- Gejala vaginitis yang harus diwaspadai adalah muncul kemerahan atau peradangan pada vagina.
- Gejala vaginitis yang harus diwaspadai adalah muncul rasa sakit atau tidak nyaman saat buang air kecil.
- Gejala vaginitis yang harus diwaspadai adalah muncul nyeri saat berhubungan seksual.
5. Vaginosis Bakterial
Apa penyebab keputihan terus-menerus adalah berhubungan dengan vaginosis bakterial. Ini penyebab keputihan terus-menerus yang dihasilkan dari pertumbuhan bakteri berlebihan di vagina.
Vaginosis bakterial sama dengan infeksi vagina yang paling umum dialami wanita berusia 15–44 tahun. Penyebab pasti vaginosis bakterial sebagai penyebab keputihan terus-menerus, masih belum jelas.
Wanita dapat mengembangkan vaginosis bakteri sebagai penyebab keputihan terus-menerus adalah setelah hubungan seksual. Namun, kondisi ini bukanlah infeksi menular seksual (IMS).
Menurut Office on Women’s Health, wanita yang memiliki vaginosis bakteri akan mengalami keputihan terus-menerus yang berwarna seperti susu atau abu-abu. Beberapa juga melaporkan bau vagina yang kuat dan amis, terutama setelah berhubungan seksual.
Wanita dengan kondisi vaginosis bakteria sebagai penyebab keputihan terus-menerus akan mengalami kondisi ketidaknyamanan saat buang air kecil. Kemudian mengalami rasa terbakar atau gatal yang menyakitkan di vagina dan iritasi pada kulit di sekitar vagina.
6. Infeksi Ragi atau Jamur
Apa penyebab keputihan terus-menerus adalah berhubungan dengan infeksi ragi atau jamur Candida. Wanita dari segala usia dapat mengembangkan infeksi jamur vagina ini. Hampir 70 persen wanita akan mengalami infeksi jamur selama masa hidupnya
Gejala yang paling umum dari infeksi jamur vagina adalah selain mengalami keputihan terus-menerus juga muncul rasa gatal yang hebat di vagina dan vulva. Kondisi atau wujud keputihan terus-menerus pada penderita infeksi jamur adalah tidak berbau yang terlihat mirip dengan keju cottage.
Penanganan dari keputihan terus-menerus pada wanita ini dapat diobati di rumah menggunakan salep antijamur yang dijual bebas. Gejala keputihan terus-menerus dan gatal akan membaik dalam beberapa hari. Namun, infeksi parah dapat bertahan lebih lama dan mungkin memerlukan perawatan medis.
7. Trikomoniasis
Apa penyebab keputihan terus-menerus adalah berhubungan dengan kondisi trikomoniasis. Ini kondisi keputihan yang disebabkan oleh parasit. Wanita dapat mengembangkan trikomoniasis setelah berhubungan seks dengan seseorang yang memiliki parasit.
Meskipun kebanyakan orang yang menderita trikomoniasis tidak mengalami gejala, beberapa akan mengalami gatal atau sensasi terbakar di area genital. Infeksi trikomoniasis dapat menjadi apa penyebab keputihan terus-menerus yang berbau busuk atau amis dan berwarna putih, kuning, atau hijau.