Liputan6.com, Jakarta - Memahami penyebab demam pada anak adalah pengaruh dari reaksi tubuh untuk mendeteksi penyakit atau masalah tertentu. Ada tujuh penyebab demam pada anak dan tiga diantaranya harus diwaspadai.
Penyebab demam pada anak yang Liputan6.com lansir dari berbagai literatur kesehatan, yang harus diwaspadai adalah infeksi, peradangan, dan trauma. Lalu, paling utama yang harus diwaspadai adalah penyebab demam pada anak karena infeksi.
Advertisement
Baca Juga
Infeksi virus maupun bakteri bisa menjadi penyebab demam pada anak yang terjadi terus-menerus dan naik-turun. Penyebab demam pada anak yang demikian menandakan kondisi demam ini berhubungan dengan masalah kesehatan yang cukup serius.
Agar lebih memahaminya, berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam penyebab demam pada anak, penyebab demam pada anak terus-menerus dan naik-turun, serta cara mengatasi demam pada anak, Selasa (6/9/2022).
Penyebab Demam pada Anak dan Penjelasannya
Penyebab demam pada anak adalah reaksi tumbuh pada suatu masalah kesehatan, ini biasanya berhubungan dengan penyakit tertentu. Kementerian Kesehatan atau Kemenkes RI, dijelaskan oleh Novita Agustina, Ns, M.Kep, Sp.Kep. Am penyebab demam pada anak adalah respon adanya infeksi, peradangan, dan trauma.
1. Penyebab demam pada anak adalah infeksi.
Penyebab demam pada anak ini dipengaruhi oleh masuknya mikroorganisme seperti bakteri, virus, parasit dan jamur ke dalam tubuh.
2. Penyebab demam pada anak adalah peradangan.
3. Penyebab demam pada anak adalah trauma.
Kondisi demam pada anak adalah ditandai dengan peningkatan suhu tubuh di atas fluktuasi harian normal atau peningkatan suhu tubuh di atas nilai normal.
Penyebab demam pada anak memang harus dikhawatirkan, meski begitu Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dalam keterangan tertulisnya menjelaskan ini reaksi normal tubuh yang bermanfaat melawan kuman.
Kondisi demam dalam konteks klinis didefinisikan bersuhu 38 derajat Celcius ke atas atau lebih dari 37 derajat Celcius. Diungkap oleh IDAI, bahwa demam pada anak adalah alasan konsultasi tersering  ke dokter anak dan dokter umum, sekitar 30% dari seluruh total kunjungan.
Selain ketiga penyebab demam pada anak tersebut, ada faktor penyebab demam pada anak yang harus diketahui juga. Kemenkes menjelaskan demam pada anak yang bisa dirasakan pertama kali dari rabaan kulit, bisa karena waktu di titik terendah di pagi hari dan puncak di sore hari. Ini penjelasan lengkapnya:
4. Faktor penyebab demam pada anak adalah suhu di titik terendah pada pagi hari dan suhu di titik puncak pada sore hari.
5. Faktor penyebab demam pada anak adalah tingkat aktivitas yang dilakukan.
6. Faktor penyebab demam pada anak adalah makanan yang dikonsumsi.
7. Faktor penyebab demam pada anak adalah usia bayi atau anak kecil, mereka secara umum memiliki suhu tubuh lebih tinggi daripada anak yang lebih tua.
Advertisement
Penyebab Demam pada Anak Terus-menerus dan Naik-turun yang Sering Terjadi
Apabila sudah memahami penyebab demam pada anak secara umum beserta faktor risikonya, kemudian ketahui penyebab demam pada anak terus-menerus dan naik-turun yang dialaminya. Orang tua atau wali wajib memahami penyebab demam pada anak terus-menerus dan penyebab demam pada anak naik-turun ini agar penanganan lebih tepat dan cepat dilakukan.
Ini mengingat demam yang tidak ditangani segera atau terlambat menangani karena menyepelekan dan terlalu panik akan berakibat fatal. Anak justru bisa mengalami kejang, kerusakan otak, dan lain sebagainya. Apa penyebab demam pada anak terus-menerus dan penyebab demam pada anak naik-turun?
Dalam keterangan yang berbeda, Kemenkes oleh Perwakilan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Dr. dr. Erni Juwita Nelwan, SpPD, KPTI, penyebab demam pada anak terus-menerus adalah infeksi virus demam berdarah atau Demam Berdarah Dengue (DBD).
Penyebab demam pada anak terus-menerus adalah karena virus DBD mengakibatkan diremia, di mana virus beredar ikut beredar di dalam darah. Ini pasti akan menjadi penyebab demam pada anak terus-menerus karena virus akan bertahan dalam darah lebih dari tiga hari.
Demam pada anak karena DBD akan terjadi terus menerus karena infeksi virus dalam darah tidak akan bisa diturunkan dengan obat penurun panas. Diterangkan, pasien dengan DBD akan cenderung banyak berkeringat karena efek samping obat penurun panas. Tubuh berusaha menurunkan panas, tetapi virus penyebab demam masih terus ada di dalam darah.
Kemudian dengan konsumsi obat penurun panas ini, anak akan mengalami demam yang terlihat naik-turun. Inilah penyebab demam pada anak naik-turun yang sangat sering terjadi. DBD pada anak tak hanya akan menyebabkan demam, tetapi anak akan langsung mengalami muka yang merah karena demam terjadi akut mendadak.
Pasien DBD pun akan mengalami sakit kepada yang khas, yakni sakit kepala di bagian depan kepala atau di belakang bola mata. Penyebab demam pada anak terus-menerus dan naik-turun karena DBD harus diperhatikan betul, karena pasti ada banyak virus dalam sistem peredaran darahnya setelah inkubasi virus selama 3 hari.
Fase kritis demam berdarah yang menjadi penyebab demam pada anak terus-menerus dan naik-turun, terjadi di antara hari ke-3 sampai hari ke-6. Pada fase ini pembuluh darah bisa mengalami syok hipovelomik yang menyebabkan pembuluh darah bocor. Apabila cairan obat yang diberikan kurang maka bisa menyebabkan kematian.
Selain DBD, Liputan6.com lansir dari berbagai sumber, penyebab demam pada anak terus-menerus dan naik-turun adalah pengaruh infeksi bakteri atau virus yang cukup berbahaya. Penyebab demam pada anak terus-menerus dan naik-turun adalah bisa karena infeksi saluran kencing, meningitis, infeksi telinga, hingga pneumonia.
Cara Mengatasi Demam pada Anak dan Penjelasannya
Apabila sudah memahami penyebab demam pada anak secara umum serta penyebab demam pada anak terus-menerus dan naik turun, kemudian ketahui cara mengatasi demam pada anak. Cara mengatasi demam pada anak yang direkomendasikan IDAI adalah harus dengan memperhatikan aktivitas anak.
Orang tua atau wali harus memperhatikan, apakah anak masih bisa bermain, makan dan minum dengan baik, dan perhatikan intensitas buang air kecil anak setiap 3-4 jam. Cara mengatasi demam pada anak adalah segera bawa anak ke dokter saat anak menjadi lebih sering tidur, malas minum, dan buang air kecil semakin jarang.
Orang tua atau wali juga harus memahami jenis obat penurun panas. IDAI menjelaskan jenis obat penurun panas ada antipiretik dan kombinasi antipiretik. Cara mengobati demam pada anak dengan obat antipiretik, akan membuat anak lebih nyaman dan menghilangkan kecemasan seperti menghilangkan nyeri tubuh anak.
Paracetamol adalah pilihan obat pertama yang mampu menurunkan demam sekaligus menghilangkan nyeri. Meski demikian, jenis obat antipiretik tidak efektif untuk mencegah kejang karena demam pada anak.
Jenis obat penurun demam pada anak kedua adalah kombinasi antipiretik. Cara menurunkan demam pada anak dengan obat kombinasi antipiretik adalah lebih sering digunakan di rumah sakit. Cara menurunkan demam pada anak dengan kombinasi antipiretik seperti paracetamol dan ibuprofen tidak dianjurkan karena sering terjadi kesalahan dosis.
Selain konsumsi obat, cara menurunkan demam pada anak bisa pula dengan pengobatan secara fisik. IDAI menjelaskan cara menurunkan demam pada anak secara fisik bisa dilakukan dengan:
1. Tirah Baring
Cara menurunkan demam pada anak dengan tirah baring adalah membatasi aktivitas fisiknya saat demam. Meski demikian, sebenarnya ini tidak efektif karena hal ini tidak disenangi dan malah menggangunya secara psikologis.
2. Kompres Air Hangat
Cara menurunkan demam pada anak dengan kompres air hangat wajib dicoba. Penggunaan kompres air hangat di lipat ketiak dan lipat selangkangan (inguinal) selama 10-15 menit akan membantu menurunkan panas dengan cara panas keluar lewat pori-pori kulit melalui proses penguapan.
Advertisement