Liputan6.com, Jakarta Kuesioner adalah kata lain dari angket, yakni sebuah metode pengumpulan data dengan mengajukan sejumlah pertanyaan. dengan kata lain, kuesioner adalah alat pengumpulan data berupa daftar pertanyaan.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir dari QuestionPro, kuesioner adalah instrumen penelitian yang terdiri dari serangkaian pertanyaan atau jenis petunjuk lainnya yang bertujuan untuk mengumpulkan informasi dari seorang responden. Kuesioner penelitian biasanya merupakan campuran dari pertanyaan tertutup dan pertanyaan terbuka.
Kuesioner adalah metode pengumpulan data yang juga bisa disebut sebagai wawancara tertulis. Selain itu, metode pengumpulan data dengan kuesioner juga bisa dilakukan secara tatap muka, melalui telepon, komputer atau pos.
Kuesioner adalah metode pengumpulan data yang relatif mudah, cepat dan efisien untuk memperoleh data dari responden dalam jumlah besar.
Untuk lebih memahami bagaimana peran kuesioner dalam sebuah penelitian, berikut adalah ulasan lebih lanjut, seperti yang dirangkum Liptan6.com dari berbagai sumber, Rabu (14/9/2022).
Jenis Kuesioner Berdasakan Tujuan
Dilansir dari QuestionPro, berdasarkan tujuan data yang ingin diperoleh, kuesioner dibedakan menjadi dua, yakni kuesioner terstruktur dan kuesioner tidak terstruktur.
Kuesioner Terstruktur
Kuesioner terstruktur biasanya digunakan mengumpulkan data kuantitatif. Kuesioner terstruktur biasanya direncanakan dan dirancang untuk mengumpulkan informasi yang tepat.
Kuesioner terstruktur biasanya digunakan untuk tujuan penyelidikan formal, melengkapi data, memeriksa data yang terakumulasi sebelumnya, dan membantu memvalidasi hipotesis sebelumnya.
Kuesioner Tidak Terstruktur
Kuesioner tidak terstruktur digunakan untuk mengumpulkan data kualitatif. Kuesioner tidak terstruktur dirancang hanya dengan pertanyaan umum. Pertanyaan ini nantinya bisa berkembangtergantung tanggapan responden. Dalam kuesioner tidak terstruktur, pertanyaan yang diajukan biasanya lebih terbuka untuk mengumpulkan data spesifik dari peserta.
Advertisement
Jenis Kuesioner Berdasarkan Distribusi
Berdasarkan distribusinya, kuesioner dibedakan menjadi empat macam, yakni kuesioner online, kuesioner surat, kunjungan atau tatap muka, dan kuesioner melalui telepon.
Kuesioner Online
Kuesioner online, seperti sebutannya, adalah metode pengumpulan data yang dilakukan melalui media internet. Dalam kuesioner online, daftar pertanyaan diberikan kepada responden melalui email atau media online lainnya.
Distribusi kuesioner online memiliki kelebihan antara lain hemat biaya dan efisien waktu. Responden juga dapat menjawab di waktu senggang, tanpa tekanan untuk segera merespons, sehingga respons jadi lebih akurat.
Kelemahan dari kuesioner ini adalah, responden dapat dengan mudah mengabaikan kuesioner ini.
Kuesioner Telepon
Kuesioner telepon dilakukan dengan cara melakukan panggilan telepon pada responden. Melalui panggilan telepon itu, peneliti mengajukan sejumlah pertanyaan untuk memperoleh informasi dan data yang diinginkan.
Kelebihan kuesioner telepon adalah, peneliti bisa langsung mendapatkan jawaban responden dengan segera. Namun, seringkali, responden ragu untuk memberikan banyak informasi melalui telepon. Selain mahal, kuesioner telepon juga tidak bisa mengumpulkan banyak data dalam waktu singkat.
Kunjungan
Kuesioner ini dilakukan dengan cara kunjungan ke rumah atau tempat responden. Keuntungan dari metode ini adalah responden merasa lebih nyaman karena berada di lingkungan yang familiar. Selain itu, metode ini juga memungkinkan peneliti untuk mendapatkan informasi yang lebih mendalam.
Namun, kekurangan dari metode ini adalah menghabiskan banyak biaya, dan sangat lambat untuk mengumpulkan data yang banyak.
Kuesioner Surat
Metode pengumpulan data ini mungkin sudah mulai ditinggalkan dengan adanya internet. Namun sebelumnya, metode kuesioner surat masih menjadi metode yang cukup populer. Metode ini dilakukan dengan cara mengirimkan daftar pertanyaan melalui surat.
Kelebihan metode ini adalah, responden dapat mengisi kuesioner sesuai ketersediaan waktu mereka. Hanya saja, penggunaan metode kuesioner surat memakan biaya yang cukup mahal, selain itu memakan banyak waktu.
Jenis-Jenis Pertanyaan dalam Kuesioner
Ada banyak jenis pertanyaan yang bisa digunakan dalam sebuah kuesioner. tentu saja, jenis pertanyaan yang digunakan harus sesuai dengan data yang ingin diperoleh. Berikut adalah jenis-jenis pertanyaan yang umum terdapat pada kuesioner:
Pertanyaan Terbuka
Pertanyaan terbuka dapat membantu mengumpulkan data kualitatif dalam kuesioner, di mana responden dapat menjawab secara bebas dengan sedikit atau tanpa batasan.
Pertanyaan Dikotomis
Pertanyaan dikotomis umumnya merupakan pertanyaan tertutup dengan jawaban “ya/tidak”. Pertanyaan ini biasanya digunakan jika diperlukan validasi yang diperlukan. Ini adalah bentuk kuesioner yang paling alami.
Pertanyaan Pilihan Ganda
Pertanyaan pilihan ganda adalah jenis pertanyaan tertutup di mana responden harus memilih satu atau beberapa dari daftar opsi yang diberikan.
Pertanyaan Penskalaan
Pertanyaan-pertanyaan ini didasarkan pada prinsip-prinsip empat skala pengukuran – nominal, ordinal, interval, dan rasio. Beberapa jenis pertanyaan yang memanfaatkan sifat dasar skala ini adalah pertanyaan urutan peringkat, pertanyaan skala Likert, pertanyaan skala diferensial semantik, dan pertanyaan skala Stapel.
Pertanyaan Bergambar
Jenis pertanyaan ini mudah digunakan dan mendorong responden untuk menjawab. Responden diberikan pertanyaan, dan pilihan jawabannya berupa gambar. Ini membantu responden memilih jawaban dengan cepat tanpa terlalu memikirkan jawaban mereka, sehingga memberi Anda data yang lebih akurat.
Advertisement
Ciri-Ciri Pertanyaan Kuesioner yang Baik
Kualitas data yang dikumpulkan tentu saja bergantung pada daftar pertanyaan yang dibuat. Untuk mendapatkan data yang akurat, penting untuk membuat daftar pertanyaan yang baik. Pertanyaan yang baik harus memenuhi syarat-syarat berikut:
Keseragaman
Kuesioner sangat berguna untuk mengumpulkan informasi demografis, pendapat pribadi, fakta, atau sikap dari responden. Salah satu atribut yang paling signifikan dari bentuk penelitian adalah desain dan standarisasi yang seragam.
Setiap responden melihat pertanyaan yang sama. Ini membantu dalam pengumpulan data dan analisis statistik dari data ini. Misalnya, template kuesioner evaluasi toko ritel berisi pertanyaan untuk mengevaluasi pengalaman berbelanja di toko ritel. Pertanyaan berkaitan dengan nilai pembelian, berbagai pilihan produk, dan kualitas barang dagangan. Pertanyaan-pertanyaan ini seragam untuk semua pelanggan.
Eksploratif
Pertanyaan juga harus bersifat eksploratif, terutama untuk untuk mengumpulkan data kualitatif. Tidak ada batasan pertanyaan yang dapat dimasukkan ke dalam kuesioner.
Misalnya, Anda menggunakan kuesioner pengumpulan data dan mengirimkannya kepada ibu rumah tangga untuk memahami kebiasaan pengeluaran dan tabungannya. Pertanyaan terbuka memberi Anda lebih banyak wawasan dan memungkinkan responden untuk menjelaskan praktik mereka. Daftar pertanyaan yang sangat terstruktur dapat membatasi pengumpulan data.
Urut
Sifat pertanyaan yang urut ini juga penting, terutama jika ingin menggunakan kuesioner terstruktur untuk mendapatkan data kuantitatif. Urutan pertanyaan dalam kuesioner terstruktur biasanya dimulai dari pertanyaan saringan, pertanyaan pemanasan, pertanyaan transisi, pertanyaan melewati, pertanyaan menantang, dan pertanyaan klasifikasi.
Kelebihan Metode Kuesioner
Metode kuesioner adalah salah satu metode pemerolehan data yang masih banyak digunakan oleh banyak peneliti. Ini tidak lain karena kelebihan dari metode kuesioner. Kelebihan metode kuesioner antara lain sebagai berikut:
1. Ekonomis
Kuesioner adalah salah satu cara yang paling terjangkau untuk mengumpulkan data kuantitatif. Apalagi jika kuesioner yang dikelola sendiri, di mana tidak perlu menyewa surveyor untuk melakukan wawancara tatap muka. Kuesioner dapat ditempatkan di situs web atau dikirim melalui email ke responden.
2. Praktis
Selain murah, kuesioner juga merupakan cara praktis untuk mengumpulkan data. Dengan kuesioner, peneliti dapat memperoleh data dalam jumlah banyak, namun dalam waktu yang singkat.
3. Mudah Dianalisa
Data yang diperoleh dari hasil kuesioner relatif mudah untuk dianalisa.
4. Waktu yang Fleksibel
Responden dapat mengisi kuesioner di waktu luang mereka sendiri. Responden dinilai akan memberikan jawaban yang lebih lengkap dan lebih jujur di waktu luang mereka.
5. Mencakup Segala Aspek dari Satu Topik
Salah satu keuntungan terbesar adalah dapat mengajukan pertanyaan sebanyak mungkin. Dengan kata lain, kuesioner memungkinkan peneliti mendapatkan jawaban dari berbagai macam aspek.
Advertisement
Kekurangan Metode Kuesioner
Meski dinilai lebih praktis dan hemat, metode kuesioner juga memilik beberapa kekurangan. Kekurangan metode kuesioner antara lain sebagai berikut:
1. Jawaban Tidak Jujur
Meskipun ada banyak hal positif dari kuesioner, ketidakjujuran bisa menjadi masalah. Responden mungkin tidak 100% jujur dengan jawaban mereka.
Ini dapat terjadi karena berbagai alasan, termasuk melindungi privasi. Karena itu, penting untuk meyakinkan responden bahwa privasi mereka dihargai dan bahwa proses tersebut mencegah identifikasi pribadi.
2. Kuesioner Tidak Dijawab
Saat menggunakan kuesioner, ada kemungkinan beberapa pertanyaan akan diabaikan atau tidak dijawab. Jika pertanyaan tidak diperlukan, selalu ada risiko bahwa pertanyaan tersebut tidak akan dijawab. Kemungkinan terburuk adalah kuesioner tidak dijawab sama sekali.
3. Perbedaan Interpretasi
Responden mungkin saja memiliki interpretasi yang berbeda terkait satu pertanyaan yang sama. Responden mungkin mengalami kesulitan memahami arti dari beberapa pertanyaan yang mungkin tampak jelas bagi pembuatnya.
Miskomunikasi ini dapat menyebabkan hasil yang kurang akurat. Cara terbaik untuk mengatasi situasi ini adalah dengan membuat pertanyaan sederhana yang mudah dijawab.
4. Perasaan dan Emosi Tidak Tersampaikan
Sebuah survei atau kuesioner tidak dapat sepenuhnya menangkap tanggapan emosional atau perasaan responden. Tanpa memberikan kuesioner secara tatap muka, tidak ada cara untuk mengamati ekspresi wajah, reaksi atau bahasa tubuh.
5. Bias
Seperti halnya penelitian apa pun, bias responden dapat menjadi masalah. Bias ini dapat mengakibatkan data yang terkumpul menjadi tidak akurat.