Sukses

Musyrik Adalah Orang Yang Beriman Kepada Tuhan Selain Allah SWT, Ini Cirinya

Musyrik adalah orang yang beriman kepada tuhan lain selain Allah SWT, berikut adalah dalil-dalil Al-Quran yang mendasari, golongan dan ciri orang musyrik

Liputan6.com, Jakarta Musyrik adalah orang yang beriman kepada tuhan lain selain Allah SWT, dan yang menunjukkan hal ini dengan mempersembahkan ibadah, seperti berlutut, sujud, berdoa, menyembelih atau ibadah lainnya, kepada makhluk selain Allah SWT.

Musyrik adalah kebalikan dari tauhid, menurut Al-Qur'an, seorang musyrik adalah orang yang menyekutukan atau menyekutukan Tuhan. Al-Qur'an menggunakan istilah musyrik untuk menunjukkan orang-orang yang biasa memanggil dan menyembah orang lain dengan Allah SWT atau berbagi Atribut Allah SWT dengan orang lain.

Musyrik adalah istilah yang sering kita dengar dan sering kali kerap disamakan dengan syirik, walaupun memiliki kemiripan, namun kedua istilah ini memiliki makna yang berbeda. Dengan mengetahui makna di dalam istilah ini diharap umat muslim dapat menghindari perbuatan musyrik.

Lebih lengkapnya, berikut ini Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (16/9/2022). Tentang dalil-dalil yang mendasari dan penjelasan tentang tiga golongan orang musyrik.

2 dari 5 halaman

Pengertian Musyrik Adalah

Pengertian Musyrik

Dilansir dari KBBI, musyrik adalah orang yang menyekutukan atau menyerikatkan Allah SWT. Artinya, orang musyrik masuk dalam golongan kafir karena menyembunyikan kekufuran dan berpura-pura menjadi orang islam

Mengutip pendapat Muhammad Galib M dalam bukunya Ahl-Kitab: Makna dan Cakupannya dalam Alquran (1998), musyrik adalah perilaku menjadikan seseorang atau sesuatu untuk disembah. Orang kafir termasuk golongan musyrik karena menyembah selain Allah.

Sehingga dapat disimpulkan, orang-orang musyrik adalah orang yang menyembah banyak Tuhan atau politeis dan orang yang tidak percaya keberadaan Tuhan atau ateis. Dalam hal ini, orang kafir juga menjadi bagian dari kemusyrikan karena menyembah sesuatu makluk lain selain Allah SWT.

3 dari 5 halaman

Dalil - dalil Tentang Musyrik

Dalil - dalil Tentang Musyrik

Di dalam Al-Qur'an, Allah SWT mengingatkan manusia atas nikmat, berkah, karunia, cinta dan perhatiaNya, serta hanya padaNya lah umat manusia harus meminta, menyembah bersyukur kepada-Nya. Memanggil orang lain sebagai ganti Allah SWT di saat kesusahan atau membutuhkan dan berdoa di hadapan dewa-dewa palsu merupakan perbuatan mengundang kemarahan dari Allah SWT. Hal ini tertuang dalam ayat-ayat Al-Quran berikut ini:

Allah SWT berfirman dalam Alquran tentang perbuatan musyrik adalah perbuatan yang sangat berdosa.

"Dan (ingatlah) ketika Luqman berkata kepada anaknya, ketika dia memberi pelajaran kepadanya, “Wahai anakku! Janganlah engkau menyekutukan Allah, sesungguhnya mempersekutukan (Allah) adalah benar-benar kezaliman yang besar.” (Al-Luqman:13)

 

Allah SWT berfirman dalam Alquran mengenai orang syirik yang tidak diampuni

"Sesungguhnya Allah tidak akan mengampuni (dosa) karena mempersekutukan-Nya (syirik), dan Dia mengampuni apa (dosa) yang selain (syirik) itu bagi siapa yang Dia kehendaki. Barang siapa mempersekutukan Allah, maka sungguh, dia telah berbuat dosa yang besar." (An-Nisa:48)

 

Allah SWT berfirman dalam Alquran tentang surga akan diharamkan atas orang yang berbuat musyrik.

"Sungguh telah kafir orang-orang yang berkata, “Sesungguhnya Allah itu dialah Al-Masih putra Maryam.” Padahal Al-Masih (sendiri) berkata, “Wahai Bani Israil! Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu.” Sesungguhnya barang siapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya adalah neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang zalim itu." (Al-Maidah:72)

4 dari 5 halaman

Tiga Golongan Orang Musyrik

Tiga Golongan Orang Musyrik

Syekh Ibnu Hasan Bisry At-Turjani dalam bukunya Hamba-Hamba yang Selamat dari Tipu Daya Musuhnya (2000) berpendapat bahwa terdapat tiga golongan orang musyrik, yakni musyrik murni, musyrik perbuatan, dan musyrik pemujaan. Berikut penjelasannya:

1. Musyrik murni

Musyrik murni dapat diartikan sebagai orang dengan perbuatan dan cara ibadah yang dilakukan tidak sesuai akidah Islam. Golongan ini lebih menyukai perbuatan yang dilakukan nenek moyang atau pemimpin spiritual mereka.

2. Musyrik perbuatan

Musyrik perbuatan merupakan orang yang mengaku Islam dengan amal ibadah tidak mencerminkan seorang mukmin. Mereka bersyahadat, menjalankan salat, puasa, zakat, dan haji. Namun, masih mempercayai benda bertuah yang dianggap memiliki kekuatan gaib, seperti tombak, keris dan benda lainnya. Kemudian orang musyrik perbuatan kerap mengunjungi dukun atau orang pintar.

3. Musyrik pemujaan

Musyrik pemujaan merupakan orang Islam awam yang kerap mendatangi tempat-tempat keramat. Tempat yang dimaksud ialah kuburan para wali, pohon-pohon, dan gua-gua yang dianggap keramat. Mereka pergi ke kuburan para wali bukan untuk berziarah, melainkan untuk meminta berkah.

Orang musyrik pemujaan kurang memahami akidah Islam sehingga mereka melakukan pemujaan ke tempat keramat. Mereka juga kerap pergi ke gunung untuk membuat perjanjian dengan penunggu tempat keramat demi mendapatkan imbalan kekayaan.

5 dari 5 halaman

Ciri-ciri Orang Musyrik

Ciri-ciri Orang Musyrik

Terdapat beberapa ciri-ciri yang bisa dijadikan pedoman untuk mengetahui apakah seseorang adalah orang musyrik, berikut diantaranya:

- Memalingkan segala bentuk ibadah kepada selain Allah SWT.

- Memiliki tujuan beribadah kepada selain Allah SWT.

- Dalam hal kemaksiatan, mereka menaati selain Allah SWT.

- Dalam hal kecintaan, mereka menyamakan dengan selain Allah SWT.

 

Demikian penjelasan tentang Musyrik, Musyrik adalah perbuatan yang harus dihindari semua umat Islam agar terhindar dari kemarahan dan siksa Allah SWT. Penting untuk mengetahui pengertian, dalil, golongan dan ciri-ciri perbuatan Musyrik.