Sukses

4 Perbedaan Tes PCR Cacar Monyet dan COVID-19, Waspadai Bahaya dan Gejalanya

Tes PCR cacar monyet dilakukan dengan swab pada ruam.

Liputan6.com, Jakarta - Wabah cacar monyet di Indonesia mulai menjadi kewaspadaan, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI pun sudah mulai menggencarkan tes PCR (Polymerase Chain Reaction) cacar monyet dengan menyiapkan lebih dari 1000 reagen.

Apa perbedaan tes PCR cacar monyet dan tes PCR COVID-19? Perbedaan tes PCR cacar monyet dan tes PCR COVID-19 ada empat, yakni pada lokasi swab, metode efektivitasnya, waktu tes, dan tempat tesnya.

Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, Mohammad Syahril saat konferensi pers tentang Penemuan Pasien Pertama Terkonfirmasi Monkeypox di Jakarta, pada Sabtu 20 Agustus 2022, menjelaskan tes PCR cacar monyet dilakukan dengan swab pada ruam-ruam.

Liputan6.com lansir dari berbagai literatur kesehatan, tes PCR cacar monyet dilakukan dengan dua cara, yakni melakukan swab di tenggorokan dan lesi kulit. Akan tetapi hasil tes PCR cacar monyet paling bagus pada lesi kulit tempat virus Monkeypox berkembang.

Agar lebih memahami, berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam empat perbedaan tes PCR cacar monyet dan tes PCR COVID-19, bahaya, dan gejalanya, Kamis (25/8/2022).

2 dari 4 halaman

Perbedaan Tes PCR Cacar Monyet dan Tes PCR COVID-19

Memahami tes PCR cacar monyet dilakukan untuk mengetahui status infeksi Monkeypox pada pasien. Ada sejumlah perbedaan tes PCR cacar monyet dan tes PCR COVID-19.

 “Pemeriksaan PCR monkeypox ini berbeda dengan pemeriksaan PCR COVID-19. PCR monkeypox dilakukan dengan swab pada ruam-ruam yang ada di tubuh pasien,” ujar Jubir Syahril.

Perbedaan tes PCR cacar monyet dan tes PCR COVID-19 adalah pada tempat yang diswab atau dicolok untuk mengambil sampel. Perbedaan tes PCR cacar monyet dan PCR COVID-19, juga tidak untuk menekankan hasil negatif pada masa penyembuhannya seperti COVID-19.

1. Lokasi Swab

Tes PCR cacar monyet dilakukan dengan dua cara, ini juga menjadi perbedaan tes PCR cacar monyet dan tes PCR COVID-19. Liputan6.com lansir dari berbagai literatur kesehatan, dua cara tes PCR cacar monyet tersebut adalah dilakukan melalui lesi kulit dan tes PCR cacar monyet dilakukan melalui tenggorokan.

2. Efektivitas

Melakukan tes PCR cacar monyet pada lesi kulit dinilai lebih efektif daripada tes PCR cacar monyet pada tenggorokan. Ini perbedaan tes PCR cacar monyet dan tes PCR COVID-19, di mana status cacar monyet tidak efektif dites pada tenggorokan seperti COVID-19.

Kemudian perbedaan tes PCR cacar monyet dan tes PCR COVID-19, cacar monyet lebih efektif menggunakan lesi seperti ruam-ruam pada tubuh pasien karena virus Monkeypox berkembang di sana.

Hal ini diperkuat pula dengan penularan cacar monyet yang berasal dari kontak darah, cairan tubuh, atau lesi kulit atau mukosa yang terinfeksi. Sementa penularan COVID-19 melalui droplet hingga udara.

3. Waktu Tes

Kemenkes RI sudah menyiapkan lebih dari 1000 reagen untuk tes PCR cacar monyet. Pemeriksaan status cacar monyet dilakukan dengan tes PCR cacar monyet ketika ada kecurigaan gejala seperti ruam yang menyerupai infeksi Monkeypox ini.

Apabila sudah memahami perbedaan tes PCR cacar monyet dan tes PCR COVID-19, kemudian pahami bahwa pasien terkonfirmasi positif cacar monyet tidak perlu ruang isolasi sebagaimana pasien COVID-19. Perawatan pasien cacar monyet, ungkap Jubir Syahril dilakukan dengan optimalisasi meringankan gejala, mengelola komplikasi, dan mencegah gejala jangka panjang.

“Pasien harus diberi cairan obat dan makanan untuk mempertahankan gizi yang memadai. Kalau pasiennya tidak ada komorbid dan tidak ada penyakit pemberat lain, insyaallah sebetulnya pasien ini bisa sembuh sendiri,” ujar Jubir Syahril.

4. Tempat Tes

Perbedaan tes PCR cacar monyet dan tes PCR COVID-19 selanjutnya pada tempat tes PCR. Apabila tes PCR COVID-19 sudah bisa dilakukan di seluruh laboratorium dan rumah sakit, tes PCR cacar monyet belum.

Jubir Syahril mengungkapkan, saat ini baru dapat dilakukan di dua tempat yaitu di laboratorium rujukan nasional BKPK Kemenkes dan laboratorium Institut Pertanian Bogor (IPB).

Saat ini sedang dalam proses penambahan 10 laboratorium yang ditingkatkan untuk melakukan pemeriksaan tes PCR cacar monyet tersebut. Ada pula beberapa rumah sakit yang sudah bisa melakukan PCR.

3 dari 4 halaman

Bahaya Cacar Monyet bagi Manusia dan Penjelasannya

Ada bahaya cacar monyet bagi manusia yang menjadikannya berisiko fatal hingga menyebabkan kematian. Ini penjelasan bahaya cacar monyet bagi manusia yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber:

1. Cacar Monyet Menyebabkan Komplikasi

Bahaya cacar monyet bagi manusia adalah dapat menyebabkan sejumlah komplikasi yang mematikan. Melansir dari Cleveland Clinic, meski data menunjukkan tidak ada yang meninggal karena wabah cacar monyet, tetapi cacar monyet bisa menimbulkan sejumlah komplikasi mematikan.

Adanya komplikasi inilah yang menjadikan bahaya cacar monyet bagi manusia bisa sampai menyebabkan kematian. Dijelaskan, bahaya cacar monyet bagi manusia adalah menyebabkan pneumonia (peradangan paru-paru) dan ensefalitis (infeksi di otak atau mata) yang bisa berakibat fatal.

2. Cacar Monyet Menyebabkan Kematian

Menghimpun data terbaru dari Pusat Pengendali dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC), rasio kasus kematian yang menjadi bahaya cacar monyet bagi manusia pada tahun 2022 berkisar 0.03 persen.

Bahaya cacar monyet bagi manusia hingga menyebabkan kematian dari laporan tertanggal 19 Agustus 2022, ada 41.358 orang dan 12 diantaranya meninggal karena penyakit ini.

Meski demikian, secara keseluruhan Kementerian Kesehatan RI menegaskan bahaya cacar monyet bagi manusia berisko menyebabkan kematian hingga 11 persen dibanding cacar air dan campak.  

3. Cacar Monyet Memengaruhi Kemampuan Melihat

Di Afrika, data yang diungkap oleh CDC terbukti menyebabkan kematian pada 1 dari 10 orang karena bahaya cacar monyet ini. Pada kondisi cacar monyet yang parah dan individu dengan kondisi tertentu, dapat memengaruhi kemampuan melihat mereka.

General Manager Ciputra Mitra Hospital, dr. Sony Prabowo dalam keterangan tertulis di laman website resminya mengungkap komplikasi yang menjadi bahaya cacar monyet dapat mencakup infeksi sekunder, radang paru-paru, infeksi berat (sepsis), radang otak, dan infeksi pada kornea mata yang diikuti dengan kehilangan kemampuan melihat.

4. Cacar Monyet Menimbulkan Gejala Serius pada Kelompok Tertentu

Cacar monyet akan menimbulkan atau menyebabkan terjadinya gejala serius pada kelompok individu tertentu. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam keterangan tertulis resminya, ungkap bayi yang baru lahir, anak-anak, dan orang dengan gangguan sistem kekebalan tubuh berisiko mengalami gejala lebih serius dan kematian akibat bahaya cacar monyet.

5. Cacar Monyet Membahayakan saat Sedang Hamil

Ibu hamil berisiko menularkan cacar monyet kepada janin dalam kandungannya saat melahirkan dari sentuhan kulit yang mereka lakukan.

WHO mengatakan penelitian lebih mendalam masih sangat diperlukan tentang bagaimana virus Monkeypox ditularkan ke janin selama, setelah lahir, atau menyusui.

Meski demikian, ditegaskan bahaya cacar monyet bagi manusia mengintai ibu dan janin dalam kandungan. Tertular cacar monyet selama kehamilan membahayakan bagi janin sebagaimana dijelaskan sebelumnya.

4 dari 4 halaman

Gejala Cacar Monyet pada Manusia dan Penjelasannya

Bahaya cacar monyet pasti mengintai, ini mengapa pencegahan sangat diperlukan dengan protokol kesehatan ketat. Apabila merasakan gejala cacar monyet, jangan ragu mendatangi fasilitas kesehatan terdekat agar segera mendapat penanganan tepat.

Ini penjelasan gejala cacar monyet pada manusia yang Liputan6.com lansir dari berbagai literatur kesehatan:

1. Mengalami Demam 38 Derajat Celcius

Memahami gejala cacar monyet adalah penderitanya akan mengalami demam dengan suhu lebih dari 38 derajat Celcius. Ruam pada gejala cacar monyet akan muncul setelah 1-3 hari kemudian.

Demam yang menjadi gejala cacar monyet akan disertai letih, lemas, mengigil, sakit kepala, nyeri otot, serta pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau selangkangan.

2. Ruam dari Kepala sampai Kaki

Memahami gejala cacar monyet adalah penderitanya akan mengalami distribusi ruam mulai dari kepala, padat di muka dan lengan, kemudian di telapak tangan, dan telapak kaki.

3. Ruam Berkembang 3-4 Minggu

Memahami gejala cacar monyet dari perkembangan ruam adalah paling tambat terjadi selama 3-4 minggu. Ruam dari gejala cacar monyet adalah akan berkembang dari bintil berisi cairan hingga berisi nanah, pecah dan berkerak, terakhir bisa menyebabkan borok di permukaan kulit.

4. Ruam dari Makula sampai Pustula

Memahami gejala cacar monyet dari penampakan ruam secara sederhana tampak seperti makula (perubahan warna kulit), papula (tonjolan yang padat dan nyeri tanpa nanah), vesikel (lepuhan dengan cairan pada epidermis), dan pustula (peradangan).