Liputan6.com, Jakarta Mustahik adalah golongan orang yang memiliki hak untuk menerima zakat, sebagaimana yang kita ketahui bahwa umat Muslim, memiliki kewajiban untuk mengeluarkan zakat setiap bulan Ramadhan. Dalam memberi zakat, tidak jarang Anda mendengar istilah Mustahik, di mana belum banyak orang Muslim yang memahami tentang istilah ini.
Baca Juga
Advertisement
Mustahik adalah golongan yang berhak mendapatkan zakat, akan tetapi untuk orang yang mengeluarkan zakat bisa disebut dengan muzakki. Seluruh umat Islam wajib untuk membayarkan zakat atau harta kepunyaan mereka untuk mencapai nisab. Terdapat jumlah harta yang harus dikeluarkan adalah 2,5 % dari jenis harta, seperti zakat penghasilan serta zakat mal.
Mustahik adalah sebuah istilah yang disematkan kepada orang yang menerima zakat. Oleh karena itu, para mustahik sangat penting, karena memiliki kaitan erat dengan kesejahteraan umat muslim. Dengan begitu Anda bisa mengetahui siapa yang boleh dan tidak boleh, serta bagaimana sifat penyaluran kepada mereka. Salah satu jenis zakat yang wajib dikeluarkan umat Islam adalah zakat fitrah.
Berikut ini mustahik adalah golongan penerima zakat yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (16/9/2022).
Mengenal Mustahik dan Kriterianya
Zakat adalah ibadah maliyah ijtima’iyah, atau ibadah yang berkaitan dengan ekonomi keuangan kemasyarakatan, dan merupakan salah satu dari lima rukun Islam yang mempunyai status serta fungsi yang penting dalam syariat Islam. Dalam Islam, tata cara penyaluran zakat juga telah diatur di dalam Al-Qur'an. Di mana zakat hanya boleh diterima oleh para mustahik.
Mustahik merupakan golongan penerima zakat yang dibagi menjadi 8 golongan diantaranya
- Fakir
- Miskin
- Panitia zakat
- Mualaf
- Budak
- Orang yang tidak sanggup membayar hutang
- Pejuang Islam
- Ibnu Sabil
Penerima zakat tersebut juga telah ditentukan dalam Al-Qur'an. Hal ini sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah At-Taubah:60,"
"Sesungguhnya zakat itu diperuntukkan bagi orang-orang fakir, orang miskin, pengelola zakat (amil), orang yang dibujuk hatinya (muallaf), dalam memerdekakan budak, orang yang memiliki utang, dan perjuangan di jalan Allah dan ibnu sabil. Demikianlah ketentuan dari Allah. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana" (QS Al-Taubah [9]: 60).
Advertisement
Jenis - Jenis Zakat
- Zakat mal merupakan zakat harta kekayaan yang wajib dikeluarkan, dengan zakatnya sebesar 2,5%.
- Zakat fitrah adalah salah satu zakat badan atau jiwa yang wajib ditunaikan setiap muslim pada bulan Ramadhan. Pada umumnya zakat yang ditunaikan memiliki sifat yaang konsumtif yaitu untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dapat menutupi kebutuhan maknan dan sandang.
- Zakat produktif bukan istilah jenis zakat seperti halnya zakat mal dan zakat fitrah, akan tetapi zakat produktif adalah bentuk pendayagunaan zakat. Di mana pendistribusiannya bersifat produktif yaitu untuk menambah atau sebagai modal usaha mustahiq.
Mustahik juga harus mengembalikan modal usaha, di mana hal itu sifatnya strategi untuk melakukan edukasi kepada mereka agar bekerja keras sehingga usahanya berhasil. Sesungguhnya pengembalian zakat produktif itu, akan menjadi infaq dari hasil usaha mereka, kemudian digulirkan lagi kepada mustahik lain. Dengan demikian, pemetik manfaat zakat itu semakin bertambah.
Imam Nawawi berkata dalam Kitab Al-Majmu’: “Masalah kedua adalah dalam menentukan bagian zakat untuk orang fakir dan miskin. Sahabat-sahabat kami orang-orang Irak dan Khurasan telah berkata: Apa yang diberikan kepada orang fakir dan miskin, hendaklah dapat mengeluarkan mereka dari lembah kemiskinan kepada taraf hidup yang layak. Ini berarti ia mesti menerima sejumlah barang atau uang tunai yang dapat memenuhi semua kebutuhannya”.
Manfaat Menunaikan Zakat
Zakat memiliki keutamaan serta manfaat, salah satunya dapat menghilangkan kejelekan yang ada pada diri manusia. Sebagaimana disebutkan dalam salah satu hadits berikut ini, artinya:
"Barangsiapa membayar zakat hartanya, maka kejelekannya akan hilang dari dirinya." (HR. al-Haitsami).
Namun perlu diketahui bahwa zakat juga memiliki keutamaan dan manfaatnya untuk setiap umat muslim. Berikut ini beberapa manfaat zakat bagi umat muslim, di antaranya:
- Jaminan Masuk Surga
Manfaat zakat yang pertama ialah jaminan masuk surga. Hal ini sebagaimana dalam salah satu surah Al-Qur'an berikut ini, Allah SWT berfirman:
"Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang orang mukmin, mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Quran), dan apa yang telah diturunkan sebelummu dan orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. Orang-orang Itulah yang akan Kami berikan kepada mereka pahala yang besar." (QS. An-Nisa’: 162).
- Diampuni Dosa-dosanya
Seorang umat yang membayar zakat, maka kesalahanserta dosa-dosanya akan diampuni oleh Allah SWT. Tidak hanya itu, Allah SWT juga telah menjamin bagi setiap Muslim yang mendirikan salat dan menunaikan zakat akan dijamin masuk surga. Sebagaiamana dalam Al-Qur'an Surat Al-Ma’iddah: 12, Allah SWT berfirman:
"Dan Sesungguhnya Allah telah mengambil Perjanjian (dari) Bani Israil dan telah Kami angkat diantara mereka orang pemimpin dan Allah berfirman:"Sesungguhnya aku beserta kamu, Sesungguhnya jika kamu mendirikan shalat dan menunaikan zakat serta beriman kepada rasul-rasul-Ku dan kamu bantu mereka dan kamu pinjamkan kepada Allah pinjaman yang baik Sesungguhnya aku akan menutupi dosa-dosamu. dan Sesungguhnya kamu akan Kumasukkan ke dalam surga yang mengalir air didalamnya sungai-sungai. Maka Barangsiapa yang kafir di antaramu sesudah itu, Sesungguhnya ia telah tersesat dari jalan yang lurus.” (QS. Al-Ma’iddah: 12).
- Mendapatkan Pahala Terbaik
Manfaat zakat lainnya yang juga dapat diperoleh ialah Allah akan memberikan kepada hambanya pahala yang terbaik. Selain itu, setiap Muslim yang menunaikan zakat juga akan ditambahkan rezkinya oleh Allah. Sebagaimana dalam Al-Qur'an Surah An-Nuur ayat 37-38 berikut ini, artinya:
"(Meraka mengerjakan yang demikian itu) supaya Allah memberikan balasan kepada mereka (dengan balasan) yang lebih baik dariapa yang telah mereka kerjakan, dan supaya Allah menambah karunia-Nya kepada mereka. dan Allah memberi rezki kepada siapa yang dikehendaki-Nya tanpa batas." (QS. An-Nuur: 37 - 38).
Advertisement
Karakter Mustahik
Seorang mustahik yang mampu bertransformasi, dapat memiliki karakter tertentu dibandingkan dengan mereka yang tidak masuk dalam golongan mustahik. Karakter tersebut meliputi:
- Pekerja keras
- Amanah atau dapat dipercaya
- Bisa diajak untuk bekerja sama
- Istiqomah
Berikhtiar serta berjuang adalah kewajiban bagi setiap muslim, karena lebih banyak upaya dan ketekunan diperlukan untuk mencapai tujuan tanpa melupakan ibadah. Masalah yang dihadapi seorang mustahik adalah kurangnya semangat untuk bekerja keras. Salah satu contohnya, meskipun ada dalam kondisi bisnis menurun, seorang mustahik sukses tetap bekerja keras dan pantang menyerah.
Selain itu, istiqomah merupakan suatu kondisi di mana manusia sangat menjunjung tinggi keimanannya dalam kehidupan sehari-hari. Ketika menghadapi kesulitan, orang yang istiqomah akan bersabar saat melakukan upaya. Mustahiq yang istiqomah selalu berjuang keras untuk mencapai hasil terbaik. Istiqomah juga berdampak positif bagi mustahik yang menerima zakat.