Liputan6.com, Jakarta Karnivora adalah pemakan daging. Hewan karnivora juga disebut sebagai predator, karena untuk mendapatkan makananya mereka berburu dan memakan hewan lain.
Karnivora adalah jenis organisme yang menjadi bagian utama dalam rantai makanan. Sebab, karnivora adalah organisme yang memakan organisme lain di alam liar.
Advertisement
Baca Juga
Sementara itu, hewan yang memakan tumbuhan saja disebut sebagai herbivora. Hewan-hewan herbivora inilah yang biasanya menjadi sumber makanan atau buruan dari karnivora.
Tidak hanya herbivora, karnivora kadang juga memakan karnivora lain atau omnivora, yang memakan apapun baik daging atau tumbuhan.
Untuk lebih memahami apa itu karnivora, penting untuk mengetahui kedudukannya dalam sistem rantai makanan. Berikut penjelasan rantai makanan dan jaring-jaring makanan, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (12/9/2022).
Jaring-Jaring Makanan dan Rantai Makanan
Jaring-jaring makanan adalah interkoneksi alami dari rantai makanan dan gambara dari apa-makan-apa dalam komunitas ekologis. Sementara itu dilansir dari laman resmi Kemdikbudristek, jaring-jaring makanan gabungan dari rantai-rantai makanan yang tumpang tindih dalam ekosistem dan saling berhubungan.
Sedangkan rantai makanan adalah peristiwa makan dan dimakan antara makhluk hidup dengan urutan tertentu. Dalam rantai makanan ada makhluk hidup yang berperan sebagai produsen, konsumen, dan dekomposer.
Produsen adalah organisme yang mampu membuat makanannya sendiri, seperti tumbuhan hijau. Produsen tidak memakan makhluk hidup lain melainkan membuat makanannya sendiri.
Konsumen adalah makhluk yang bergantung pada makhluk hidup lain karena tidak dapat memproduksi makanannya sendiri. Herbivora adalah konsumen langsung dari produsen. Mereka memakan langsung memakan tumbuhan untuk bertahan hidup. Sedangkan karnivora adalah konsumen tingkat dua dan tingkat selanjutnya, yang memakan hewan herbivora atau hewan karnivora lain.
Sedangkan dekomposer adalah organisme terakhir dalam rantai makanan. Mereka dapat menguraikan zat organik berupa bangkai hewan yang telah mati menjadi zat anorganik. Zat anorganik yang diurai oleh organisme dekomposer ini nantinya menjadi bahan yang dibuat makanan oleh tumbuhan.
Advertisement
Tingkatan dan Tipe Rantai Makanan
Berdasarkan tingkatan trofik, ada tiga macam rantai makanan, yakni rantai makanan pemangsa, rantai makanan saprofit, dan rantai makanan parasit.
Rantai makanan pemangsa adalah rantai makanan yang terjadi ketika hewan pemakan tumbuhan (herbivora) dimakan oleh hewan pemakan daging (karnivora0, misalnya saja pada rantai makanan kelinci-ular-elang. Pada contoh itu, ketika ular memakan kelinci maka itu disebut rantai makanan pemangsa.
Rantai saprofit adalah rantai makanan yang terjadi untuk mengurai organisme yang sudah mati. Rantai makanan ini muncul karena adanya dekomposer. Pada rantai makanan ini, hewan mati tidak karena dimakan hewan lain. Namun kemudian bangkainya diuraikan oleh organisme dekomposer seperti bakteri, sehingga ada proses penguraian dari zat organik menjadi anorganik.
Rantai parasit adalah rantai makanan yang terjadi karena terdapat organisme yang dirugikan. Contohnya pada rantai makanan pohon besar-benalu, manusia-kutu. pada dua contoh rantai makanan tersebut, inang yang menjadi sumber makanan dari parasit tidak mati dimakan, melainkan nutrisinya diserap oleh parasit. Dalam rantai makanan jenis ini, jika inang mati, maka parasit juga akan ikut mati.
Sementara itu, berdasarkan tipe dasarnya, rantai makanan dibedakan menjadi dua, yakni rantai makanan rerumputan dan rantai makanan sisa.
Rantai makanan rerumputan (grazing food chain) adalah rantai makanan yang diawali dari tumbuhan pada trofik awalnya. Contohnya: rumput - belalang - tikus - ular.
Rantai makanan sisa/detritus (detritus food chain), yaitu rantai makanan yang tidak dimulai dari tumbuhan, tetapi dimulai dari detritivor. Contohnya: serpihan daun - cacing tanah - ayam - manusia.
Jenis Karnivora
Kebanyakan karnivora adalah pemakan hewan herbivora. Beberapa karnivora juga memakan hewan omnivora, dan beberapa memakan karnivora lainnya.
Karnivora yang memakan karnivora lain disebut konsumen tersier. Paus pembunuh, atau orca, adalah contoh konsumen tersier. Paus pembunuh berburu anjing laut dan singa laut. Anjing laut dan singa laut adalah karnivora yang memakan ikan, cumi-cumi, dan gurita.
Karnivora Obligat
Beberapa karnivora hanya dapat bertahan hidup dengan memakan daging. Karnivora ini disebut karnivora obligat. Tubuh mereka tidak dapat mencerna tanaman dengan baik. Tanaman tidak menyediakan nutrisi yang cukup untuk karnivora obligat, sehingga karnivora obligat hanya bisa makan daging. Semua jenis kucing, mulai dari kucing besar seperti harimau dan singa, sampai kucing rumahan merupakan contoh hewan yang masuk dalam kategori karnivora obligat.
Namun, tidak semua karnivora adalah karnivora obligat. Ada beberapa jenis karnivora lain yang dibedakan berdasarkan kebutuhannya terhadap asupan daging.
Hypercarnivore
Contohnya hypercarnivore, karnivora ini adalah organisme yang bergantung pada daging hewan setidaknya 70 persen. Selain itu, karnivora jenis ini juga bisa memakan tumbuhan, jamur, dan sumber nutrisi lainnya untuk memenuhi sebagian kebutuhan nutrisinya. Contoh dari binatang yangermasuk dari hiper karnivora adalah bintang laut.
Meso Karnivora
Meso Karnivora adalah jenis karnivora yang memenuhi 50 persen kebutuhan nutrisinya dari daging. Rubah adalah meso karnivora. Selain makan daging, mereka juga makan buah-buahan, sayuran, dan jamur.
Hipo Karnivora
Hipo Karnivora bergantung pada daging hewan kurang dari 30 persen dari makanan mereka. Sebagian besar spesies beruang adalah hipo karnivora. Mereka memakan daging, ikan, buah beri, kacang-kacangan, dan bahkan akar dan umbi tanaman. Hipo Karnivora seperti beruang juga dianggap omnivora.
Advertisement