Liputan6.com, Jakarta Individualistis adalah istilah mungkin pernah kamu dengar. Istilah ini merujuk pada orang-orang yang memiliki sifat individualis atau yang disebut juga dengan orang-orang yang mementingkan diri sendiri.
Individualis juga dipahami sebagai orang yang tetap mempertahankan kepribadian dan kebebasan diri. Individualis adalah orang-orang yang mendahulukan kepentingan diri sendiri dibandingkan kepentingan orang lain.
Advertisement
Baca Juga
Individualistis adalah suatu hal yang bersifat individualis. Individualis menentang intervensi dari masyarakat, dan kelompok lainnya atas pilihan pribadinya. Hal ini tentunya menentang prinsip kepentingan bersama di atas kepentingan individu.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Kamis (8/9/2022) tentang individualistis.
Individualistis adalah
Individualistis tentunya tidak lepas dari istilah lainnya, seperti individualis dan individualisme. Bahkan, kamu mungkin perlu memahaminya dari asal katanya, yaitu individu. Individu adalah orang seorang atau pribadi orang yang terpisah dari yang lain. Sementara itu, individual adalah berhubungan dengan manusia secara pribadi atau bersifat perseorangan.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), individualistis adalah sesuai dengan kehendak individualis. Individualistis adalah bersifat individualis. Individualis sendiri adalah orang yang tetap mempertahankan kepribadian dan kebebasan diri atau orang yang mementingkan diri sendiri. Sementara itu, individualisme adalah paham yang menganggap diri sendiri (kepribadian) lebih penting daripada orang lain. Paham ini mementingkan hak perseorangan di samping kepentingan masyarakat atau negara.
Beberapa contoh sikap individualistis adalah kurangnya komunikasi antara individu satu dengan individu lain di sekitarnya, kurangnya kepedulian terhadap kepentingan individu lain, minimnya interaksi antarindividu meskipun sering bertemu.
Sikap invidualistis adalah sikap yang menentang pendapat yang menempatkan tujuan suatu kelompok di atas kepentingan individu. Seorang yang individualistis adalah seseorang yang biasanya kurang peduli dengan lingkungan sekitar, dan hanya fokus pada kepentingannya sendiri. Individualistis adalah orang yang juga lebih memilih untuk melakukan segala hal sendiri tanpa dibantu oleh orang lain. Individualistis adalah sikap yang biasanya lebih banyak dimiliki oleh masyarakat perkotaan, karena lebih banyak merasakan dampak modernisasi dan globalisasi.
Selain itu, sikap individualistis adalah perilaku yang juga sangat bertentangan dengan gotong royong yang menjadi salah satu nilai dalam Pancasila. Gotong royong juga merupakan salah satu budaya Indonesia yang harus dijaga dengan baik oleh setiap masyarakatnya.
Advertisement
Dampak Perilaku Individualistis
Perilaku individualistis memiliki dampak tersendiri bagi orang yang melakukannya. Hal ini bisa berdampak positif dan negatif. Dampak perilaku individualistis adalah sebagai berikut:
Dampak Positif Individualistis
Dampak positif perilaku individualistis adalah:
- Mengajarkan kamu untuk lebih mandiri
- Percaya diri pada setiap hal yang dilakukan
Dampak Negatif Individualistis
Dampak negatif perilaku individualistis adalah:
- Seseorang menjadi lebih egois,
- Menurunnya kemampuan bersosialisasi dan bergaul,
- Tidak bisa bekerja sama dalam kelompok,
- Menganggap segala hal yang dilakukannya pasti benar,
- Hilangnya rasa solidaritas terhadap sesama.
Individualistis adalah sikap yang memang memiliki dampak positif dan negatif. Namun, dampak negatif dari perilaku ini sangat merugikan karena dapat mengganggu hubungan antarindividu.
Penyebab Munculnya Perilaku Individualistis
Penyebab munculnya perilaku Individualistis adalah modernisasi. Modernisasi dapat menimbulkan budaya baru dalam masyarakat. Semakin majunya teknologi akan mempermudah segala hal sehingga manusia merasa bisa melakukan segala hal sendirian tanpa bantuan orang lain. Walaupun sekilas terkesan seperti hal yang baik, hal ini justru dapat merenggangkan hubungan antarmanusia.
Selain itu, faktor ekonomi juga mendorong munculnya sikap individualistis, hal ini berkaitan dengan persaingan ekonomi yang semakin keras. Misalnya sempitnya lapangan pekerjaan yang tersedia, membuat seseorang menjadi semakin fokus pada dirinya sendiri dan acuh terhadap orang lain. Sempitnya lapangan pekerjaan juga merupakan salah satu dampak dari modernisasi.
Ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin maju tentunya dapat mempermudah pekerjaan, tetapi keberadaan teknologi juga semakin menggeser dan menggantikan peranan manusia dalam berbagai jenis pekerjaan. Secara tidak langsung, modernisasi adalah salah satu faktor penyebab individualisme yang paling utama.
Advertisement
Cara Menghindari Perilaku Individualistis
Cara menghindari perilaku individualistis adalah dengan lebih memperhatikan lingkungan sekitar kamu. Kamu tentunya tidak ingin mengalami dampak negatif dari perilaku individualistis ini. Cara menghindari perilaku individualistis adalah sebagai berikut:
- Lebih memperhatikan lingkungan sekitar dan jika melihat ada orang yang membutuhkan bantuan, jangan ragu untuk menawarkan bantuan.
- Selanjutnya, jangan ragu untuk mencoba menjadi sukarelawan dan terlibat dalam kegiatan-kegiatan kemanusiaan, seperti memberikan bantuan kepada korban bencana alam, belajar mendengarkan dan menghargai pendapat orang lain.
- Terakhir, mulai menerapkan sikap gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat. Penerapan sikap ini akan menimbulkan kesadaran bahwa setiap kegiatan yang dilakukan secara bergotong royong akan menjadi lebih mudah dan cepat selesai. Selain itu, gotong royong juga dapat menumbuhkan rasa solidaritas dan persaudaraan dalam masyarakat.