Liputan6.com, Jakarta - Merdeka secara finansial bisa diperoleh dengan penghasilan berapa pun, oleh siapa pun, dan di mana pun. Cara mengelola keuangan dengan baik inilah kunci utamanya. Jangan hanya mengandalkan prinsip menghindari besar pasak daripada tiang.
Baca Juga
Advertisement
Ada sembilan cara mengelola keuangan dengan baik yang Liputan6.com lansir dari berbagai sumber. Cara mengelola keuangan dengan baik ini dimulai dengan melakukan perencanaan kebutuhan secara disiplin. Menabung, investasi, menyiapkan asuransi, menyiapkan dana pensiun, dan memperhatikan gaya hidup.
Cara mengelola keuangan dengan baik, sangat disarankan untuk menghindari melakukan utang. Akan tetapi, jika pilihan ini sulit dihindari maka lakukan pelunasan dengan kedisiplinan dan jadikan prioritas terlebih dahulu. Penasaran dengan cara mengelola keuangan dengan baik lainnya?
Berikut Liputan6.com ulas sembilan cara mengelola keuangan dengan baik, Jumat (9/9/2022).
Cara Mengelola Keuangan dengan Baik
Mampu mengelola keuangan dengan baik akan membuat individu matang secara finansial. Cara mengelola keuangan dengan baik, bukan hanya menghindari besar pasak daripada tiang.
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melansir dari website resminya, menjelaskan ada lima cara mengelola keuangan dengan baik. Ini penjelasan cara mengelola keuangan dengan baik tersebut:
1. Berhati-hati dalam Mengeluarkan Uang (Frugality is a Virtue)
Cara mengelola keuangan dengan baik adalah selalu berhati-hati dalam mengeluarkan yang. Dao De Jing ini satu tulisan kuno yang mengatakan, berhati-hati dalam mengeluarkan uang merupakan hal yang penting dalam hidup.
Berhati-hati sebagai cara mengelola keuangan yang dimaksud adalah memahami mana yang menjadi kebutuhan dan mana yang menjadi keinginan. Uang yang dimiliki jauh lebih baik dikeluarkan untuk hal-hal yang memang dibutuhkan.
2. Memperhatikan Gaya Hidup
Cara mengelola keuangan dengan baik adalah memperhatikan gaya hidup. Dicontohkan, gaya hidup orang Tionghoa kebanyakan sederhana. Mulai dari memasak dan mengonsumi makanan di rumah atau membawa bekal.
Kemudian menghemat dan mengalokasikan dana lebih yang dimiliki untuk ditabung atau diputar menjadi modal bisnisnya. Ini cara mengelola keuangan dengan baik yang perlu dicontoh dari orang Tionghoa. Sebagaimana dikatakan Dr. Maoshing Ni bahwa, “kesederhanaan membawa kepuasan dan semua hal akan tumbuh dengan baik.”
3. Menabung dan Berinvestasi
Cara mengelola keuangan dengan baik adalah mulai menabung dan beinvestasi. Jika dibandingkan dengan negara-negara lain seperi Amerika Serikat dan Indonesia, masyarakat Cina lebih sering menabung.
Menghimpun data dari World Bank, masyarakat di sana menabung rata-rata sebesar 46% dari total GDP-nya selama setahun, sementara orang Indonesia hanya menabung sebanyak 32% dari total GDP-nya
4. Menghindari Utang
Cara mengelola keuangan yang baik adalah menghindari betul mengenai utang. Melakukan utang adalah hal tidak wajar bagi etnis Tionghoa. Lebih baik menabung atau menyisihkan uang hingga cukup, dibandingkan melakukan kredit atau berutang.
Akan tetapi, utang bisa dijadikan pilihan ketika menghindarinya tidak bisa menjadi pilihan. Cara mengelola keuangan yang baik ketika memilih berutang, terapkan prinsip konsistensi dan bertanggung jawab untuk membayarnya.
5. Manajemen dan Perencanaan Disiplin
Cara mengelola keuangan dengan baik adalah melakukan manajemen dan perencanaan yang disiplin. Mengapa ini diperlukan dan memengaruhi kondisi finansial yang matang? Etnis Tionghoa mempunyai sebuah peribahasa yang berbunyi, “Menyimpang Seinci, Rugi Seribu Batu.”
Peribahasa tentang cara mengelola keuangan yang baik ini berarti harus disiplin (tidak menyimpang) dalam mencatat untung-rugi, pemasukan-pengeluaran, atau modal-hasil, tujuannya agar tidak menimbulkan rugi di kemudian hari.
Pendiri e-commerce terkenal di Cina dan salah satu orang terkaya di dunia, Jack Ma menjalankan prinsip manajemen keuangan di hidupnya, 30:30:30. Prinsip yang dimaksud adalah 30% dari pemasukan untuk kebutuhan sehari-hari, 30% ditabung, 30% dialokasikan untuk investasi atau modal usaha, dan sisanya 10% disisihkan untuk hal lainnya.
Advertisement
Cara Mengelola Keuangan dengan Baik Selanjutnya
Apa lagi yang bisa dilakukan sebagai cara mengelola keuangan dengan baik? Dalam materi berjudul Cara Mengelola Keuangan dengan Baik demi Kesejahteraan Finansial yang dipublikasikan oleh Universitas BINUS, ini cara mengelola keuangan yang baik:
7. Memanfaatkan Promo dan Diskon
Cara mengelola keuangan yang baik selanjutnya memanfaatkan promo dan diskon. Melakukan hal ini, jangan menganggapkan memalukan. Justru memanfaatkan promo dan diskon akan membantu meminimalkan pengeluaran.
Mengingat promo dan diskon tidak akan berlangsung terus-menerus dan hanya beberapa produk tertentu, buatlah list. Cara mengelola keuangan yang baik, buat list barang yang dibutuhkan tetapi sifatnya tidak mendesak, lalu segera lakukan pembelian saat promo dan diskon.
8. Menyiapkan Asuransi dan Dana Pensiun
Cara mengelola keuangan yang baik adalah menyiapkan asuransi, dana pensiun, dan melakukan investasi sebagai mana dijelaskan sebelumnya. Asuransi menjadi cara untuk mengelola keuangan sekaligus membagi risiko.
Individu yang memiliki asuransi, setidaknya akan terhindar dari pengeluaran besar yang tak terduga seperti biaya rumah sakit atau kecelakaan. Selain asuransi kesehatan, produk polis asuransi lain yang disarankan yakni asuransi jiwa. Banyak perusahaan asuransi jiwa yang menawarkan opsi fleksibilitas percepatan manfaat bagi nasabahnya.
Misalnya ketika membeli asuransi untuk orang tua yang berusia 65 tahun, maka seseorang bisa mengajukan klaim asuransi untuk dipakai sebagai biaya rumah sakit ketika orang tua sakit. Pihak asuransi tinggal mengurangi manfaat kematian sesuai dengan jumlah uang yang diklaim.
Begitu pula cara mengelola keuangan yang baik, perlu memikirkan dana pensiun selagi masih berusia produktif. Sisihkan dana sekitar 10% dari gaji sebagai dana pensiun. Dana pensiun ini sangat penting untuk menunjang hidup di usia tua sebagai tabungan pensiun.
9. Mencari Penghasilan Tambahan
Cara mengelola keuangan yang baik adalah mencari penghasilan tambahan. Semakin besar pemasukan, maka semakin besar pula uang yang bisa dikeluarkan untuk berbagai kebutuhan.
Lalu, jika bisa berhemat, pemasukan bulanan bisa lebih terjaga karena sebagian pengeluaran bisa dipenuhi dari tambahan penghasilan. Alokasi dana untuk tabungan dan investasi pun bisa lebih besar.