Sukses

Induk Organisasi Bola Basket Nasional adalah Perbasi, Ketahui Peran dan Kompetisi

Perbasi merupakan induk organisasi bola basket nasional, yang menjalankan peran penting dalam meningkatkan kualitas atlet di seluruh Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Induk organisasi bola basket nasional adalah Perbasi. Perbasi sendiri merupakan akronim dari Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia.

Keberadaan organisasi seperti Perbasi tentu sangat penting bagi keberlangsungan olahraga bola basket di Indonesia. Pasalnya, banyak program, termasuk kompetisi dari segala usia dijalankan oleh Perbasi.

Induk organisasi bola basket nasional adalah organisasi yang menjalankan peran penting ini. Peran itu antara lain adalah untuk mengorganisasi atlet basket di seluruh Indonesia, mengadakan kompetisi untuk meningkatkan kualitas atlet, serta menjalankan beberapa program pemusatan pelatihan.

Dilansir dari laman resmi, peran organisasi bola basket nasional adalah salah satunya untuk mempersiapkan mengembangkan, dan mengelola tim nasional bola basket Indonesia untuk bersaing di kompetisi dan turnamen internasional yang mewakili Republik Indonesia.

Perbasi mengelola tim nasional bola basket Indonesia melalui Badan Tim Nasional (BTN). Saat artikel ini ditulis pada Kamis (8/9/2022), BTN dipimpin oleh Syailendra S. Bakrie, dibantu oleh Andiko Ardi Purnomo dan Sofie Emilia.

Untuk mengetahui lebih dalam mengenai induk organisasi bola basket nasional adalah Perbasi, berikut adalah ulasan mengenai sejarah serta peran-peran Perbasi, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (8/9/2022).

2 dari 4 halaman

Sejarah Perbasi

Setiap negara, memiliki induk organisasi untuk hampir setiap cabang olahraga. Sepak bola pun demikian. Di tingkat nasional ada PSSI, AFC untuk tingkat asia, dan FIFA untuk tingkat dunia. Adapun induk organisasi bola basket nasional adalah Perbasi.

Perbasi berdiri sejak 1951. Pada saat itu, salah satu tokoh olahraga nasional meminta Tony Wen dan Wim Latumenten untuk membentuk organisasi basket di Indonesia. Jabatan Maladi waktu itu adalah sekretaris Komite Olimpiade Indonesia (KOI). Atas prakarsa kedua tokoh itu maka pada 23 Oktober 1951 dibentuklah organisasi dengan nama “Persatuan Basketball Seluruh Indonesia”.

Kemudian pada 1955, ada perubahan nama organisasi agar sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia. Pada akhirnya, nama organisasi yang tadinya adalah Persatuan Basketball Seluruh Indonesia, diganti menjadi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia, yang kemudian lebih dikenal dengan akronim Perbasi.

Pada saat itu, Perbasi dikelola oleh Tony Wen sebagai ketua dan Wim Latumeten sebagai sekretaris. Kemudian diadakan Konferensi Bola Basket pada tahun yang sama di Bandung. Konferensi itu dihadiri perwakilan dari Yogyakarta, Semarang, Jakarta, dan Bandung. Konferensi ini dilakukan untuk memecahkan masalah perkumpulan Tionghoa yang tidak bersedia bergabung karena telah memiliki perkumpulan tersendiri.

Keputusan terpenting Konferensi ini adalah PERBASI merupakan satu-satunya organisasi induk olahraga basket di Indonesia. Istilah-istilah untuk perkumpulan-perkumpulan basket Tionghoa tidak diakui lagi. Konferensi ini juga mempersiapkan penyelenggaraan Kongres I PERBASI. PERBASI kemudian diterima menjadi anggota FIBA pada tahun 1953. Setahun kemudian, 1954, Indonesia untuk pertama kalinya mengirimkan regu basket di Asian Games Manila.

3 dari 4 halaman

Peran Perbasi

Hingga sekarang, Perbasi telah berperan untuk menjadi wadah bagi atlet maupun penggemar untuk menyalurkan minatnya pada cabang olahraga bola basket. Induk organisasi bola basket nasional adalah organisasi yang memiliki wewenang dalam mengkoordinasikan dan melakukan pembinaan terkait cabang olahraga bola basket di seluruh Indonesia.

Induk organisasi bola basket nasional adalah suatu institusi atau lembaga yang memiliki struktur sebagaimana organisasi lain. Perbasi memiliki pengurus di berbagai tingkatan wilayah, antara lain adalah pengurus cabang, pengurus daerah, sampai pengurus besar.

Hingga saat ini, Perbasi berperan sebagai induk organisasi bola basket nasional yang bertanggung jawab dalam meningkatkan kualitas atlet bola basket di Indonesia agar mampu bersaing di kompetisi tingkat dunia. Adapun program peningkatan kualitas atlet ini meliputi program kompetisi dari berbagai tingkat usia hingga pemusatan pelatihan.

4 dari 4 halaman

Kompetisi Bola Basket di Indonesia

Perbasi telah bekerja sama dengan beberapa operator liga dan penyelenggara turnamen untuk menjalankan kompetisi bola basket Indonesia di berbagai level. Saat ini ada empat liga bola basket di Indonesia, yakni Indonesia Basketball League (IBL), Srikandi Cup, Liga Mahasiswa (LIMA), dan Developmental Basketball League (DBL).

Indonesian Basketball League (IBL)

IBL merupakan kompetisi liga bola basket profesional pria di Indonesia yang didirikan oleh PP Perbasi sejak tahun 2003. Pada tahun 2016, PT Bola Basket Indonesia mengakuisisi Starting 5 sebagai pengelola IBL. Sejak saat itulah, PP Perbasi memberikan hak kepada PT Bola Basket Indonesia mengelola Liga olahraga basket profesional satu-satunya di Indonesia yaitu IBL Indonesia.

Srikandi Cup

Srikandi Cup merupakan kompetisi bola basket antarklub putri di Indonesia. Kompetisi ini dimulai sejak tahun 2017 oleh 8 klub. Srikandi Cup dikelola dan dijalankan secara kolektif oleh klub-klub peserta secara mandiri.

Saat ini, Srikandi Cup menjadi kompetisi putri dengan level yang paling tinggi di Indonesia. Selain wahana kompetisi, Srikandi Cup juga berfungsi sebagai ajang pembinaan pemain muda dan penjaringan pemain untuk Tim Nasional Indonesia.

Liga Mahasiswa (LIMA)

Liga Mahasiswa (LIMA) merupakan organisasi privat yang didirikan pada 15 Mei 2012. LIMA memiliki maksud dan tujuan untuk menciptakan wadah yang mampu menjadi tempat berkarya bagi para mahasiswa maupun mahasiswi di Indonesia di bidang olahraga, termasuk olahraga bola basket.

Developmental Basketball League (DBL)

Developmental Basketball League (DBL), sebelumnya bernama DetEksi Basketball League, adalah sebuah kompetisi liga bola basket pelajar SMP dan SMA terbesar di Indonesia. Liga ini dimulai pada tahun 2004 di Surabaya saat masih di bawah naungan DetEksi, di bawah pengelolaan surat kabar Jawa Pos.

Sejak tahun 2008, liga basket ini dikelola secara profesional. Jawa Pos mendirikan anak perusahaan tersendiri untuk mengelola liga basket tersebut, yakni PT Deteksi Basket Lintas Indonesia atau lebih dikenal dengan nama PT DBL Indonesia. Sejak tahun 2018, DBL Indonesia menjadi perusahaan mandiri yang tidak lagi berada di bawah payung Jawa Pos.

Selain kompetisi tersebut, Perbasi juga memberikan dukungan terhadap turnamen-turnamen tingkat nasional yang diselenggarakan di Indonesia, seperti Piala Presiden Bola Basket, piala Raja Jogja Istimewa Cup, PON, Perbasi Cup, Gojek Basketball, dan Intercity Evergreen Cup.

Ada pula kejuaraan lain di berbagai level usia, seperti Kejurnas KU-12, Kejurnas KU-14, Kejurnas KU-16, dan Kejurnas KU-18.

Intinya, induk organisasi bola basket nasional adalah Perbasi, yang memiliki peran penting dalam pengembangan atlet bola basket di seluruh Indonesia. Adapun misi pengembangan ini diwujudkan dengan mengadakan kerja sama dengan perusahaan operator liga untuk menyelenggarakan berbagai macam kompetisi dari berbagai tingkatan usia.