Sukses

Besaran Turunan Adalah Besaran yang Diturunkan dari Besaran Pokok, Ini Penjelasannya

Besaran turunan adalah suatu besaran yang diturunkan dari besaran pokok.

Liputan6.com, Jakarta Besaran turunan adalah suatu materi yang dipelajari dalam ilmu Fisika dan Matematika. Istilah besaran turunan ini sering kali keluar dalam soal-soal Fisika dan Matematika. Lantas apa yang dimaksud besaran turunan?

Besaran turunan adalah suatu besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Besaran turunan adalah besara yang biasanya memiliki satuan sendiri yang sudah ditentukan. Besaran turunan biasanya hasil dari perhitungan besaran pokok dan mengacu pada ukuran tertentu.

Supaya lebih paham mengenai besaran turunan yang menjadi turunan dari besaran pokok setelah melalui perhitungan, anda perlu memahami contohnya. Berikut ini Liputan6.com ulas mengenai pengertian besaran turunan beserta jenis-jenis dan contohnya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (1/9/2022).

2 dari 5 halaman

Pengertian Besaran Turunan

Mengutip dari buku Asas-Asas Fisika (2005) karya Bambang Ruwanto, pengertian besaran turunan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Sebagai contoh, volume sebuah balok adalah panjang x lebar x tinggi.

Dari panjang, lebar, dan tinggi dalam rumus volume sebuah balok tersebut termasuk perhitungan besaran pokok. Dengan kata lain, volume yang diturunkan dari besaran pokok yang sama adalah panjang. Tak hanya contoh besaran turunan dari rumus volume balok di atas, tetapi masih banyak yang lainnya. Anda dapat mempelajari perhitungan besaran turunan dalam Ilmu Fisika.

Sedangkan contoh lain, besaran turunan luas adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok panjang. Besaran pokok panjang memiliki satuan (m). Besaran turunan luas bisa kita temukan pada bangun datar, seperti persegi, persegi panjang, dan bangun datar lainnya. 

3 dari 5 halaman

Jenis-Jenis Besaran Turunan

Supaya mudah untuk mempelajari besaran turunan adalah, alangkah lebih baik jika mengetahui jenis-jenis besaran turunan. Berikut penjelasannya:

1. Luas, merupakan besaran turunan yang dilambangkan dengan A, dan hasil dari perkalian Panjang x Lebar dengan satuan m2.

2. Volume, merupakan besaran turunan yang dilambangkan dengan V, mengacu pada daya tampung satu ruang. Merupakan perkalian dari Panjang x Lebar x Tinggi, dengan satuan m3.

3. Massa jenis, merupakan besaran turunan dengan lambang P, dan dilambangkan dengan satuan kg/m3.

4. Kecepatan, merupakan besaran dengan lambang v, dan memiliki satuan m/s.

5. Percepatan, dilambangkan dengan a, dan satuannya adalah m/s2.

6. Gaya, dilambangkan dengan F, hasil dari Massa x Percepatan, satuannya Newton (kg.m/s2).

7. Usaha dan energi, dilambangkan dengan W, hasil dari Gaya x Perpindahan, satuannya Joule (kg.m2/s2).

8. Tekanan, dilambangkan dengan P, hasil dari Gaya/Luas, dengan satuan Pascal (N/m2).

9. Daya, dilambangkan dengan P, hasil dari Usaha/Waktu, dengan satuan Watt (kg.m2/s2).

10. Momentum, dilambangkan dengan p, hasil dari Massa x Kecepatan, satuannya kg.m/s.

Sedangkan dalam kehidupan sehari-hari ada beberapa contoh besaran turunan yang sering digunakan, antara lain:

a. Gaya (newton)

b. Energi (joule)

c. Daya (watt)

d. Tekanan (pascal)

e. Frekuensi (hertz)

f. Muatan listrik (coulomb)

g. Beda potensial (volt)

h. Hambatan listrik (ohm)

i. Kapasitas kapasitor (farad)

j. Fluks magnetik (weber)

4 dari 5 halaman

Perbedaan Besaran Pokok dan Besaran Turunan

Dikutip dari buku Fisika (2004) karya Tim Fisika, besaran pokok adalah besaran yang berdiri sendiri dan satuannya sudah ditetapkan oleh perjanjian internasional. Perjanjian internasional ini disepakati dalam forum Conference Generale des Poids et Measures (Konferensi Umum Timbangan dan Ukuran) yang biasa dilaksanakan setiap enam tahun sekali.

Sedangkan besaran turunan adalah suatu besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Jika contoh besaran pokok adalah besaran panjang, besaran waktu, dan besaran dasar lainnya, maka besaran turunan akan menjadi besaran setelah proses perhitungan besaran pokok, seperti besaran luas, besaran kecepatan, dan besaran sejenis lain.

5 dari 5 halaman

Contoh Besaran Turunan

Besaran turunan adalah satuan yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Selain yang telah disebutkan di atas, berikut ini terdapat beberapa contoh besaran turunan yang bisa anda pelajari adalah:

1. Gaya (F) = N = kgm/s²

2. Energi potensial (Ep) = J = kgm²/s²

3. Energi kinetik (Ek) = J = kgm²/s²

4. luas (L) = m²

5. Volume (V) = m³

6. Kecepatan (v) = m/s

7. Kelajuan (v) = m/s

8. Percepatan (a) = m/s²

9. Massa jenis (ρ) = kg/m³

10. Gaya berat (w) = N = kgm/s2

11. Gaya coulomb (Fc) = N = kgm/s²

12. Impuls (I) = Ns

13. Baterai (ε) = Volt

14. Momentum (p) = Kgm/s

15. Usaha (W) = Nm = kgm²/s²

16. Daya (P) = watt = J/s = kgm²/s³

17. Tekanan (P) = Pa = N/m²

18. Tekanan hidrostatis (Phid) = Pa = N/m²

19. Frekuensi (f) = 1/s = Hz

20. Muatan listrik (Q) = C

21. Hambatan listrik (R) = Ω

22. Tegangan listrik (V) = volt

23. Kalor laten (L) = J/kg

24. Momen kopel (M) = Nm

25. Momentum sudut (L) = kgm²/s

26. Kuat medan listrik (E) = N/C

27. Kekuatan lensa (P) = 1/m = dioptri

28. Kalor (Q) = J = kgm²/s²

29. Kapasitas kalor (C) = J/K

30. Kalor jenis (c) = J/kgK

31. Hambatan jenis kawat penghantar (ρ) = Ωm

32. Cepat rambat cahaya (c) = m/s

33. Gaya sentripetal (Fs) = N

34. Kecepatan sudut (ω) = rad/s

35. Percepatan sudut (α) = rad/s²

36. Percepatan gravitasi (g) = m/s²

37. Tegangan atau stres (σ) = N/m²

38. Modulus elastis (E) = N/m²

39. Modulus Young (Y) = N/m²

40. Konstanta pegas (k) = N/m

41. Tetapan Gravitasi bumi (G) = Nm²/kg²

42. Momen gaya (τ) = N.m

43. Momen inersia (I) = Kgm²

44. Debit aliran (Q) = m³/s

45. Koefisisen viskositas (η) = Ns/m²

46. Induktansi diri (L) = Hendry = H

47. Intensitas bunyi (I) = watt/m²

48. Medan listrik (E) = (N/C)

49. Fluks medan listrik (ΦE) = Nm²/C = Weber (Wb)

50. Kapasitas kapasitor (C) = farad = C/V

51. Kuat Medan magnet (B) = tesla = Wb/m²

52. Konduktivitas listrik bahan penghantar (σ) = Ω/m

53. Resistivitas listrik bahan penghantar (ρ) = Ωm

54. Koefisien konveksi (h) = W/m²K

55. Laju kalor konveksi (I) = watt = J/s

56. Koefisien konduktivitas termal (k) = W/mK