8 Penyebab Suara Serak dan Cara Mengobatinya, Jangan Salah Langkah

1. Radang tenggorokan

Laringitis adalah salah satu penyebab suara serak yang paling umum. laringitis bisa disebabkan oleh pembengkakan sementara pada pita suara karena pilek, infeksi saluran pernapasan atas, atau alergi. Dokter anda akan mengobati radang tenggorokan sesuai dengan penyebabnya.

Jika itu karena pilek atau infeksi saluran pernapasan atas, dokter anda akan merekomendasikan istirahat, konsumsi cairan yang cukup dan pereda nyeri tanpa resep. Alergi dapat diobati dengan cara yang sama, dengan penambahan obat alergi yang dijual bebas.

2. Menggunakan suara secara berlebihan

Bersorak-sorai di acara olahraga, berbicara keras dalam situasi bising, berbicara terlalu lama tanpa mengistirahatkan suara, bernyanyi dengan keras, atau berbicara dengan suara yang terlalu tinggi atau terlalu rendah dapat menyebabkan suara serak sementara.

Beristirahat, mengurangi penggunaan suara, dan minum banyak air akan membantu meredakan suara serak akibat penggunaan yang salah atau berlebihan. Terkadang orang yang pekerjaannya bergantung pada suara mereka mengalami suara serak yang tidak kunjung hilang.

Jika anda dalam kondisi harus sering menggunakan suara dan sering mengalami suara serak, dokter mungkin menyarankan untuk menemui ahli patologi wicara-bahasa untuk terapi suara. Dalam terapi suara, anda akan diberikan latihan vokal dan tips untuk menghindari suara serak dengan mengubah cara anda menggunakan suara.

3. Refluks gastroesofageal (GERD)

GERD juga dapat menjadi penyebab suara serak ketika asam lambung naik ke tenggorokan dan mengiritasi jaringan. Biasanya suara serak yang disebabkan oleh GERD lebih buruk di pagi hari dan membaik sepanjang hari. Pada beberapa orang, asam lambung naik sampai ke tenggorokan dan laring dan mengiritasi pita suara. Ini disebut refluks laringofaring real (LPR).

LPR dapat terjadi pada siang atau malam hari. Beberapa orang tidak akan mengalami mulas dengan LPR, tetapi mereka mungkin merasa seolah-olah mereka terus-menerus harus batuk untuk membersihkan tenggorokan mereka hingga akhirnya menjadi serak. GERD dan LPR dapat diobati dengan modifikasi diet dan obat-obatan untuk mengurangi asam lambung.

4. Nodul vokal, polip, dan kista

Nodul vokal, polip, dan kista adalah pertumbuhan tumor jinak di dalam atau di sepanjang pita suara. Nodul terbentuk berpasangan di sisi berlawanan dari pita suara sebagai akibat dari terlalu banyak tekanan atau gesekan, seperti pembentukan kalus di kaki dari sepatu yang terlalu ketat.

Polip vokal biasanya hanya terjadi pada satu sisi pita suara. Kista vokal adalah massa jaringan keras yang terbungkus dalam kantong membran di dalam lipatan vokal. Perawatan yang paling umum untuk nodul, polip, dan kista adalah istirahat suara, terapi suara, dan operasi untuk mengangkat jaringan.

5. Perdarahan pita suara

Pendarahan pita suara terjadi ketika pembuluh darah di permukaan pita suara pecah dan jaringan terisi darah. Jika anda tiba-tiba kehilangan suara selama penggunaan vokal yang berat seperti berteriak, anda mungkin mengalami pendarahan pita suara.

Terkadang pendarahan pita suara akan menjadi penyebab suara serak berkembang dengan cepat dalam waktu singkat dan hanya memengaruhi nyanyian anda tetapi tidak pada suara anda saat berbicara. Pendarahan pita suara harus segera ditangani dengan istirahat total suara dan perjalanan ke dokter.

6. Kelumpuhan lipatan vokal

Kelumpuhan pita suara adalah gangguan suara yang terjadi ketika salah satu atau kedua pita suara tidak membuka atau menutup dengan benar. Hal ini dapat disebabkan oleh cedera pada kepala, leher atau dada, kanker paru-paru atau tiroid, tumor di dasar tengkorak, leher, atau dada dan infeksi misalnya, penyakit Lyme.

Orang dengan kondisi neurologis tertentu seperti multiple sclerosis atau penyakit Parkinson atau yang telah menderita stroke mungkin mengalami kelumpuhan pita suara. Namun dalam banyak kasus, penyebabnya tidak diketahui. Kelumpuhan lipatan vokal diobati dengan terapi suara dan, dalam beberapa kasus, pembedahan.

7. Penyakit dan gangguan neurologis

Penyakit dan gangguan neurologis bisa menjadi penyebab suara serak. Kondisi neurologis yang mempengaruhi area otak yang mengontrol otot di tenggorokan atau laring juga dapat menyebabkan suara serak. Suara serak terkadang merupakan gejala penyakit Parkinson atau stroke.

Disfonia spasmodik adalah penyakit neurologis langka yang menyebabkan suara serak dan juga dapat mempengaruhi pernapasan. Perawatan dalam kasus ini akan tergantung pada jenis penyakit atau gangguan.

8. Penyebab lainnya

Masalah tiroid dan cedera pada laring dapat menyebabkan suara serak. Suara serak terkadang merupakan gejala kanker laring, itulah mengapa sangat penting untuk menemui dokter jika Anda serak selama lebih dari tiga minggu.

Suara serak juga merupakan gejala paling umum dari penyakit yang disebut papillomatosis pernapasan berulang (RRP), atau papillomatosis laring, yang menyebabkan tumor non-kanker tumbuh di laring dan saluran udara lain yang mengarah dari hidung dan mulut ke paru-paru.

Saat istirahat, pita suara terbuka. Ketika anda memutuskan untuk berbicara ada beberapa hal yang harus bekerja sama agar suara yang dapat didengar dapat dihasilkan. Penyebab suara serak dapat terjadi akibat kondisi yang mempengaruhi salah satu langkah berikut:

1. Pita suara menyatu. Masalah dengan langkah ini dapat terjadi baik pada pita suara atau pada saraf yang mempersarafi pita suara. Contohnya mungkin jika ada kanker seperti kanker paru-paru atau kanker payudara metastatik menekan saraf yang berjalan ke pita suara di dada.

2. Melewati udara menyebabkan pita suara bergetar. Ketika pita suara tertutup, udara kemudian harus melewatinya dan menyebabkan pita suara bergetar. Sekali lagi, masalah dapat terjadi karena pita suara itu sendiri, karena apa pun yang mencegah lipatan tetap tertutup (saraf), atau apa pun yang menghalangi aliran udara normal melewati lipatan.

3. Suara harus keluar dari tubuh. Begitu udara bergerak melewati pita suara, suara kemudian perlu keluar dari tubuh, Apa pun yang mengganggu aliran udara keluar melalui tenggorokan, mulut, dan hidung, dapat mengganggu suara.