Sukses

5 Penyebab Cacingan pada Manusia, Gejala Serta Cara Mengatasinya

Penyebab cacingan serta cara mengatasinya.

Liputan6.com, Jakarta Ada berbagai faktor yang menjadi penyebab cacingan, salah satunya adalah cacing kremi. Cacing ini merupakan jenis cacing yang hidup serta berkembang di usus besar bahkan rektum manusia. Cacing kecil serta tipis dan berwarna putih ini  biasanya disebabkan oleh bakteri, parasit hingga jamur. Penyebab cacingan juga terjadi karena pola hidup yang tidak sehat, serta lingkungan yang tidak terjaga dengan baik. 

Penyebab cacingan juga dapat memicu timbulnya beberapa penyakit yang dapat mengganggu kesehatan. Cacing kremi merupakan infeksi cacing di usus, yang umumnya sering terjadi pada anak - anak. Cacing dengan ukuran sekitar ¼ hingga ½ inci ini dapat menimbulkan gejala berupa mual, muntah, hingga diare.

Akan tetapi, penyebab cacingan tidak hanya terjadi pada anak-anak, namun orang dewasa juga bisa tertular penyakit cacingan, namun untuk cacing kremi lebih mudah untuk menyerang anak - anak. Cacing kremi tidak memiliki gejala yang berat, hanya untuk beberapa orang akan mengalami gatal pada dubur. Oleh karena itu, kesadaran untuk menjaga lingkungan juga menerapkan pola hidup sehat menjadi salah satu upaya untuk terhindar dari penyakit cacingan.

Berikut ini penyebab cacingan yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (31/8/2022). 

2 dari 5 halaman

Infeksi Cacing Kremi

Sebelum mengetahui lebih jauh tentang penyebab cacingan, perlu dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud dengan penyakit cacingan. Penyakit cacingan adalah salah satu penyakit yang disebabkan oleh infeksi cacing yang masuk ke dalam tubuh. Melansir dari Mayo clinic, penyakit cacingan salah satunya infeksi cacing kremi merupakan jenis infeksi cacing di usus yang paling umum terjadi di seluruh dunia. Bentuk cacing kremi yang tipis serta berwarna putih, memiliki ukuran sekitar 1/4 sampai 1/2 inci atau sekitar 6 sampai 13 milimeter panjangnya.

Ketika seseorang yang terinfeksi cacing kremi tertidur, maka cacing kremi betina akan bertelur sebanyak ribuan di lipatan kulit sekitar anus. Kebanyakan orang yang terinfeksi cacing kremi tidak akan memiliki gejala, namun pada beberapa orang yang terinfeksi akan mengalami gatal-gatal pada dubur dan tidur gelisah.

Infeksi cacing kremi juga sering terjadi pada anak usia sekolah, dengan bentuk cacing mikroskopis yang mudah menyebar dari anak ke anak. Perawatan untuk mencegah cacingan ini melibatkan obat-obatan oral yang dapat membunuh cacing kremi yang berkembang biak. 

3 dari 5 halaman

Penyebab Cacingan

Adapun beberapa penyebab cacingan yang perlu untuk diketahui adalah: 

 

- Melansir dari Mayo Clinic, salah satu penyebab cacingan yang terjadi karena cacing kremi adalah menelan atau menghirup telur cacing kremi secara tidak sengaja. Telur kecil atau mikroskopis juga dapat dibawa ke mulut melalui makanan, minuman, atau jari yang telah terkontaminasi. Setelah tertelan, telur menetas di usus dan matang menjadi cacing dewasa dalam beberapa minggu.

- Cacing kremi betina yang pindah ke daerah anus untuk bertelur, menjadi salah satu penyebab gatal pada anus. Ketika menggaruk area anus yang gatal, maka telur cacing kremi dapat menempel di jari Anda dan berada di bawah kuku Anda. Telur juga kemudian dipindahkan ke permukaan lain, seperti mainan, tempat tidur atau kursi toilet. Telur juga dapat berpindah dari jari yang terkontaminasi ke makanan, cairan, pakaian atau orang lain.

- Penyebab cacingan juga bisa terjadi ketika saat berjalan tanpa menggunakan alas kaki di tanah yang mengandung cacing. 

- Dengan mengonsumsi daging mentah atau setengah matang, seperti babi atau ikan air tawar, menjadi salah satu penyebab cacingan.

- Penyebab cacingan juga bisa terjadi, ketika terinfeksi cacing dari hewan peliharaan, namun faktor penyebab seperti ini sangat jarang terjadi.

4 dari 5 halaman

Gejala, Faktor Risiko dan Komplikasi

1. Gejala cacingan yang perlu untuk diketahui adalah

- Gatal yang terjadi pada daerah sekitar anus atau vagina

- Mengalami insomnia, lekas marah, gertakan gigi serta mengalami kegelisahan

- Terkadang mengalami sakit perut dan mual

- Cacing kremi seringkali tidak menimbulkan gejala.

2. Faktor risiko infeksi cacing kremi 

Infeksi cacing kremi umumnya terjadi pada anak usia 5 sampai 10 tahun. cacing kremi ini dapat menyebar dengan mudah ke anggota keluarga, pengasuh, atau anak lain di sekolah. Namun infeksi cacing kremi jarang terjadi pada anak-anak di bawah usia 2 tahun. Saat berkunjung ke tempat yang lebih ramai, maka akan lebih berisiko tinggi terkena infeksi cacing kremi.

3. Komplikasi

Infeksi cacing kremi memang tidak menyebabkan penyakit atau masalah kesehatan yang serius. Dalam keadaan yang jarang terjadi, infestasi parasit yang berat dapat menyebabkan infeksi pada alat kelamin wanita. Parasit dapat melakukan perjalanan dari daerah anus ke vagina ke rahim, saluran tuba hingga sekitar organ panggul dan menyebabkan masalah seperti peradangan pada vagina (vaginitis) dan peradangan pada lapisan dalam rahim (endometritis).

5 dari 5 halaman

Cara Pencegahan

Melansir dari Health A to Z, cara mencegah penyakit cacingan adalah

- Jangan makan buah dan sayuran mentah di daerah berisiko tinggi

- Jangan berjalan tanpa alas kaki di area berisiko tinggi

- Jangan makan daging babi, sapi, atau ikan air tawar mentah atau setengah matang

Dilansir dari Mayo Clinic, telur cacing kremi dapat menempel di permukaan, termasuk mainan, keran, tempat tidur, dan dudukan toilet, selama dua minggu. Oleh sebab itu, cara mencegah infeksi cacing kremi adalah 

- Cuci di pagi hari, karena cacing kremi dapat bertelur di malam hari.

- Mencuci area anus di pagi hari dapat mengurangi jumlah telur cacing kremi di tubuh Anda. 

- Ganti pakaian dalam untuk membantu menghilangkan telur.

- Cuci dengan air panas seprai, piyama, pakaian dalam, hingga waslap, dan handuk untuk membantu membunuh telur cacing kremi. 

- Hindari menggaruk area anus.

- Cuci tangan agar mengurangi risiko terkena atau menyebarkan infeksi. 

 

 

Â