Liputan6.com, Jakarta - Penelitian masalah asam urat (gout) di usia muda menunjukkan penyebab asam urat di usia muda paling umum terjadi karena kondisi medis tertentu. Misalnya seperti mereka kalangan muda yang harus melakukan kemoterapi dan mengonsumsi obat kemoterapi, ini bisa meningkatkan kadar asam urat dalam darah.
Baca Juga
Advertisement
Dalam penelitian berjudul Clinical Characteristics of Early-Onset Gout in Outpatient Setting oleh Yan Li, dkk yang dilakukan di Jepang tahun 2019 pada 696.277 anak usia 0-18 tahun, menunjukkan ada 48 anak yang memiliki masalah asam urat dan mengecualikan mereka yang sedang kemoterapi.
Penyebab asam urat di usia muda atau anak-anak atau orang dewasa muda, berhubungan pula dengan gaya hidup seperti konsumsi makanan tinggi purin. Tubuh yang kelebihan purin akan meresponnya dengan ginjal yang sulit mengeluarkan, ini memicu penumpukan kristal urat sebagai penyebab dari gejala nyeri karena asam urat.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam penyebab asam urat di usia muda dan cara mengobatinya, Minggu (28/8/2022).
Penyebab Asam Urat di Usia Muda dan Penjelasannya
Memahami penyebab asam urat di usia muda atau anak-anak tidak sama dengan penyebab asam urat yang umum terjadi pada orang dewasa. Asam urat adalah masalah kesehatan yang sering terjadi pada orang dewasa dan anak-anak berisiko mengalaminya.
Penyebab asam urat di usia muda atau anak-anak, melansir dari Rheumatology Network berhubungan dengan masalah kesehatan tertentu atau kondisi kesehatan tertentu. Adanya penyebab asam urat di usia muda atau anak-anak ini merujuk pada penelitian yang dilakukan di Jepang tahun 2019 pada 696.277 anak usia 0-18 tahun.
Judul penelitian ini Clinical Characteristics of Early-Onset Gout in Outpatient Setting oleh Yan Li, dkk. Hasil penelitian menunjukkan penyebab asam urat di usia muda atau anak-anak adalah tidak bisa ditentukan secara pasti karena ini termasuk kondisi langka. Dalam penelitian ini ditemukan ada 48 anak yang memiliki masalah asam urat dan mengecualikan mereka yang sedang kemoterapi.
Penelitian tersebut mengecualikan anak-anak yang menerima obat kemoterapi, karena konsumsi obat ini dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Kemudian dalam penelitian ini diungkap pula penyebab asam urat di usia muda atau anak-anak adalah bisa terjadi atau dialami anak saat baru lahir.
Kemudian penyebab asam urat di usia muda seperti mereka yang masih kategori remaja hingga dewasa muda, berhubungan dengan gaya hidup. Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, penyebab asam urat di usia muda yang dimaksudkan berhubungan dengan konsumsi makanan yang mengandung purin tinggi.
Makanan mengandung purin tinggi yang terlalu sering dikonsumsi akan menyulitkan tubuh mencernanya. Asam urat adalah hasil akhir metabolisme makanan yang diolah menjadi urin. Saat makanan tinggi purin sebagai penyebab asam urat di usia muda ini sering dikonsumsi, maka besar kemungkinkan akan menghambat pembuangan dan membuat tubuh terlalu aktif menghasilkan asam urat.
Advertisement
Penyebab Asam Urat di Usia Muda Selanjutnya
Agar lebih memahami penyebab asam urat di usia muda, simak penjelasannya melansir dari Mayo Clinic berikut ini:
1. Gaya Hidup
Faktor risiko penyebab asam urat di usia muda adalah konsumsi makanan dan minuman tertentu sebagai gaya hidup. Mengonsumsi makanan yang kaya daging merah dan kerang dan minum minuman manis dengan gula buah (fruktosa) meningkatkan kadar asam urat, yang meningkatkan risiko asam urat. Konsumsi alkohol, terutama bir, juga meningkatkan risiko asam urat.
2. Berat Badan
Faktor risiko penyebab asam urat di usia muda adalah berat badan. Jika seseorang kelebihan berat badan, tubuh akan memproduksi lebih banyak asam urat dan ginjal lebih sulit untuk menghilangkan asam urat.
3. Kondisi Medis
Faktor risiko penyebab asam urat di usia muda adalah kondisi medis tertentu. Penyakit dan kondisi tertentu meningkatkan risiko asam urat. Ini termasuk tekanan darah tinggi yang tidak diobati dan kondisi kronis seperti diabetes, obesitas, sindrom metabolik, penyakit jantung, dan ginjal.
4. Obat-obatan Tertentu
Faktor risiko penyebab asam urat di usia muda adalah konsumsi obat-obatan tertentu. Aspirin dosis rendah dan beberapa obat yang digunakan untuk mengontrol hipertensi, termasuk diuretik thiazide, inhibitor enzim pengubah angiotensin (ACE) dan beta blocker, juga dapat meningkatkan kadar asam urat. Begitu juga penggunaan obat anti penolakan yang diresepkan untuk orang yang telah menjalani transplantasi organ.
5. Riwayat Asam Urat dalam Keluarga
Faktor risiko penyebab asam urat di usia muda adalah riwayat asam urat dalam keluarga. Jika ada salah satu anggota keluarga yang menderita asam urat atau pernah mengalaminya, seseorang dengan keturunan ini lebih mungkin memiliki penyakit asam urat juga.
6. Usia dan Jenis Kelamin
Faktor risiko penyebab asam urat di usia muda adalah usia dan jenis kelamin. Asam urat lebih sering terjadi pada pria, terutama karena wanita cenderung memiliki kadar asam urat yang lebih rendah.
Namun, setelah menopause, kadar asam urat wanita mendekati pria. Pria lebih mungkin memiliki asam urat lebih awal antara usia 30 dan 50. Sedangkan wanita umumnya mengembangkan tanda dan gejala asam urat setelah menopause.
7. Operasi atau Trauma
Faktor risiko penyebab asam urat di usia muda adalah melakukan operasi atau mengalami trauma. Mengalami operasi atau trauma baru-baru ini terkadang dapat memicu serangan asam urat. Pada beberapa orang, menerima vaksinasi dapat memicu serangan asam urat.
Cara Mengobati Asam Urat di Usia Muda
Masalah asam urat karena kadarnya dalam tubuh yang tinggi sangat berisiko pada individu lanjut usia dan usia muda. Cara mengobati asam urat keduanya mirip.
Seseorang yang menderita asam urat akan mengalami nyeri sendi intens, paling sering di pergelangan kaki, lutut, siku, pergelangan tangan dan jari.
Serangan sakit asam urat bisa terjadi dalam hitungan hari – minggu – lalu lebih lama. Timbul peradangan dan kemerahan di persendian. Sampai pada penderita akan kesulitan bergerak.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat atau Centers for Disease Control (CDC) menjelaskan cara mengobati asam urat bisa dimulai dengan merubah gaya hidup menjadi lebih sehat untuk penderita asam urat.
Begini cara mengobati asam urat dan penjelasannya:
1. Makan Makanan Sehat
Cara mengatasi asam urat adalah menghindari makanan yang dapat memicu serangan asam urat, termasuk makanan tinggi purin (seperti diet kaya daging merah, jeroan, dan makanan laut), dan batasi asupan alkohol (terutama bir dan minuman keras). Lalu sayuran hijau seperti bayam, jamur, kembang kol, dan asparagus.
2. Pelajari Keterampilan Manajemen Diri
Cara mengatasi asam urat adalah memahami bagaimana radang sendi memengaruhi kehidupan dan meningkatkan kepercayaan diri dalam mengendalikan gejala dan hidup dengan baik.
3. Aktif Secara Fisik
Cara mengatasi asam urat adalah aktif secara fisik. Para ahli merekomendasikan agar orang dewasa melakukan setidaknya 150 menit per minggu aktivitas fisik sedang. Setiap menit aktivitas penting dan aktivitas apa pun lebih baik daripada tidak sama sekali.
“Termasuk aktif berjalan, berenang, atau bersepeda,” dijelaskan.
Aktivitas fisik yang teratur sebagai cara mengatasi asam urat dapat mengurangi risiko berkembangnya penyakit kronis lainnya seperti penyakit jantung, stroke, dan diabetes. Pelajari lebih lanjut tentang aktivitas fisik untuk arthritis.
4. Konsultasi dengan Ahli
Cara mengatasi asam urat adalah penting melakukan konsultasi rutin dengan ahli. Ini sangat penting jika penderita asam urat juga memiliki kondisi kronis lainnya, seperti diabetes atau penyakit jantung.
5. Menurunkan Berat Badan
Cara mengatasi asam urat adalah menurunkan berat badan bagi yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan. Menurunkan berat badan akan mengurangi tekanan pada sendi, terutama sendi yang menahan beban seperti pinggul dan lutut.
“Mencapai atau mempertahankan berat badan yang sehat dapat menghilangkan rasa sakit, meningkatkan fungsi, dan memperlambat perkembangan radang sendi,” dijelaskan.
6. Melindungi Sendi
Cara mengatasi asam urat adalah melindungi sendi. Pilih aktivitas yang mudah pada persendian seperti berjalan kaki, bersepeda, dan berenang. Aktivitas ini memiliki risiko cedera yang rendah dan tidak memuntir atau memberi terlalu banyak tekanan pada persendian.
Advertisement