Sukses

Kronologis Adalah Urut, Kenali Manfaatnya dalam Sastra dan Sejarah

Berikut adalah pengertian kronologis, contoh dan manfaatnya dalam sastra dan sejarah.

Liputan6.com, Jakarta Kronologis adalah sifat yang runtut sesuai urutan waktu kejadian. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kronologis adalah berkenaan dengan kronologi; menurut urutan waktu (dalam penyusunan sejumlah kejadian atau peristiwa).

Kronologis adalah cara menggambarkan suatu peristiwa secara runtut menurut urutan waktu. Dengan kata lain, kronologis adalah metode bercerita atau menyampaikan penjelasan mengenai suatu peristiwa, mulai dari awal hingga akhir secara berurutan.

Menurut Cambridge Dictionary, kronologis adalah mengikuti urutan di mana serangkaian peristiwa terjadi. Sedangkan menurut Merriam-Webster, kronologis adalah berkaitan dengan, atau diatur dalam atau sesuai dengan urutan waktu.

Dari sejumlah penjelasan singkat tersebut, dapat dipahami bahwa kronologis adalah kata yang menunjukkan sifat yang runtut dan urut sesuai dengan waktu kejadian. Kronologis adalah kata yang tidak hanya terkait dengan kronologi suatu kejadian atau peristiwa, melainkan juga dengan cara berpikir.

Untuk mengetahui lebih dalam lagi mengenai arti kronologis, berikut adalah ulasan lengkapnya, seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (14/9/2022).

2 dari 5 halaman

Pengertian Kronologis

KBBI menyebut bahwa kronologis adalah sesuatu yang berkenaan dengan kronologi. Sementara itu, secara etimologi, kronologi merupakan kata yang berasal dari bahasa Yunani, yaitu chronoss dan logos.

Chronoss sendiri artinya waktu, waktu yang ditentukan, seumur hidup, musim, dan sementara. Sedangkan logos artinya pembicaraan, wacana, risalah, doktrin, teori, ilmu pengetahuan.

Dengan kata lain, kronologi adalah  ilmu pengurutan peristiwa berdasarkan waktu, terkait erat dengan ketepatan waktu itu sendiri, dan penting di hampir setiap disiplin studi. Ketika informasi dalam suatu bagian diatur oleh waktu di mana setiap peristiwa terjadi, artinya ia diatur secara kronologis.

Dikutip dari Literary Terms, kronologi adalah susunan peristiwa menurut waktu. Dalam sastra, sebagian besar penulis menulis cerita mereka sebagai urutan peristiwa. Menulis sesuai urutan peristiwa atau mengatur peristiwa dalam urutan waktu terjadinya, itu disebut menempatkannya dalam “urutan kronologis.”

3 dari 5 halaman

Contoh Kronologis

Sebagaimana yang sudah dijelaskan sebelumnya, kronologis adalah sifat urut sesuai waktu kejadian. Contoh nyata dari sesuatu yang bersifat kronologis adalah kegiatan sehari-hari, mulai dari bangun tidur hingga tidur lagi.

Contoh:

08:30: Bangun

08:45: Mandi, gosok gigi

09:15: Sarapan

09:30: Berangkat ke tempat kerja

11:00: Bertemu dengan bos

13:00: Makan siang

15:00: Minum kopi bersama rekan kerja

18:00: Pulang kerja, pergi ke supermarket

18:20: Membeli bahan makanan untuk makan malam

19:00: Memasak kemudian makan malam

20:00: Selesai makan malam, cuci piring

20:30: Makan makanan penutup di sofa sambil menonton TV

23:00: Menyikat gigi, membaca buku

24:00: Tidur di tempat tidur

Itu adalah contoh sederhana dari sesuatu kejadian yang bersifat kronologis.

4 dari 5 halaman

Berpikir Kronologis

Kronologis tidak hanya berkaitan dengan suatu kejadian atau peristiwa, tetapi juga tentang cara berpikir. Dikutip dari UCLA History, Pemikiran kronologis adalah jantung dari penalaran historis.

Tanpa pemikiran kronologis yang kuat tentang kapan peristiwa terjadi dan dalam urutan temporal apa, tidak mungkin sejarawan dapat memeriksa hubungan di antara peristiwa-peristiwa itu atau untuk menjelaskan kausalitas historis. Kronologi menyediakan perancah mental untuk mengatur pemikiran sejarah.

dengan kata lain, berpikir kronologis adalah sesuatu yang sangat penting bagi sejarawan untuk mengungkap fakta-fakta sejarah. Bagi sejarawan, pemikiran kronologis dapat membantu dalam berbagai hal, antara lain sebagai berikut:

a. Membedakan antara waktu lampau, sekarang, dan masa depan.

b. Mengidentifikasi struktur temporal dari narasi atau cerita sejarah: awal, tengah, dan akhir (yang terakhir didefinisikan sebagai hasil dari awal tertentu).

c. Membangun tatanan temporal dalam membangun narasi sejarah.

d. Mengukur dan menghitung waktu kalender berdasarkan hari, minggu, bulan, tahun, dekade, abad, dan milenium, dari titik tetap sistem kalender, termasuk SM (sebelum masehi) atau Masehi.

e. Menafsirkan data yang disajikan dalam garis waktu dan membuat garis waktu dengan menentukan interval waktu yang sama dan merekam peristiwa sesuai dengan urutan temporal di mana mereka terjadi.

f. Merekonstruksi pola suksesi dan durasi sejarah di mana perkembangan sejarah telah berlangsung, dan menerapkannya untuk menjelaskan kesinambungan dan perubahan sejarah.

g. Membandingkan model alternatif untuk periodisasi dengan mengidentifikasi prinsip-prinsip pengorganisasian yang menjadi dasar masing-masing.

5 dari 5 halaman

Kronologis dalam Sastra

Dalam sastra, dalam novel terjadi seorang tokoh melalui peristiwa-peristiwa selama hidupnya secara kronologis. Oleh karena itu, itu adalah bagian integral dari sebuah narasi. Ini menunjukkan seluruh peristiwa yang dilalui karakter atau tokoh dalam novel.

Kronologi sebenarnya adalah sesuatu yang sesuai urutan dengan waktu kejadian. Dengan kata lain kronologi hanya satu, yakni suatu narasi yang urut. Namun kronologi dapat dibagi berdasarkan cara narasinya.

a. Narasi Linier (Kronologi Normal)

Linear (yaitu dalam satu baris) menceritakan sebuah cerita sebagai urutan peristiwa seperti yang terjadi dalam waktu.

b. Kronologi Terbalik

Menceritakan sebuah cerita dari akhir ke awal, berbagi peristiwa dalam urutan terbalik dari mana mereka terjadi dalam waktu.

c. Narasi Nonlinier

Narasi nonlinier yaitu tidak sejalan. Narasi jenis ini membuat sebuah cerita sebagai serangkaian peristiwa terpisah yang diceritakan di luar urutan kronologis.