Sukses

Wanita Ini Alergi Gravitasi Pingsan 10 Kali Sehari, Idap Penyakit Langka

Fenomena sindrom langka alergi gravitasi.

Liputan6.com, Jakarta Gravitasi punya peranan penting bagi kehidupan manusia. Bayangkan saja jika tak ada gravitasi, benda atau bahkan penghuni bumi bakal melayang tak karuan. Namun siapa sangka, ada fenomena langka yang membuat seseorang justru tak nyaman dengan adanya daya tarik bumi ini. 

Dialah Lyndsi Johnson, wanita 28 tahun yang belakangan mengeluhkan punya penyakit yang tak lazim. Ia didiagnosa mengidap sindrom takikardia ortostatik postural yakni suatu kondisi yang menciptakan pengurangan volume darah dan peningkatan detak jantung yang tidak normal ketika seseorang berdiri atau duduk.

Mereka lebih familiar menyebutnya dengan “alergi gravitasi”. Tak heran Johnson merasa tak kuat dan bahkan selalu pingsan saat berada pada posisi berdiri bahkan duduk. 

“Saya alergi terhadap gravitasi. Kedengarannya gila tapi itu benar. Saya tidak bisa berdiri lebih dari tiga menit tanpa merasa lemas, sakit atau pingsan,”kata Johnson kepada South West News Service Lebih. 

Sudah lebih dari 5 tahun mengeluhkan penyakitnya, di tahun 2022 ini Johnson akhirnya dinyatakan menderita sindrom takikardia postural (PoTS). Berikut Liputan6.com merangkum kisahnya melansir dari New York Post, Rabu (31/8/2022).

2 dari 3 halaman

Pingsan 10 Kali Sehari

Johnson yang sebelumnya bekerja sebagai mekanik diesel penerbangan Angkatan Laut itu kini fokus menjalani terapi. Lyndsi Johnson mengungkapkan bahwa dia menghabiskan 23 jam di tempat tidur, pingsan hingga 10 kali sehari dan tidak dapat berdiri selama lebih dari tiga menit tanpa pingsan.

Dia mulai menderita sakit perut dan punggung pada Oktober 2015. Sayangnya, gejalanya terus memburuk dan dalam beberapa tahun dia muntah dan pingsan hingga 10 kali sehari.

"Saya pingsan di mana-mana. Saya akan berbelanja di supermarket dan saya harus duduk karena saya merasa ingin pingsan. Saya bahkan pingsan setelah anjing saya menggonggong,” jelas Johnson. 

3 dari 3 halaman

Obat Belum Ditemukan

Pada Mei 2018, Johnson diberhentikan secara medis dari militer karena penyakit misteriusnya, tetapi gejalanya hanya memburuk. Berbagai tes dilakukan semenjak itu hingga akhirnya pada bulan Februari, dia secara resmi didiagnosis dengan sindrom PoTS.

Meskipun tidak ada obat khusus, Johnson disarankan menggunakan beta blocker, yang mengurangi pingsannya hingga tiga kali sehari dan membantu mengatasi mualnya. Sayangnya ia tidak dapat menjalani kehidupan normal dan bergantung pada suaminya, James untuk menjadi pengasuhnya.

"Ini benar-benar melemahkan," katanya. “Saya tidak bisa melakukan pekerjaan rumah dan James harus memasak, membersihkan dan membantu saya mandi dan mencuci sendiri. Saya sudah berminggu-minggu tanpa menyikat gigi karena itu hanya membuat saya merasa tidak enak.”

Hingga kini ia masih terbatas dalam mobilitas. Wanita asal Bangor, Maines, AS itu hanya duduk dengan kaki disilangkan untuk menghentikannya dari rasa sakit dan hanya bisa bangun untuk makan atau mandi.