Sukses

Kisah Wanita Berhasil Raih Gelar PhD Meski Sibuk Rawat 8 Anak, Bikin Salut

Meski sibuk urus anak, wanita ini berhasil selesaikan studinya dan raih gelar PhD.

Liputan6.com, Jakarta Setiap orang punya cerita menarik dan bikin salut ketika memutuskan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi. Ada yang kuliah sambil kerja atau bahkan ada yang tetap mampu menyelesaikan pendidikannyaa meski sibuk mengurus buah hatinya.

Banyak wanita yang memutuskan untuk melanjutkan pendidikan sembari mengurus buah hatinya. Bahkan tak jarang kisahnya tersebut bikin salut dan menjadi inspirasi untuk wanita lainnya yang ingin melanjutkan pendidikan meski sudah dikaruniai anak.

Wanita asal Malaysia bernama Zatilfarihiah berhasil selesaikan pendidikannya dan raih gelar PhD meski disibukkan dengan mengurus 8 buah hatinya. Dapat dukungan dari suami juga menjadi salah satu suntikan semangat untuk Zatilfarihiah dalam selesaikan pendidikannya.

Putuskan melanjutkan pendidikan saat sudah dikaruniai 5 anak, di tengah perjalanannya, Zatilfarihiah hamil lagi dan dikaruniai 3 anak. Zatilfarihiah pun harus merawat 8 buah hatinya dan menyelesaikan studi di waktu yang bersamaan.

Berikut Liputan6.com melansir dari World of Buzz tentang kisah wanita berhasil raih gelar PhD meski sibuk mengurus 8 anak, Jumat (16/9/2022).

2 dari 3 halaman

Kisah Wanita Raih Gelar PhD

Wanita berusia 38 tahun bernama Zatilfarihiah asal Malaysia bagikan kisahnya berhasil menyandang gelar PhD meski sibuk urus 8 buah hatinya. Mendaftar kuliah tahun 2017 saat dikaruniai anak, Zatilfarihiah kemudian dikaruniai anak lagi dalam rentang tahun ia tengah melanjutkan studinya.

Melansir dari World of Buzz, Zatilfarihiah menyebutkan bahwa selama tahun akademiknya, dia akan bangun jam 2 pagi untuk belajar dan mempersiapkan studinya sebelum berangkat ke kampus pada jam 8 pagi untuk penelitiannya.

“Saya hamil saat belajar dan merenungkan kembali, saya tidak tahu bagaimana saya melakukannya. Saya harus memastikan anak-anak saya terurus dengan baik dan tesis saya bisa maju”, katanya.

Dukungan dari suami dan mertua sangat berarti untuk dirinya dalam menjalankan pendidikan dan menyelesaikannya di waktu yang tepat.

“Syukurlah, suami dan ibu mertua saya sangat mendukung keputusan saya dan banyak membantu saya ketika keadaan menjadi sibuk”, tambahnya.

3 dari 3 halaman

Tantangan Terberat

Zatilfarihiah menjelaskan pastinya ada tantangan terberat yang dialaminya saat masa-masa kuliah. Menyeimbangkan antara pendidikan dan mengurus anak, apalagi jelang penyelesaian thesis merupakan tantangan terberatnya.

“Bagian tersulit bagi saya sepanjang tahun akademik saya adalah ketika saya hamil anak bungsu saya dan harus mempresentasikan tesis dan simposium saya. Syukurlah, semuanya berjalan dengan baik dan saya berhasil lulus tes”, katanya.