Liputan6.com, Jakarta Sistem periodik unsur kimia adalah materi yang dipelajari saat menginjak bangku SMA. Ditampilkan dalam tabel periodik, sistem periodik unsur adalah susunan unsur-unsur kimia yang disusun berdasarkan nomor atom dan kemiripan sifat dari setiap unsurnya.
Baca Juga
Advertisement
Termasuk materi yang lumayan rumit untuk dipelajari, sistem periodik unsur disusun dari kiri ke kanan dan atas ke bawah sesuai dengan kenaikan nomor atomnya. Dengan demikian, Unsur-unsur dalam kelompok yang sama akan memiliki konfigurasi elektron valensi yang sama dan karenanya, sifat kimianya pun serupa.
Sedangkan unsur-unsur dalam periode yang sama akan memiliki orde elektron valensi yang meningkat. Sehingga dalam sistem periodik unsur kimia, ketika tingkat energi atom meningkat, jumlah sub-tingkat energi per tingkat energi pun ikut meningkat.
Untuk memahami dengan lebih baik tentang sistem periodik unsur kimia, berikut ini Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (29/8/2022). Tentang pengertian sistem periodik unsur kimia, daftar dan sifat-sifatnya.
Pengertian Sistem Periodik Unsur Kimia
Sistem periodik unsur kimia dapat dilihat dalam tabel periodik. Tabel periodik adalah susunan semua unsur yang diketahui manusia sesuai dengan kenaikan nomor atom dan sifat kimianya yang berulang. Mereka diurutkan dalam susunan tabel di mana baris adalah periode dan kolom adalah grup.
Perlu diketahui, bahwa 94 elemen pertama dari tabel periodik terjadi secara alami, sedangkan sisanya dari 95 hingga 118 hanya disintesis di laboratorium atau reaktor nuklir. Tabel memiliki tujuh baris dan 18 kolom. Setiap baris mewakili satu periode; nomor periode suatu unsur menunjukkan berapa banyak tingkat energinya yang menampung elektron.
Tabel dimulai dengan atom paling sederhana, hidrogen, dan kemudian mengatur unsur-unsur lainnya dengan nomor atom, yang merupakan jumlah proton yang dikandung masing-masing. Urutan unsur sesuai dengan peningkatan massa setiap atom.
Advertisement
Daftar Sistem Periodik Unsur Kimia
Daftar Sistem Periodik Unsur Kimia
Element 1 : H-Hidrogen
Element 2 : He-Helium
Element 3 : Li-Lithium
Element 4 : Be-Beryllium
Element 5 : B-Boron
Element 6 : C-Karbon
Element 7 : N-Nitrogen
Element 8 : O-Oksigen
Element 9 : F-Fluorin
Element 10 : Ne-Neon
Element 11 : Na-Natrium
Element 12 : Mg-Magnesium
Element 13 : Al-Aluminium
Element 14 : Si-Silikon
Element 15 : P-Fosfor
Element 16 : S-Sulfur
Unsur 17 : Cl-Klorin
Element 18 : Ar-Argon
Element 19 : K-Potassium
Element 20 : Ca-Kalsium
Element 21 : Sc-Skandium
Element 22 : Ti-Titanium
Element 23 : V-Vanadium
Element 24 : Cr-Chromium
Element 25 : Mn-Mangan
Element 26 : Fe-Besi
Element 27 : Co-Cobalt
Element 28 : Ni-Nikel
Element 29 : Cu-Tembaga
Element 30 : Zn-Zinc
Element 31 : Ga-Galium
Element 32 : Ge-Germanium
Element 33 : As-Arsenic
Element 34 : Se-Selenium
Element 35 : Br-Bromin
Element 36 : Kr-Krypton
Element 37 : Rb-Rubidium
Element 38 : Sr-Stronsium
Element 39 : Y-Yttrium
Element 40 : Zr-Zirkonium
Element 41 : Nb-Niobium
Element 42 : Mo-Molibdenum
Element 43 : Tc-Technetium
Element 44 : Ru-Ruthenium
Element 45 : Rh-Rhodium
Element 46 : Pd-Palladium
Element 47 : Ag-Perak
Element 48 : Cd-Cadmium
Element 49 : In-Indium
Element 50 : Sn-Tin
Element 51 : Sb-Antimony
Element 52 : Te-Telurium
Element 53 : I-Yodium
Element 54 : Xe-Xenon
Element 55 : Cs-Cesium
Element 56 : Ba-Barium
Element 57 : La-Lanthanum
Element 58 : Ce-Cerium
Element 59 : Pr-Praseodymium
Â
Daftar Sistem Periodik Unsur Kimia
Daftar Sistem Periodik Unsur Kimia
Element 60 : Nd-Neodymium
Element 61 : Pm-Promethium
Element 62 : Sm-Samarium
Element 63 : Eu-Europium
Element 64 : Gd-Gadolinium
Element 65 : Tb-Terbium
Element 66 : Dy-Dysprosium
Element 67 : Ho-Holmium
Element 68 : Er-Erbium
Element 69 : Tm-Thulium
Element 70 : Yb-Ytterbium
Element 71 : Lu-Lutetium
Element 72 : Hf-Hafnium
Element 73 : Ta-Tantalum
Element 74 : W-Tungsten
Element 75 : Re-Renium
Element 76 : Os-Osmium
Element 77 : Ir-Iridium
Element 78 : Pt-Platinum
Element 79 : Au-Emas
Element 80 : Hg-Merkuri
Element 81 : Tl-Thallium
Element 82 : Pb-Lead
Element 83 : Bi-Bismut
Element 84 : Po-Polonium
Element 85 : At-Astatine
Element 86 : Rn-Radon
Element 87 : Fr-Fransium
Element 88 : Ra-Radium
Element 89 : Ac-Actinium
Element 90 : Th-Thorium
Element 91 : Pa-Protaktinium
Element 92 : U-Uranium
Element 93 : Np-Neptunium
Element 94 : Pu-Plutonium
Element 95 : Am-Americium
Element 96 : Cm-Curium
Unsur 97 : Bk-Berkelium
Element 98 : Cf-Californium
Element 99 : Es-Ensteinium
Element 100 : Fm-Fermium
Element 101 : Md-Mendelevium
Element 102 : No-Nobelium
Element 103 : Lr-Lawrencium
Element 104 : Rf-Rutherfordium
Element 105 : Db-Dubnium
Element 106 : Sg-Seaborgium
Element 107 : Bh-Bohrium
Element 108 : Hs-Hassium
Element 109 : Gunung Meitnerium
Element 110 : Ds-Darmstadtium
Element 111 : Rg-Roentgenium
Element 112 : Cn-Copernicium
Element 113 : Nh-Nihonium
Elementt 114 : Fl-Flerovium
Elementt 115 : Mc-Moscovium
Elementt 116 : Lv-Livermorium
Elementt 117 : Ts-Tennessine
Elementt 118 : Og-Oganesson
Advertisement
Sifat Sistem Periodik Unsur Kimia
Sifat Sistem Periodik Unsur Kimia
Dalam tabel periodik terdapat angka-angka dengan keteraturan sifat unsur yang didasarkan dari beberapa faktor yaitu sifat unsur, jari-jari atom, keelektronegatifan, kereaktifan, aktivitas elektron dan dan energi ionisasi. Berikut penjelasannya:
1. Sifat Unsur
Berdasarkan sifat, unsur bisa dibagi ke dalam 3 jenis, yaitu logam, non logam, dan juga metalloid. Pada logam memiliki sifat yang cenderung melepaskan elektron dari non logam untuk membentuk ion positif. Sementara untuk non logam, cenderung menerima elektron dari logam. Lain halnya dengan unsur-unsur metaloid, yang memiliki kedua sifat seperti logam dan non logam.
Â
2. Jari-Jari Atom
Jari-jari atom adalah jarak dari inti atom ke orbital elektron terluar yang stabil dalam suatu atom dalam keadaan setimbang. Jarak tersebut dapat diukur dalam satuan pikometer dan angstrom. Dalam satu golongan dari atas ke bawah, jari-jari atom cenderung untuk membesar setara dengan pertambahan pada kulit elektron.
Â
3. Kereaktifan
Kereaktifan sebuah unsur pada tabel periodik unsur dari kiri ke kanan dalam satu periode bertambah hingga golongan VIIA.
Â
4. Energi Ionisasi
Energi ionisasi pertama ialah energi yang diserap untuk melepas satu elektron dari sebuah atom. Sedangkan energi ionisasi atom kedua adalah energi yang diserap untuk melepas elektron kedua dari sebuah atom, dan seterusnya.
Â
5. Afinitas Elektron
Afinitas elektron adalah jumlah energi yang dilepaskan ketika sebuah elektron ditambahkan ke dalam kolom atom netral untuk membentuk ion negative. Sifat non logam memiliki nilai lebih tinggi pada afinitas elektron daripada sifat logam. Dan afinitas elektron secara umum terus meningkat sepanjang periode.
Â
6. Keelektronegatifan
Keelektronegatifan merupakan kemampuan atau kecenderungan suatu atom untuk menangkap ataupun menarik kembali elektron dari atom lainnya.