Liputan6.com, Jakarta Cara penulisan catatan kaki yang benar bisa dibuat dengan mengikuti format dan aturan yang ada. Catatan kaki adalah cara menandai identitas sumber rujukan, sekaligus merupakan salah satu bukti bahwa penulis benar-benar memiliki kejujuran ilmiah.
Baca Juga
Advertisement
Penting bagi penulis untuk mengetahui cara penulisan catatan kaki yang sesuai dengan format dan aturan. Karena catatan kaki dapat digunakan oleh pembaca untuk mengetahui identitas sumber rujukan secara langsung pada halaman tempat kutipan berada.
Cara penulisan catatan kaki memiliki format dan aturan tertentu yang perlu diikuti. Salah satu alasannya adalah agar catatan kaki mudah dipahami dan dicari sumbernya oleh pembaca. Fungsi lainnya adalah untuk mengetahui sumber rujukan secara langsung pada suatu halaman tulisan.
Lebih lengkapnya, berikut ini Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Senin (19/9/2022). Format catatan kaki, fungsi dan cara penulisan catatan kaki.
Format dan Gaya Catatan Kaki
Format dan Gaya Catatan Kaki
Terdapat tiga format dan gaya catatan kaki yang sering digunakan dalam penulisan ilmiah, yaitu American Psychological Association (APA), Modern Language Association (MLA), dan The Chicago Manual.
1. Gaya APA
Dalam gaya APA, catatan kaki digunakan untuk memberikan informasi tambahan yang tidak terkait langsung dengan teks atau untuk mengutip informasi berhak cipta. Secara umum, APA menyarankan agar catatan kaki digunakan dengan hemat.
Ketika penggunaan catatan kaki diperlukan, teks catatan kaki harus ringkas, dilambangkan dengan superskrip, dan dicantumkan di bagian bawah halaman. Informasi yang harus disertakan dalam kutipan catatan kaki APA mencakup nama karya, penulis karya, dan tahun publikasi karya. Dalam gaya APA, catatan kaki izin hak cipta harus menyertakan tag atribusi seperti ''Direproduksi dengan izin...''.
2. Gaya MLA
Mirip dengan catatan kaki gaya APA, catatan kaki gaya MLA digunakan untuk mengutip sumber, atribut informasi copywriting, dan menyertakan informasi tangensial. Catatan kaki gaya MLA menggunakan superskrip angka Arab yang sama dengan yang digunakan APA.
Seperti gaya APA, gaya MLA juga tidak menganjurkan penggunaan catatan kaki yang berlebihan sebagai metode kutipan, lebih memilih metode kutipan dalam teks. Ketika catatan kaki digunakan sebagai metode kutipan dalam gaya MLA, tahun publikasi sebuah karya tidak dikutip, yang merupakan satu-satunya perbedaan mencolok antara catatan kaki gaya APA dan MLA.
3. Gaya Manual Chicago
Dalam The Chicago Manual of Style, catatan kaki melakukan fungsi yang sama seperti di APA dan MLA. Namun, tidak seperti panduan gaya APA dan MLA, The Chicago Manual tidak melarang penggunaan catatan kaki sebagai kutipan sumber.
Catatan kaki Chicago Manual berbeda dari catatan kaki APA dan MLA dalam pemformatannya. Catatan kaki Chicago Manual indentasi, diberi nomor dengan angka berukuran penuh yang diikuti dengan titik. Catatan kaki Chicago Manual juga menggunakan spasi tambahan untuk meningkatkan keterbacaan catatan kaki.
Catatan kaki yang mengikuti The Chicago Manual memerlukan informasi sumber yang sama dengan catatan kaki APA termasuk judul sebuah karya, penulis karya tersebut, dan tahun penerbitan karya tersebut.
Advertisement
Fungsi Catatan Kaki
Fungsi Catatan Kaki
Dalam catatan kaki, terdapat beberapa fungsi tersendiri yang sangat diperlukan dalam penulisan kutipan. Berikut adalah beberapa fungsi penulisan catatan kaki pada karya ilmiah.
1. Untuk memperluas konteks pembahasan
Dengan melampirkan footnote pada pembahasan yang dikutip, akan memperluas pembahasan yang dapat dipelajari oleh pembaca ketika menghadapi studi kasus yang sesuai dengan kutipan yang terlampir.
2. Keterangan dan Petunjuk
Fungsi catatan kaki selanjutnya adalah sebagai petunjuk dan keterangan untuk memberikan lampiran terkait dengan pernyataan, data maupun fakta-fakta tertentu. Sehingga, pembaca pun dapat mempelajari terkait dengan persoalan, halaman, sub-bab dari karya ilmiah atau jurnal yang terkait.
3. Sebagai bukti
Dengan adanya catatan kaki pada kutipan dari pernyataan yang dilampirkan, maka akan menjelaskan terkait karya tulis menunjukkan tempat dimana kutipan pernyataan maupun data tersebut diambil.
4. Sebagai informasi lanjutan
Dengan memberikan catatan kaki pada pernyataan ataupun pembahasan tertentu akan memberikan informasi lanjutan kepada pembaca. Dengan demikian pembaca dapat mencari informasi yang lebih luas dari yang dibahas maupun yang lebih terperinci terkait dengan studi kasus tertentu.
Cara Penulisan Catatan Kaki
Cara Penulisan Catatan Kaki
1. Cara penulisan catatan kaki dengan 1 pengarang
Saat kutipan dari buku terdiri dari satu pengarang. Maka, struktur penulisan catatan kaki adalah sebagai berikut:
Nomor kutipan Nama Pengarang, Judul Buku (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun, Penerbitan), hal. Nomor halaman.
Contoh: ¹Chairil Anwar, Panduan Penulisan, (Jakarta: PT GRAMEDIA, 2002), hlm10.
2. Cara penulisan catatan kaki dengan 2 hingga 3 pengarang
Saat kutipan dari buku terdiri dari dua hingga tiga pengarang. Maka, struktur penulisan catatan kaki adalah sebagai berikut:
Nomor kutipan Nama Pengarang 1 dan Nama Pengarang 2, Judul Buku (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun, Penerbitan), hal. Nomor halaman.
Contoh: ¹Abdul Khalik, Rapi Armad, Bagus Kuncoro, Belajar Bahasa Indonesia, (Surabaya: Dwikarya, 2009), hlm 25.
3. Cara penulisan catatan kaki dengan lebih dari 3 pengarang
Ketika kutipan dari buku lebih dari tiga pengarang. Maka, struktur penulisan catatan kaki adalah sebagai berikut:
Nomor kutipan Nama Pengarang dkk, Judul Buku (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun, Penerbitan), hal. Nomor halaman.
Contoh: ¹Sri Utami dkk, Bahasa Inggris Level 5 (Yogyakarta: PT. Gramedia, 2003), hal. 5.
4. Cara penulisan catatan kaki dari Buku Terjemahan
Ketika kutipan bersumber dari buku terjemahan, maka struktur penulisan catatan kaki adalah sebagai berikut:
Nomor kutipan Nama Pengarang, Judul Buku, Terj. Nama Penerjemah (Kota Penerbit: Nama Penerbit, Tahun, Penerbitan), hal. Nomor halaman.
Contoh: ¹Muhammad Rab’i, Sejarah Penaklukan Konstantinopel, Terj. Muhammad Afifuddin dan Mukhtar Rifa’i (Jakarta: Asy-Syariah, 1998), hal. 23.
Advertisement
Cara Penulisan Catatan Kaki
5. Cara penulisan catatan kaki dari Jurnal atau Makalah
Ketika kutipan bersumber dari jurnal ataupun makalah, maka format penulisan catatan kaki adalah sebagai berikut:
Nomor Kutipan Nama penulis, “Judul artikel”(dicetak miring), Nama jurnal Atau Majalah beserta volume dan nomornya, Tahun Penerbitan, Nomor halaman.
Contoh: ²Yahya Saputra, “Kekerasan terhadap Wanita Dalam Hukum Islam” Asy-Syariah, Edisi 6, April 2016, hal. 15.
6. Cara penulisan catatan kaki dari Majalah
Jika kutipan catatan kaki kamu bersumber dari majalah, maka format penulisan catatan kaki adalah sebagai berikut:
Nomor kutipan Nama Penulis, “Judul Sumber dicetak miring” (Penerbit, Kota Penerbit, Tahun), Halaman.
Contoh: ²Mochtar Naim, “Mengapa Orang Minang Merantau?’’ Tempo, 31 Januari 1975, hlm. 36.
7. Cara penulisan catatan kaki dari Skripsi atau Tesis
Apabila kutipan catatan kaki kamu bersumber dari skripsi atau tesis maka format penulisan catatan kaki adalah sebagai berikut:
Nomor kutipan Nama Penulis, Jenis karya tulis : “judul karya tulis dicetak miring” (Kota Terbit: Penerbit, Tahun Terbit), Halaman sumber kutipan.
Contoh: ¹Adnan Syarief, Skripsi: “Sistem Pendaftaran Praktikum Berbasis Laravel” (Yogyakarta: UMY, 2017), Hal 30.
8. Cara penulisan catatan kaki dari Koran
Bagi kamu yang mengambil kutipan catatan kaki dari koran, maka format penulisan catatan kaki adalah sebagai berikut:
Nomor kutipan Nama Penulis, “Judul Tulisan dicetak miring” (Sumber kutipan, Tanggal Terbit, Tahun), Halaman
Contoh: ¹Maryam, “Mengajak Anak Ke Gereja” (Antara, 22 Oktober 2022) Hal. 3.
9. Cara penulisan catatan kaki dari Internet
Jika kamu mengambil kutipan catatan kaki dari internet, maka format penulisan catatan kaki adalah sebagai berikut:
Nomor kutipan Author, “Judul Artikel dicetak miring” (URL web, Tanggal Akses, Tahun)
Contoh: ¹Lee Sharin, “Cara Penulisan Catatan Kaki (isi link situs lengkap, diakses pada tanggal 19 September 2022 pukul 14.54)
Demikian cara catatan kaki yang benar sesuai dengan format dan sumber informasi diambil, penting untuk mengetahui fungsi serta format penulisan catatan kaki agar penulisan catatan kaki dapat dipahami dengan baik oleh pembaca.